Bertemu Azazel

57 4 0
                                    

Akeno, dan shuri merasa kesal lagi saat Art pergi tanpa memperdulikannya. mereka merasa bersalah karena selalu memaksakannya untuk jujur, dan selalu bertanya padanya.

Akeno memandang ibunya dengan sedikit kesal.

"ibu kamu selalu bertanya padanya, jadi aku juga merasa bersalah padanya" ucap Akeno sedikit kesal.

"ibu juga merasa bersalah karena terlalu memaksakan untuk menjawab, dan kita juga padahal belum terlalu kenal dengannya. saat kecil juga kita hanya tinggal sebulan dengan dia, sekarang kita baru tinggal bersamanya. Tapi ibu soda memberi beberapa pertanyaan, dan itu sepertinya membuat Arthur kesal" ucap Shuri merasa bersalah.

"Aku akan meminta maaf lagi di sekolah, dan aku juga tau kalau ibu menyukai Arthur" ucap Akeno serius

Shuri memerah karena ini pertanyaan yang tiba tiba, dan itu dari anaknya sendiri, ia ragu untuk jujur karena takut Akeno akan marah, dan tidak menerimannya.

"kalau ibu suka dengannya, lebih baik jujur langsung. Aku tidak marah pada ibu, malahan aku senang kalau ibu bahagia lagi, dan melupakan pria tua bodoh itu'' ucap Akeno serius, lalu kesal saat mengingat Baraqiel ayah kandungnya

"Apa kamu tidak masalah berbagi dengan ibumu sendiri?'' Tanya shuri ragu

''aku tidak masalah, lagian Art mempunyai banyak istri" ucap akeno menyakinkan ibunya.

"terima kasih gadis kecilku yang sekarang sudah dewasa" ucap shuri bahagia lalu memeluk Akeno

"Araa~ Araa~ kita akan berbagi Pria" ucap Akeno msnggoda ibunya.

" kamu tidak bisa menggoda ku, aku sudah biasa dengan itu saat di usia remaja. lebih baik kamu berangkat ke sekolah, jangan lupa mampir ke Rias dulu" Ucap Shuri sedikit memerah namun tidak di perlihatkan, dan mengalihkan pembicaraannya.

"kalau begitu aku oergi dulu, Ibu juga jaga diri baik-baik'' ucap Akeno sedikit khawatir kejadian dulu menimpa orang di cintainya.

"aku sudah di jaga oleh kalung yang di berikan Art, jadi kamu tidak usah khawatir" ucap Shuri menyakinkan Akeno agar tenang.

"Umm aku pergi dulu" ucap Akeno lalu membuka portal menuju Lab.

telah pergi dari rumah untuk menghindari berbagai pertanyaan, Arthur mengajak Shirone untuk pergi.

sekarang mereka berdua sudah sampai di gerbang sekolah, dan mereka melihat kedua ahli waris seperti sedang menunggu seseorang di gerbang.

Arthur tidak memperdulikan mereka, dan langsung masuk ke dalam sekolah. namun saat masuk mereka memanggilnya, dan mendekatinya.

"ada apa kalian memanggilku?" tanya Art malas jika diberikan pertanyaan

"Aku hanya ingin meminta maaf kepadamu karena sudah tidak mempercayaimu kemarin, dan sebagai permintaan maaf, bagaimana kalau aku traktir kamu makan" ucap rias

" saya juga minta maaf untuk kemarin karena sudah memaksa anda menjawab dari pertanyaanku" ucap sona menyesal

" tidak masalah, dan aku menolak traktirmu. Untuk Sona kamu bisa memanggilku lagi agar bisa libur dari kelas dan bersantai dengan caturmu" ucap Art lalu berjalan kembali sambil memegang tangan Shirone.

rias yang mendengar pria menolak ajakan yang sangat kesal, dan jengkel dengan tingkah lakunya. tapi Ia semakin tertarik karena sangat jarang ada pria yang menolak dirinya, dan akan sangat berusaha untuk memilikinya.

Ia juga sedikit heran Karena kemarin tidak melihat Akeno.

Sona yang mendengar ucapan Arthur sangat bahagia karena bisa bermain catur lagi dengannya, ia seperti hidup kembali karena mendapatkan lawan yang sangat tertantang. dan dirinya juga sedang memikirkan kontrak nikah, jika ada pria yang mengalahkannya dalam bermain catur, maka dirinya akan menikah dengannya.

Dunia FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang