Malam hari
Arthur sedang bersantai menonton Tv, ia selalu ingin menontonnya karena sudah beberapa tahun tidak pernah menonton seperti ini, di dunia Aurelia peradaban nya masih terbelakang seperti peradaban pertengahan.
"Adik ayo kita makan" ucap Arthur kepada shirone
"Umm" Shirone hanya mengangguk lalu berdiri menunggu makanannya di meja makan.
setelah Arthur melihat shirone sudah di meja makan menunggunya, ia langsung pergi ke dapur memasak makanan seperti biasa.
Saya sedang memasak, tiba-tiba ada suara ketukan dari pintu. Arthur mematikan kompornya terlebih dahulu untuk membuka pintu, Arthur menebak siapa yang akan datang adalah Shuri dan Akeno, wajar saja audah bertahun-tahun mereka mencari Arthur tetapi dia menghilang sejak insiden pembunuhan.
setelah membuka pintu ia melihat kedua perempuan yang sangat mirip, dan ia hanya tersenyum melihat ibu shuri datang kerumahnya.
Shuri yang melihat pria tampan membuka pintu sangat terkejut karena ia merasa tidak asing, akeno juga tidak memberitahu nya ia akan di bawa kemana.
"ibu shuri bagaimana kabarmu?'' tanya arthur tersenyum kepada shuri
shuri yang mendengar itu tanpa sadar meneteskan air mata, dan langsung memeluknya karena sangat rundu dengan anak angkatnya.
5 menit berlalu shuri sudah tenang, dan melepaskan pelukannya.
"pertanyaan kalian simpan dulu, lebih baik berganung dulu di i meja makan, aku sebentar lagi menyelesaikan masakannya, dan dijamin kalian akan suka dengan masakanku" ucap Arthur tersenyum lembut.
"kamu harus jujur saat aku memberikan semua pertanyaan, kamu tau ibu sudah mencarimu selama beberapa tahun ini" ucap shuri tegas kepada arthur
arthur hanya mengangguk tersenyum walaupun dia bertransformasi menjadi tubuh kecil agar dekat dengan Akeno dan Shuri untuk kesuksesan misi nya, dia merasa nyaman terhadap mereka berdua.
setelah itu Arthur menyuruh mereka menunggu meja makan bersama shirone, melihat mereka sudah pergi ke meja makan, Iya kembali ke dapur untuk melanjutkan masaknya, dan menambah porsinya karena orangnya bertambah.
mata shuri berbinar saat melihat gadis kecil imut sedang memakan permen, dan melihat ke arah dirinya. Iya langsung memeluk gadis kecil itu Karena tidak tahan melihat keimutannya, dan tidak peduli dengan ekspresi mereka.
Akeno hanya diam, dan langsung duduk. Iya sedang memikirkan tentang bentuk tubuh Arthur yang seperti berusia 19 tahun, dan ia juga memikirkan Bagaimana cara mengungkapkan perasaannya.
beberapa menit berlalu Arthur sudah selesai memasak, Dan langsung menyimpan semua makanan ke meja dengan rapih.
Akeno, dan shuri terpesona dengan semua makanannya.
Sebelum Art mempersilahkan makan, untuk memberitahu mereka untuk tenang ketika sedang makan.
setelah melihat mereka mengangguk, Art langsung mempersilahkan mereka menyantap makanan.
Akeno, dan shuri sangat menikmati makanannya, mereka tidak menyangka makanan yang di buat Art sangat enak, mungkin makanan yang terenak yang pernah mereka makan.
beberapa menit berlalu Setelah semua makanan di meja habis dimakan, kedua perempuan yang mirip itu langsung menatap Arthur dengan serius.
Art yang merasa tatapan mereka hanya tenang, dalam situasi ini.
"Yang pertama jika kamu selamat dari pembunuhan itu kenapa kamu tidak menemui kita" tanya Shuri kepada Arthur
"Emm ini mungkin rahasia" ucap Arthur tersenyum canggung.
