01.

1.1K 133 23
                                    

Happy Reading 🔥

1 bulan kemudian.

Y/n sudah bersiap dengan seragam dari sekolah impian nya. Ia menatap cermin dengan sebuah senyuman cerah, sama dengan matahari yang bersinar dengan cerah di luar sana.

Y/n menghirup udara tersenyum dan langsung mengambil tas punggung dan keluar dari kamar untuk menemui keluarga nya di bawah. Mereka pasti sudah menunggu dirinya bersiap dan ia juga tidak akan menyia-nyiakan waktu yang bisa membuat nya terlambat tiba di sekolah.

"Pagi ibu, ayah, Eonnie" ucap Y/n tersenyum saat sudah dekat dengan meja makan.

"Selamat pagi, sayang" ucap sang ibu hangat dan langsung menyuruh nya untuk duduk.

"Wah lihat ! Anak ayah sangat bersemangat sekali untuk pergi ke sekolah" ucap sang ayah dan Y/n tersenyum bahagia.

"Bukan bersemangat lagi, ayah. Aku sangat antusias untuk pergi ke sekolah !" Ucap Y/n senang dan ayah nya tersenyum bahagia.

"Kau ingat yang aku katakan, kan ?" Tanya Seulgi dan Y/n mengangguk.

"Apa yang kau bicarakan pada adik mu, Seulgi ?" Tanya sang ibu.

"Bukan masalah apapun. Aku hanya memberitahukan pada Y/n, kalau ia harus giat belajar agar beasiswa yang sudah ia dapatkan tidak di cabut oleh pihak sekolah" ucap Seulgi berbohong dan kedua orangtuanya mengangguk.

"Apa yang dikatakan Eonnie mu benar, Y/n. Jangan membiarkan hal yang sudah kau dapat hilang begitu saja" ucap sang ibu dan Y/n mengangguk patuh.

"Semoga kau berhasil" ucap sang ayah kali ini.

"Terimakasih ibu, ayah" ucap Y/n tersenyum tipis menatap mereka berdua.

"Sekarang, makan sarapan kalian. Ayah akan mengantarkan kedua putri tercinta ayah ini ke sekolah" ucap sang ayah dan Y/n maupun Seulgi tersenyum mendengarnya.

"Baik, ayah" ucap mereka bersama dan langsung memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh ibu mereka.

🌸🌸🌸

"Kalian belajar yang rajin !" Ucap sang ayah dari dalam mobil saat mereka berdua sudah keluar dari mobil.

"Seulgi, ayah percayakan adik mu pada mu, jaga ia dan jaga dirimu" ucap sang ayah.

"Baik, ayah" ucap Seulgi tersenyum.

"Kalau begitu, ayah berangkat ke kantor. Hati-hati" ucap sang ayah sebelum melajukan mobil milik nya menuju kantor tempat ia bekerja.

Seulgi langsung merangkul pundak Y/n dan membawa nya masuk ke dalam gerbang sekolah. Y/n tak henti mengagumi sekolah impian nya ini. Y/n merasakan ini bagaikan sebuah mimpi indah ia bisa menginjakkan kaki nya di dalam sekolah yang memiliki luas jauh lebih besar dari lapangan bola sekalipun.

"Kau bersemangat ?" Tanya Seulgi masih merangkul pundak Y/n.

"Sangat, Eonnie !" Ucap Y/n langsung dan Seulgi tersenyum mendengarnya.

"Kelas ku tidak jauh dari anak tangga yang akan menghubungkan kelas mu. Kalau kau ada sesuatu atau masalah, kau bisa datang ke kelas ku dan mencari diriku" ucap Seulgi dan Y/n mengangguk.

"Kau harus ingat apa yang pernah aku katakan padamu, Y/n !" Ucap Seulgi kembali.

"Aku masih mengingat nya dengan baik, Eonnie" ucap Y/n dan Seulgi mengangguk tersenyum.

Secrets Jeon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang