'ya.. aku akan berusaha dengan keras,' ia menjeda sebentar
'berusaha keras untuk melupakan mimpi ku..'
- I S E E Y O U R S H I N E S -0 4
-----
Ushijima sedang berjalan menyusuri lorong yang sedikit ramai karena sekarang adalah jam makan malam banyak siswa yang menuju kantin atau sekedar mengobrol bersama siswa lain di lorong asrama.
Ketika ia sampai di depan lift dan menunggu lift berikutnya, ponselnya berbunyi panggilan masuk. Ia pun lantas merogoh saku celana training panjangnya dan menekan tombol terima panggilan tersebut.
"Moshi-moshi... Sebentar lagi sampai. Aku masih menunggu lift berikutnya... Baiklah."
Tuntas Ushijima sambil mengakhiri panggilan tersebut yang tak lain adalah Tendou dan memasuki lift yang ia tunggu. Ya, Tendou menelepon kalau ia, Reon dan Taichi menunggunya di lantai dasar untuk menuju kantin asrama putra.
Perlu diketahui bahwa gedung asrama putra dan putri Shiratorizawa memiliki letak yang terpisah oleh pagar yang mengelilingi sekolah, dimana gedung asrama putra ada di sebelah timur pagar dan gedung asrama putri berada di sebelah barat pagar sekolah. Jadi memiliki masing-masing kantin untuk menghidupi para siswa siswi Shiratorizawa.
Kini Ushijima berada didalam lift bersama beberapa siswa seangkatannya, tapi ia fokus pada ponselnya. Lebih tepatnya pada kotak pesan dari Shirabu.
'Apa aku terlalu dingin?'
Pikirnya saat melihat teks pesannya pada Shirabu yang lebih terlihat seperti kertas contekan. Jujur baru kali ini ia merasa demikian. Mungkin karena ia sedang bertukar pesan dengan seorang perempuan, jadi ia merasa sedikit keterlaluan memberikan jawaban yang sangat singkat.
Maklum saja karena ia baru saja mencoba bertukar pesan menggunakan fitur mengirim pesan. Ia lebih sering menelepon dari pada mengirim pesan dengan rekan-rekannya.
Saat pintu lift terbuka, ia pun melangkah keluar dan berjalan menyusuri lobi asrama dan melihat teman-temannya yang sudah menunggu didekat Mading.
Ia berjalan mendekati mereka dan mengajak untuk menuju kantin. Ketika ia dan teman-temannya berjalan, Taichi membuka pembicaraan yang membuat semua atensi mereka tertuju padanya.
"Kalian tau, aku merasa seperti pernah mendengar nama Shirabu di suatu tempat sebelum tadi siang." Ucapnya penasaran.
Tendo mungkin sudah tahu tapi yang lain justru sedikit terkejut dengan ucapan Taichi.
"Mungkin dulu saat Eita bercerita kalau Shirabu akan bersekolah di sini. Mungkin saat kita masih kelas satu(?) Tapi saat itu Eita hanya mengatakan kalau sepupunya akan bersekolah disini, tidak menyebutkan nama sih.."
Jawab Tendou sambil mengangkat bahu nya. Semi memang pernah bercerita jika sepupunya akan bersekolah di sini tahun depan, tapi ia juga baru ingat jika kekasihnya itu tidak menyebut nama sang adik sepupu. Taichi tentu saja tidak puas, terbukti kerutan di dahi nya masih kentara.
"Tapi aku merasa pernah mendengar namanya sebelumnya, bukan disekolah maupun sebelum Semi bercerita. Dimana yah?" Jawab Taichi masih memaksa otaknya menggali ingatannya.