06.

845 124 4
                                    

Happy Reading 🔥

Tidak seperti hari-hari sebelumnya. Kali ini, Y/n berangkat seorang diri tanpa bersama Seulgi. Karna tadi pagi, Seulgi mengatakan kalau ada pelajaran lebih awal untuk kelas nya dalam mempersiapkan ujian yang akan ia hadapi. Y/n mengerti dan ia meyakinkan pada Eonnie nya kalau dirinya akan baik-baik saja berangkat seorang diri menuju sekolah mereka.

Bus yang Y/n tumpangi sudah berhenti tepat di depan halte dekat sekolah. Dengan segera Y/n turun bersamaan dengan anak sekolah nya yang berbeda kelas. Untuk hari ini juga, ayah nya tidak bisa mengantarkan karna ada masalah di kantor. Ya, mungkin hari ini ia akan mandiri. Lagipula tidak buruk untuk berangkat sekolah sendiri.

Dengan kedua tangan yang memegang tali tas punggung nya, Y/n berjalan sedikit santai menuju gerbang sekolah. Jam masih menunjukkan pukul 7.30 yang menandakan kalau masih ada 30 menit lagi dari bel masuk. Jadi, tidak ada guna nya ia berlari untuk segera sampai.

Suasana tentram sangat terasa saat dirinya memasuki gerbang sekolah. Ia merasa tidak seperti hari-hari sebelumnya, yang dimana semua orang seperti berlari menghindari seseorang. Y/n juga melihat belakang sesekali untuk melihat apa seseorang yang selalu ia hindari bersama Eonnie nya sudah tiba atau belum.

Namun, sampai ia menaiki anak tangga menuju lorong, ia tidak mendengar suara apapun. Berarti mereka tidak masuk sekolah.

"Hai cantik !" Ucap seseorang yang berhasil membuat Y/n terkejut mendengar nya.

Y/n segera menatap seseorang itu yang ternyata adalah laki-laki yang ia temui di taman kemarin. Y/n melihat penampilan nya, masih sama seperti kemarin, tapi bedanya rambut nya berponi hari ini.

"Cari siapa ?" Tanya nya dengan senyum manis menatap lekat wajah cantik Y/n.

Y/n menatap nya dan menggeleng sambil tersenyum. Laki-laki itu mengangguk dan ikut berjalan bersama nya menaiki tangga menuju lorong.

"Kita belum kenalan. Nama aku, Jey !" Ucap laki-laki itu mengulurkan tangan dan Y/n menatap uluran tangan itu.

"Aku bukan orang jahat. Aku dari kelas 12 D" ucap nya kembali dan Y/n sedikit menghela nafas lega nya.

"Y/n. 10 A" ucap Y/n membalas uluran tangan Jey tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun.

"Berarti murid pintar" ucap nya membuat Y/n tertawa malu.

"Biasa aja" sahut Y/n dan Jey masih terus menatap nya dengan lekat.

Y/n merasa sedikit risih dengan tingkah dari laki-laki di sebelah nya. Y/n hanya bisa memandangi depan tanpa berniat menatap wajah tampan dari Jey.

Namun, saat ia tak sengaja menatap murid lain, mereka seperti memberikan ekspresi yang terkejut dan juga takut nya. Y/n memandang murid lain nya yang awalnya mereka sedang asik mengobrol langsung diam melihat kedatangan nya bersama dengan Jey.

"Mereka kenapa ?" Tanya Y/n yang berhasil membuat Jey segera melihat sekitar.

Jey langsung menunjukkan smirk nya dan memandang sekitar dengan wajah penuh ancaman nya. Dengan segera, mereka yang awal nya menatap Y/n seperti kasihan langsung mengalihkan pandangan ke arah lain sebelum terjadi sesuatu pada mereka.

"Kenapa ? Mereka sibuk sama dunia mereka sendiri-sendiri. Begitu juga aku, cantik" ucap Jey membuat Y/n segera menatap nya diam.

"Jangan dipikirkan. Kalo mereka masih berani liatin kamu kayak begitu, aku pastiin mereka kehilangan mata nya" ucap Jey setengah berbisik pada Y/n.

Y/n yang mendengar itu sedikit takut dan menatap nya terkejut. Namun setelah beberapa detik, Y/n terkekeh dan menatap Jey dengan senyum tipis nya.

"Kamu kejam juga ya, aku kira wajah kamu yang lucu gitu gak akan bisa bilang kejam kayak gitu" ucap Y/n mencoba menenangkan rasa sedikit takut yang muncul dalam dirinya mendengar omongan Jey barusan.

Secrets Jeon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang