"Soraru! Soraru!" Lon memukul tangan Soraru yang mengenggam erat pergelangan tangannya. Namun pria itu masih saja berjalan dengan langkah cepat sembari menariknya.
"SORARU, SANDALKU!!!"
Pemuda bersurai raven itu menghentikan langkahnya dan terkejut saat melihat sandal Lon yang hanya tinggal jepitnya saja.
"Alas sandalmu mana?" tanya Soraru.
"Kamu terlalu cepat! Aku nggak bisa mengimbangi jalanmu. Jadi aku terseret, trus alas sendalku habis termakan aspal! Kamu sih!" kata Lon sambil meninju pelan perut Soraru.
"Kenapa nggak bilang dari tadi sih...." Soraru merendahkan tubuhnya lalu memegang pergelangan kaki gadis itu. "Sampe lecet begini-"
Namun pemuda bersurai raven itu malah mendapat tendangan di wajahnya.
"LON!!!" teriak Soraru sembari mengusap hidungnya yang berdarah.
"M-Maaf! Aku kaget. S-siapa suruh tiba-tiba begitu?!" Lon menunduk dan mengusap darah di hidung Soraru dengan lengan bajunya.
Soraru menatap Lon, namun saat gadis itu membalas tatapannya, ia malah mengalihkan pandangan. "Udah nggak apa-apa. Ayo cepat. Setelah ini kita ketemu Mafu," kata Soraru seraya berdiri dan menarik tangan Lon.
"Apa?" tanya Lon dengan tatapan melebar. "Aku nggak mau berurusan lagi sama kamu, dan seme-Maksudku Mafu!"
Soraru mengernyitkan dahinya, "Seme, lo bilang?!! Apa muka gue nih tipe-tipe uk-"
Lon menutup mulut Soraru sebelum pria itu meneruskan perkataan yang dapat mengotori pikiran anak kecil yang sedang berkubang di selokan di sebelah mereka.
Lon mengerjap, ia menurunkan tangannya. Soraru menatap gadis manis di depannya dengan tatapan sendu, mengusap surai Lon dengan lembut lalu menepuk pelan pucuk kepalanya. Perlahan kedua dahi mereka saling bertemu. Lon mendongak, ia mulai larut dalam tatapan iris mata blue saphire milik Soraru.
"Rambut lo jelek."
Double kill. Seketika Soraru mendapat benturan keras di wajahnya akibat hantaman keras dari dahi Lon.
"Eh bener, lo bagus bersurai blonde. Lebih... manis... hm," ucap Soraru pelan di akhir kalimatnya.
Lon menutup kedua telinganya dan berjalan meninggalkan Soraru. Pemuda bersurai raven itu mendecak kesal karena gadis manis itu sangat bersikeras ingin pergi darinya. Ia pun memanggul Lon di bahunya, seperti membawa karung.
"Soraru! Kamu mau bawa aku kemana sih?!!" Kepalan tangan mungil Lon memukul punggung Soraru berkali-kali.
"KUA."
"HA?!" Lon setengah menoleh ke Soraru, "Jangan bercanda-"
"SORARU?!"
Langkah Soraru terhenti. Pemuda bersurai raven itu memicingkan matanya menatap ke depan. Ia menurunkan Lon dari bahunya namun masih mendekap erat gadis itu dengan lengan kanannya agar tidak melarikan diri. Lon mengikuti arah pandangan Soraru, ternyata pria itu sedang menatap seseorang yang berdiri tak jauh di depan mereka.
"SORARU BAKA!"
[Nqrse]
"Nqrse... sensei?" gumam Lon.
"Gue pikir lo jomblo, Sor! Kenapa! Kenapa lo ngasih gue harapan kalo ternyata lo udah sama dia!" Pemuda bersurai pink itu mengamuk dan melemparkan isi tas belanjaannya kepada Soraru.
"Eh, tunggu! Gue? Ngasih harapan? Apa mak-" Mulut Soraru tersumpal botol bay*gon yang dilemparkan Nqrse.
"M-Muka lo itu! Muka lo yang udah ngasih gue harapan!"
Soraru membuang botol bay**gon di mulutnya. "Harapan? Eh bentar. Lo kan cowok njir."
Nqrse tertahan saat ia juga hendak melemparkan sebuah motor di sebelahnya. Ia mengerjap beberapa kali, terdiam sejenak. "G-g-gue benci Soraru!" kata Nqrse lalu berlari pergi sambil menutup wajahnya dengan kresek.
"Woah hebat. Wajahmu juga bisa memikat hati selain wanita," celetuk Lon sambil menatap Soraru.
"Kan? Tapi kenapa kamu nggak terpikat? Makhluk jenis apa kamu ini," kata Soraru sembari menaikkan sebelah alisnya dengan salah satu sudut bibir yang terangkat.
"Aku nggak terpikat? Um... siapa bilang?"
Smirk di wajahnya memudar, Soraru kelabakan. Ia melepaskan lengannya yang sedaritadi melingkar di pinggan Lon. Wajahnya mendadak hangat, ia berbalik membelakangi Lon. "Bisa nggak sih... jujurnya jangan dadakan."
"Hohoho tapi boong. Wek!" Lon menjulurkan lidahnya sambil memukul punggung Soraru.
Langit yang sedari tadi nampak mendung mulai mengeluarkan suara gemuruh. Rintik hujan pun mulai membasahi bumi. "Ah, gerimis!" Lon menarik Soraru, mengajaknya berteduh, namun pria bersurai raven itu masih bergeming.
"Soraru?" Lon berdiri di samping Soraru. Ia melihat wajah pria itu menegang dengan kelopak mata melebar.
Tenggorokan Soraru tercekat. Retinanya menangkap sesosok bertudung hitam dengan aura yang suram, berdiri tak jauh di depan mereka. Soraru menelan salivanya sembari merentangkan lengannya di depan Lon, melindunginya dari sosok itu.
"Tubuh tinggi, kulit putih, surai raven, aroma aquatic, dan manik blue saphire. Akhirnya kita ketemu lagi, So... Ra... Ru...."
To be Continued
1/9/21
KAMU SEDANG MEMBACA
➌ 『𝕿𝖍𝖊 𝕮𝖍𝖔𝖎𝖈𝖊』 ✔
Fanfiction[[INI RECEHAN]] 15+ [[Drama, Romance, Comedy]] [ Vampire Series 3 ] 1. BAD GENIUSSS 2. INNOCENT BLOOD 3. THE CHOICE Main Cast : Soraru, Lon, MafuMafu Other Cast : Eve, Sou, Araki, Naruse Saling mencari tahu, namun sebenarnya mereka saling berdampi...