Aku up hari ini karena tag Sunoo ada di peringkat 1 yeayy!
Ada yang kangen aku di lapak sini?
Maapkeun aku yang menghilang tanpa jejak.. masih ngurus lapak sebelah😭Ada yang lupa alur kah?
Kalau ada, kita samaan hikd :"
Jadinya harus baca dari awalKebanyakan tanggungan cerita ya gini nih😅
Biar aku makin semangat lagi up nya, komen yang banyak sama vote jugaa
Part ini banyak fotonya!
Sunoo:
"Noona, noona! Ada yang kangen sama Sunoo kah? Salahkan Lea Noona yang suka banyak-banyak buat cerita dan jadinya ini cerita tertunda!" *Sunoo cemberut, lirik tajam NanaSunoo:
"Padahal Ddeonu kangen bisa usilin Hyung Jelek, hihihi."Soobin: 😑
Seokjin:
"Ddeonu.." *Lipat tangan di dadaSunoo:
"Happy reading, Noona! Dan silahkan nikmati keuwuan campur air mata di cerita ini!" *Kabur habis ngomong keburu diomelin Seokjin~
"Hyung, aku tidak ingin kemoterapi."
Ucapan itu sukses membuat Seokjin kaget dan terduduk.
Bukankah Soobin bilang padanya kalau dia masih mau hidup?
"Kau mau mati??" tanya Seokjin.
"Aku.. aku hanya takut," cicit Soobin.
"Ada Hyung, Appa, dan Sunoo di sampingmu. Kenapa harus takut?" Seokjin memegang bahu Soobin.
Saat ini, mereka ada di kamar. Jam digital di atas dinding sudah menunjukkan angka 00.45 dan keduanya masih belum tidur.
"Berbeda Hyung.. rasanya itu.. pokoknya tidak bisa kujelaskan. Aku tidak mau, Hyung. Aku tidak mau.." pinta Soobin.
Seokjin menghela napas. "Baiklah. Tapi jika dan pasti Appa melarang, kau harus jalan. Mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nap Of A Star
FanfictionSeokjin hanya ingin Soobin kembali seperti dulu lagi, seperti saat mereka masih kecil, dan ia ingin mereka bahagia dengan keadaan yang sekarang. "Aku percaya padamu, walaupun aku cemas." Update setiap Sabtu Highest rank: #1 in Sunoo (19 Juni 2021) #...