Seokjin hanya ingin Soobin kembali seperti dulu lagi, seperti saat mereka masih kecil, dan ia ingin mereka bahagia dengan keadaan yang sekarang.
"Aku percaya padamu, walaupun aku cemas."
Update setiap Sabtu
Highest rank:
#1 in Sunoo (19 Juni 2021)
#...
Halo.. NapOf A Star lapak ini terakhir up ya minggu ini. Besok kita ketemu di lapak yang belum aku sambangin.
Maaf banget telat huhuu.. Soalnya keponakan kedua-ku baru aja lahir hari ini😭💖 Aku yang deg2an pas sepupuku mau lahiran.
Aku kalau deg2an malas ngapa-ngapain :)
Happy reading readers ku tersayang💜
Ah iya, siapkan tissue ya ><
~
Selama enam bulan keluarga Gong mengenal Minhyun, mereka baru tahu jika Minhyun adalah sepupu dari keluarga Goeun.
Kakak perempuan Goeun menikah dengan pria bermarga Hwang.
Dan jadilah Hwang Minhyun.
Kembali ke cerita.
Soobin baru selesai melakukan pemeriksaan rutinnya, ia ditemani Seokjin yang ikut masuk dan Sunoo yang sedang asik dengan ponsel Seokjin di luar.
Seperti biasa, Gong Yoo tidak bisa ikut.
"Astaga." Minhyun menutup mulutnya.
Seokjin dan Soobin yang melihat reaksi Minhyun setelah memeriksa Soobin langsung bertanya.
"Waegeurae?" tanya Seokjin.
Minhyun menatap Soobin. "Kau tidak ada merasa sakit selama beberapa hari ini?" tanyanya.
Soobin menggeleng polos.
"Begini. Kankernya sudah parah sekali. Aku tidak tahu apa yang terjadi sebelum ini. Tapi bisa kupastikan kanker itu sudah mulai menyebar ke otaknya," jelas Minhyun dengan hati-hati.
"Mworago?!"
"Soobin-ah.. kau tidak meminum obatmu bukan?" tanya Minhyun.
Soobin tidak menjawab.
"Bisakah diselesaikan dengan kemoterapi, Minhyun-ah?" tanya Seokjin.
Minhyun menggeleng. "Terlambat, Hyung."
"Lalu adakah cara lain?" Seokjin tampak panik sekali.
Minhyun melirik Soobin sejenak. Anak itu menunduk.
"Hyung, ini seharusnya bisa. Tapi kanker itu berada di paru-paru sampai otaknya. Kemungkinannya sangat kecil.
Begini saja, aku bicara sebagai seorang dokter, bukan sepupu kalian. Aku akan profesional dalam menjelaskan hal ini.
Hal yang bisa lakukan, meski bukan pilihan satu-satunya, yaitu menunggu waktunya. Itu pilihan Tuhan."
Seokjin memeluk Soobin erat, mengusap punggung adiknya yang bergetar, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.
Walau dia tahu, itu mungkin mustahil.
Minhyun ikut menunduk. "Sepertinya kalian butuh waktu sendiri. Aku permisi dulu."
Seokjin menoleh pada Soobin setelah Minhyun keluar.
"Hyung...." lirih Soobin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
