05.

868 130 5
                                    

Happy Reading🔥

Gadis cantik itu segera menaruh tas di atas meja dan segera duduk di kursi dengan helaan nafas nya yang terdengar sangat lelah. Ia tidak mengerti kalau setiap pagi ia harus selalu berjalan terburu-buru karna melihat sosok laki-laki yang ia ketahui berada di kelas 12 A. Kelas yang harus ia jauhi.

Ia segera menjatuhkan kepala nya dengan lemah ke tumpukan tangan yang ia lipat di atas meja dan memejamkan mata nya sesaat. Ia harus merilekskan pikiran nya sejenak sebelum bel masuk berbunyi. Hal ini ia lakukan agar ia tidak terganggu sampai ia melupakan janji yang sudah ia janjikan untuk kedua orangtuanya.

"Y/n !" Panggil seorang laki-laki yang segera menggebrak meja milik gadis itu dengan sedikit kencang.

Y/n terkejut akan hal itu dan membuka kedua mata menatap sosok laki-laki tampan di hadapan nya dengan tatapan tajam.

"Kau mengganggu waktu tenang ku, Jake !" Ucap nya kesal dan melakukan hal yang sama seperti sebelum kedatangan Jake.

"Kau terlihat sangat lelah, apa ada sesuatu yang sedang kau pikirkan ?" Tanya Jake dan Y/n menghela nafas nya dengan kasar dan menegakkan tubuh kecil nya.

"Apa kau datang saat jam segini merasa aman ?" Tanya Y/n yang berhasil membuat Jake mengerutkan kening bingung.

"Apa maksud mu ?" Tanya Jake tak paham.

"Lupakan !" Ucap Y/n setelah mendengar suara bel berbunyi.

Jake menatap Y/n dari samping dengan wajah bingung nya. Ia masih tidak paham dengan yang dimaksud oleh gadis cantik yang letak meja nya tepat di sebelahnya.

🌸🌸🌸

Keadaan kelas yang cukup hening dan mencekam sangat tergambarkan jelas di salah satu ruangan yang sangat di takuti oleh penghuni sekolah ternama ini. Mana lagi selain kelas 12 A.

Keadaan kelas yang cukup hening dan tidak adanya ekspresi meyakinkan tergambar dari hampir seluruh anak murid di kelas tersebut.

Hal itu tidak di lakukan secara sukarela dari diri mereka sendiri. Mereka melakukan itu atas suruhan dari seorang laki-laki yang sangat berkuasa di kelas maupun di sekolah itu.

Saat ini, guru sedang menjelaskan tentang pengetahuan umum. Mereka semua memperhatikan dengan sangat serius kecuali dua laki-laki tampan yang saat ini sedang sibuk dengan dunia mereka masing-masing.

"Membosankan !!" Ucap Jungkook yang langsung berdiri dan keluar dari kelas.

Taehyung yang melihat kepergian dari sahabat nya tanpa berpikir segera bangkit dan mengikuti kemana sahabat nya itu. Lagipula ia juga sangat bosan selalu mendengarkan omongan dari guru yang menurut dirinya sangat tidak berfaedah.

Sang guru tak dapat melakukan apapun, membantah dan melarang seorang Jeon Jungkook maka balasan dari perbuatannya itu hanya nyawa dan ketidaknyamanan dalam hidup bagi keluarga yang melakukan itu pada Jungkook.

"Kita lanjutkan ke penjelasan selanjutnya" ucap sang guru dan kembali fokus pada pengajaran nya.

Jungkook segera membuka pintu ruangan yang berada di dalam kantin bagian belakang. Ia langsung merebahkan tubuh pada sofa mewah berwarna coklat dan memejamkan mata dengan tangan kanan yang ia tempelkan pada dahi nya.

"Mau bermain, Jeon ?" Tanya Taehyung yang baru saja masuk dan berdiri bersandar pada papan billiar berwarna biru.

"Kau sudah mendapatkan apa yang aku minta ?" Tanya Jungkook dengan posisi yang sama.

Secrets Jeon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang