10. 守りたい。

258 120 93
                                    

Mafu menurunkan tangannya dari wajah Lon. Gadis manis bermanik aquamarine itu mengerjap beberapa kali lalu menoleh ke Mafu.

"Memangnya... tadi film apa?"

Soraru menyambar pertanyaan Lon, "Apaan njir. Isinya cuma-"

"Itu film dewasa!" jawab Mafu dengan pupil melebar menatap Lon.

"Eh? Heeeeh?!!" Seketika Lon langsung menyembunyikan wajahnya di balik bantal.

Soraru mengerutkan dahinya, "Eh? Tapi-"

"Sor, udah malam. Nggak enak kalau dilihat orang. Ayo pergi dari sini," kata Mafu lalu mengambil CD-nya. Namun karena sedang gugup, CD-nya sempat tergelincir dari tangan Mafu. Pemuda bersurai putih itu pun segera meraihnya dan memasukkan ke tasnya, "Sekali lagi terimakasih, Lon."

"Ok-Oke...," jawab Lon. Ia mengantarkan kepulangan kedua pemuda itu sampai mereka masuk ke dalam mobil berwarna silver—dengan  stiker hanpen raksasa di bumper mobil—yang terparkir di halaman kosnya.

"Maf? Itu cuma video anak kecil kan? Kenapa lo sampe bohong ke Lon? Gambarnya juga cuma hitam putih," kata Soraru sembari menyetir mobilnya.

"Bukan apa-apa. Ini nggak ada kaitannya sama Lon," jawab Mafu sambil menggigit sedotan teh sirsinya.

Tiba-tiba Soraru menghentikan mobilnya secara mendadak sampai hidung Mafu kecolok sedotan. Pria bersurai raven itu menatap Mafu dengan dahi berkerut.

"Gue nggak ada nyinggung video itu berkaitan atau nggaknya sama Lon. Kalo lo ngomong gitu, pasti... ada kaitannya kan?"

Wajah Mafu menegang, ia mengalihkan pandangannya lalu menggeleng. "Oh ya! Gue tadi nggak sengaja lihat luka di leher Lon pas dia ganti perban. Jangan-jangan... itu perbuatan lo, kan?!" tunjuk Mafu.

Kini wajah Soraru yang menegang, ia memalingkan wajahnya lalu menyentuh daun telinganya. "Ya... begitulah...."

"Soraru!!! Trus gimana reaksi dia?"

Soraru menancap gasnya lagi, "Maaf gue nggak bilang ke lo, sebenarnya dia udah tau kalau gue vampir. Tapi... dia kok nggak ada rasa takut gitu sama gue. Yah muka gue emang nggak mendukung untuk jadi orang yang menakutkan sih."

"Eum, bener Sor. Ada sesuatu di wajah lo," kata Mafu sambil manggut-manggut menatap Soraru.

Soraru panik sembari melirik ke spion untuk memeriksa wajahnya, "Ha?! Paan?! Ada kotoran?!"

"Ada wajah yang tamvan."

"Ah, sa ae lo botol mayones."

Mafu hanya terkekeh sambil menepuk pucuk kepala si surai raven itu. "Keknya Soraru udah lupa tentang video tadi," batin Mafu sambil menghela nafasnya. "Gue lapar. Temenin gue ke Mekdi dulu, gimana? Ada menu baru nih, AtR meal."

Soraru hanya mengangguk, mengiyakan tawaran Mafu. "Tapi anehnya... kenapa cuma makanan dari Lon waktu itu yang punya rasa. Lainnya tetap aja hambar. Ada apa di makanan gadis itu?" gumam Soraru dengan pandangan menatap lurus ke depan.







.
.
.

🔮

Seorang gadis bersurai blonde baru saja keluar dari perpustakaan setelah numpang wifi di sana. Ketika ia hendak menuju kelas, tiba-tiba ada segerombolan siswi yang menghadangnya lalu menariknya paksa ke atap sekolah.

"Oh, ini anak baru itu kan?! Berani-beraninya dia sore itu jalan bedua sama Mafu sensei!" kata gadis bertubuh gempal dengan kumis tipisnya, mendorong kasar bahu Lon sampai gadis itu terjatuh.

➌ 『𝕿𝖍𝖊 𝕮𝖍𝖔𝖎𝖈𝖊』 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang