Queen pun sudah sampai di apart dan langsung di sambut dengan tatapan tajam kevin, melihat hal itu membuat Queen meneguk ludahnya kasar
Mampus gue. Batin Queen meringis
"Sepertinya lama tidak bertemu denganku kau semakin berani Savana" Ucap Kevin dingin tak lupa dengan tatapan tajamnya
"Ma-afkan aku, ta-di aku ada kendala di ja-lan" Ucap Queen gugup
"Apa aku peduli? " Ucap Kevin datar
"Maaf" Ucap Queen menunduk
"Sudahlah. Aku ada tugas" Ucap Kevin dingin
"Aku sudah meminta izin padamu untuk cuti hari ini" Ucap Queen
"Aku belum mengizinkanmu" Ucap Kevin datar
"Tapi-
" Bagiku tidak ada hari cuti. Banyak tugas yang harus kau kerjakan. Sampai sekarang pun kau masih belum menemukan siapa dalang dibalik teror Raya, apa segitunya kau menganggap perintahku tidak penting? " Ucap Kevin panjang lebar dengan nada geram
"Bukannya aku menyepelekan perintahmu, tapi memang sulit untuk menemukannya, karna sepertinya orang yang meneror Ra-ekhem nona Raya bukan orang sembarangan" Ucap Queen dengan nada sedikit kesal
"Aku tidak perduli dengan alasanmu, aku mau kau segera menyelidiki kasus ini atau kau tau akibatnya" Ucap Kevin dingin
"Tuan, saya mendapat 1 informasi yang berguna dan mungkin ini akan sedikit membantu nona savana " Ucap Arka tiba tiba
"Katakan" Ucap Kevin dingin
"Ini mengenai keluarga Arresian, beberapa hari yang lalu mereka ketahuan menempatkan mata mata disekitar nona Raya tuan, bukankah itu aneh? " Ucap Arka
"Kenapa baru sekarang kau memberi tau" Ucap Kevin menahan emosii
"Ampun tuan, saat itu tuan sedang menenangkan nona Raya, dan beberapa hari ini tuan juga sering bersama Nona raya jadi saya tidak ada waktu untuk memberi tahu tuan" Ucap Arka takut takut
"Jadi kau menyalahkanku dan Raya? " Ucap Kevin geram
"Ti-dak tuan" Ucap Arka takut takut
"Hei, kau sungguh keterlaluan tuan, Arka sudah memberi tahu alasan yang sesungguhnya tapi kau malah marah, apa itu sikap yang mencerminkan seorang pemimpin?" Ucap Queen kesal
"Diam kau. Jangan sampai pisau ini memotong lidahmu yang banyak omong savana" Ucap Kevin datar yang membuat Queen melotot tak percaya
"Dia kejam sekali" Gumam Queen pelan agar tidak di dengar oleh kevin
"Sudahlah kau. Selidiki ini, raya mendapatkannya kemaren di loker sekolah" Ucap kevin seraya memberikan kotak berisi teror
"Loker sekolah? Bagaimana mungkin-
" Apanya yang tidak mungkin, kau ceroboh savana. Peneror ada di sekitar Raya. " Ucap Kevin menahan amarah
"Itu-
" Aku tidak mau tau apa pun alasannya savana, jika sampai raya kenapa napa maka nyawamu taruhannya " Ucap Kevin seraya meninggalkan Queen yang menunduk menahan kesal
"Aku akan membantumu" Ucap Arka menenangkan
"Huft. Apa isi kotak itu? " Ucap Queen berusaha tenang meski hatinya ingin sekali berteriak pada kevin
"Mawar hitam dan sebuah surat" Ucap Arka seraya membuka kotak teror itu
"Kau sudah mengecek CCTV sekolah? " Ucap Queen
KAMU SEDANG MEMBACA
[Secret] Destiny
Fantasia[Original Story by Nana] JANGAN LUPA FOLLOW Seorang gadis yang sering menghina bodyguard nya sendiri tiba tiba masuk ke dalam novel yang berjudul "My secret romance" Dimana sang Male Lead bernama Kevin yang terkenal psikopat terobsesi dengan Raya...