"apa karena saat kamu menyelmatkan kita, kamu terkena serangan dari pembunuh itu?" tanya Shuri merasa bersalah
"tidak, mereka tidak ada yang melukaiku" ucap Arthur
"kenapa mereka tidak ada yang melukaimu?" tanya shuri bingung
"mereka langsung kubunuh saat kalian pergi" ucap arthur tenang
Shuri sangat terkejut dengan perkataan Art, tapi ia aadar kembali saat akeno berbicara
"apa kamu berbohong kepadaku saat di sekolah?" tanya akeno kesal karena di bohongi
"awalnya aku tidak percaya kepada rias, jadi aku tidak memberitahu nya" ucap Arthur
"tapi kenapa kamu memperlihatkan identitasmu saat mereka bertanya tentang identitas dan kamu juga mengeluarkan Auramu" tanya Akeno bingung
"Itu yah, anggap saja itu kesempatan untuk memperingati mereka agar tidak banyak bertanya dan menganggu" ucap Arthur
"Menghela Nafas~ Aku akan menjawab jujur, tapi aku tidak ingin kalian memberitahu siapapun" uvap Arthur serius.
Akeno, dan shuri hanya mengangguk. Sedangkan untuk shirone hanya diam sambil memakan permen, karena ia sudah tau semuanya.
Setelah melihat mereka mengangguk, Art langsung mengaktifkan ' Darah malaikat kuno' nya, dan Swosh 18 sayap muncul di belakangnya cincin bewarna emas melayang diatas kepalanya.
"Aku bukan hanya Manusia, tapi aku juga Malaikat" ucap Arthur tenamg lalu menarik Aura nya agar akeno tidak terlihat kesakitan.
Akeno dan Shuri sangat terkejut diam membisu saat melihat Art, ia tidak menyangka pria yang di hadapannya adalah seorang malaikat, dan mereka belum tahu tentang perwujadan Naga nya.
Art langsung menonaktifkan 'darah malaikat kuno'
Mereka diam dalam beberapa menit karena masih harus mengumpulkan kesadaran terlebih dahulu agar tidak jatuh pingsan.
"Bagaimana? Apa sudah cukup pertanyaan kalian?" tanya Arthur ingin cepat bersantai.
"Bagaimana kamu bisa berubah menjadi malaikat?" Tanta Shuri sadar dari keterkejutannya karena Arthur tiba tiba berbicara.
"Darahku terbangun saat aku berumur 15 tahun, dan saat itu aku bisa menggunakan semua kekuatannya" ucap Arthur berbohong
"apakah kamu berbicara jujur?" tanya Shuri menatap Arthur dengan seeius
"aku tidak beeani berbohong padamu" ucap Arthur tersenyum lembut kepada Shuri
Shuri terpesona dengan senyuman Art yang terlihat sangat tampan, lalu ia tersadar lagi.
"Baiklah aku percaya kepadamu walaupun kamu masih ada disembunyikan?" ucap Shuri sedikit kecewa
"Menghela Nafas~ Baiklah jika membuat kalian bahagia aku akan memperlihatkan nya, dan ingat rahasiakan" ucap Arthur dengan anggukan nya
"apa sudah tidak ada pertanyaan lagi? aku sedikit lelah mendapatkan semua pertanyaan dari kalian semua" ucap Arthur mengeluh
Sebentar kenapa bentuk tubuhmu tidak seperti saat di sekolah? tanya Akeno
Tubuh Arthur di sekolah seperti anak sekolah tidak berotot dan berisi, sedangkan tubuh asli nya mempunyai otot yang atletis dan dikatakan sempurna di karenakan dengan mendapatkan Bloodline Naga nya.
"Itu karena skill yang membuatku begini, dan karena aku menekannya saat sekolah" ucap Arthur dengan jujur
"Umm baiklah aku percaya, dan aku ingin membicarakan serius denganmu" ucap akeno gugup, dan malu

KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Fantasy
FantasíaNamaku Brenly aku seorang Mahasiswa yang tidak beruntung yang mati di tabrak Truk, karena bermain game terlarut malam, Karena kecerobahan ini aku bereinkarnasi di dunia yang tidak ku kenal. Dan setelah aku bereinkarnasi aku di lahirkan sebagai pange...