02. Keluarga kedua

172 17 0
                                    

[Devan Dan Davina]
.
.
.

.

Dav berjalan ke arah meja makan daripada ia nunggu Devan mandi yang pastinya akan cukup lama mending ia mengisi perutnya, lumayan makanan gratis.

Dari dapur terlihat Bunda Devan yang sedang mencuci piring, Dav pun menghampirinya dari arah belakang ia pun memeluk bunda Devan.

Sontak membuat Risa, Bundanya Devan terlonjak kaget ia pun membalikan tubuhnya dan tersenyum hangat dengan jiwa keibuannya.

"Ehh, calon mantu bunda cantik banget."

"Iya dong Dav kan cantiknya permanen, setiap waktu nggak ada habis-habisnya, Bunda beruntung kalo Dav jadi mantu bunda." sontak keduanya tertawa mendengarnya.

"Lohh bunda kira dari pagi udah berangkat." Heran bunda pasalnya Dav datang kerumahnya sudah lebih dari dua jam yang lalu katanya mau ngajak Devan keluar.

"Anak bunda ngeselin, masa Dav bangunin tapi kebo banget untung ganteng."

"Tarik aja kupingnya nanti juga bangun." Balas Bunda memberi saran.

"Ahh iyaa bener bunda, next kalo Dav ajak jalan tapi Devannya ngebo terus Dav tarik kupingnya yang kenceng biar putus sekalian, haha..." Tawa jahat Dav sambil membayangkannya.

"Jangan dong masa anak bunda ganteng-ganteng kupingnya ilang."

"Tenang nanti Dav pasangin kuping gajah sekalian biar Devan nggak budeg."
Sontak keduanya tertawa mendengar celotehan random Dav.

"Ehh Dav udah sarapan?"tanya bunda, mengingat gadis ini seringkali melewatkan sarapannya.

"Belum hehe..."

"Aishh pantes aja badan kamu kecil. Gihh dimeja makan ada dua piring nasi goreng, bunda udah siapin sarapan buat kalian, makan ya."

"Bunda pengertian banget jadi makin sayang, dahlaa Dav duluan aja makannya perut Dav udah keroncongan, nunggu Devan lama."

"Iyaa makan yang banyak biar cepet gede, ohh iyaa Dav bunda mau pergi ke Sekolahan Ken dulu nanti kasih tau Devan yah. Daaa baby."

Bunda pun mencium Dav sebelum pergi, ahh rasanya Dav iri pada Devan namun ia beruntung sejauh ini bunda Devan memperlakukan Dav seperti anaknya, Dav merasakan kehangatan seorang ibu.

Setelah bunda pergi, tak terasa cairan bening mengalir dipipi mulus Dav.

Dav tersadar segera menghapus jejak air matanya sebelum Devan melihatnya, ia pun berjalan menuju meja makan.

Seketika matanya berbinar, nampak dua piring nasi goreng dengan taburan sosis goreng dan telur mata sapi ditengahnya, wah tau sekali calon mertuanya makanan favorit Dav.

Ia pun segera melahapnya karena perutnya benar-benar lapar semua ini gara-gara Devan sialan!

Makanan Dav sudah sedikit lagi dan Devan baru turun, ia pun menghampiri Dav dan duduk di depan Dav.

"Bunda mana?" Tanya Devan sambil menarik piring nasi gorengnya.

"Pergi ke sekolahan Ken, Devan kalo mau keluar, keluar aja nggak usah balik sekalian, bunda mau tuker sama Dav, Devan cuman jadi beban keluarga." Ringan sekali Dav jika berbicara Devan yang mendengarnya rasanya ingin mengumpat.

Bestie [Devan Dan Davina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang