12

465 53 174
                                    

Makin ke sini yang minat makin kurang ya😔

Yang bertahan makasih💜

Maaf juga kalau makin ke sini feel nya kurang sekali...
Nana lagi senang belakangan ini, jadinya kurang dapat bawangnya hikd :(

Happy reading, semoga suka💜

~

"Seokjin-ssi, maafkan aku.. tapi kali ini ada kabar buruk."

Seokjin menatap Dokter Minhyun. "Apa yang terjadi pada adikku?"

"Naik ke awal stadium 4. Apa Soobin-ssi tidak meminum obatnya, Seokjin-ssi?" tanya Minhyun curiga.

Seokjin mencoba mengingat-ingat. "Setahuku dia meminum obat teratur, seringkali seperti itu di depanku. Namun belakangan ini aku sedikit sibuk mengurus pekerjaanku, jadi aku kurang awas.."

Minhyun menghela pendek. "Begini, Seokjin-ssi.. kemoterapi masih berfungsi untuk Soobin, pilihan lainnya.. operasi."

Seokjin menghapus air matanya.

Minhyun mengalihkan pandangannya sejenak. Dia juga punya adik, jadi dia tahu bagaimana rasanya di posisi Seokjin.

 Dia juga punya adik, jadi dia tahu bagaimana rasanya di posisi Seokjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau begitu, terimakasih Minhyun-ssi. Akan kutanyakan pada Appa dahulu," pamit Seokjin.

"Baiklah. Terimakasih kembali."

~

Saat Seokjin membuka pintu ruang rawat Soobin, ia tersenyum haru.

Sunoo sedang membantu Soobin yang sudah sadar untuk meminum teh hangat yang disiapkannya tadi.

Seokjin mendekati keduanya perlahan, kemudian mengusap kepala belakang Sunoo, tersenyum kecil. "Terimakasih sudah benar-benar menjagakan Soobin Hyung untuk Hyungie, Ddeonu."

Si bungsu tersenyum lebar, mendongak, membuat Seokjin sedikit kaget sebab mata si kecil sembab.

"Ada apa, Ddeonu?" tanya Seokjin pelan.

Sunoo menarik jari kelingking Seokjin. "Bisa kita bicara berdua saja nanti setelah Soobin Hyungie tidur?"

"Iya, bisa..."

Seokjin beralih pada Soobin. "Kau baik-baik saja, Soobin-ah? Ada yang sakit?"

"Soobin Hyung baik. Dia akan selalu baik-baik saja.." cicit Sunoo.

Si sulung mendengarnya, dan Seokjin tahu apa artinya.

Tangan besar Seokjin mengusap pelipis Soobin yang berkeringat. "Kalau ada yang sakit bilang, ok.."

Nap Of A Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang