Tujukan rasa sayangmu untuk dia yang mampu menjaga rasa, padahal kamu pernah membuatnya terluka.
MANTAN
"Sudah cukup untuk perkenalannya. Sekarang kamu boleh duduk di kursi yang masih kosong atau kamu juga bisa duduk di samping Dean," ucap Bu Meli dan Angga pun menganggukan kepalanya.
Dean yang namanya di sebut pun mengangkat tangannya supaya Angga dengan mudah mengenalinya. Lalu, Angga pun berjalan ke arah Dean dan masih belum menyadari bahwa ia satu kelas dengan mantan kekasih nya dulu.
"Baik, ibu keluar dulu. Kalian jangan berisik dan gak boleh keluar dari kelas sampai bel istirahat berbunyi! Paham?"
"Paham, bu," serentak jawaban dari para murid diberikan.
Jamkos atau jam kosong tentu hal yang menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para siswa maupun siswi. Mereka bebas sesuka hati melakukan apa pun. Tak terkecuali Angga, si murid baru. Ia merasa senang hari pertamanya bersekolah tidak perlu cape cape untuk menulis dan berpikir.
Angga menyapu pandangannya ke seluruh siswa maupun siswi yang ada hingga matanya terhenti pada satu titik.
"Tasya," gumamnya namun terdengar oleh Dean.
"Lo kenal sama dia?" ucap Dean pada Angga
"Kita satu sekolah pas SMP."
"Oh, dia pernah pacaran gak sih? Soalnya yang gue liat dari awal masuk SMA dia jarang nanggepin dan deket sama cowok, kecuali Si Putra."
"Pacarnya?"
"Gue gak tahu, tapi kayaknya cuma sahabatan aja. Sama satu lagi, Freya yang juga termasuk sahabatnya."
"Oh."
"Si Tasya pernah pacaran gak?" tanya Dean lagi karena pertanyaan pertamanya di abaikan.
"Kenapa? Suka?"
"Boleh juga, dia cantik."
"Dia milik gue, jangan coba coba."
"Lah? Ketemu aja baru kali ini."
"Dia pacar gue," aku Angga pada Dean dan membuat teman sebangkunya itu terkejut.
"Serius lo?"
"Hm, ada masalah aja sampe kita gak bisa saling komunikasi. Tapi dia tetep pacar gue."
"Terus kalian putus apa gimana? Atau LDR ceritanya sampai lo pindah ke sekolah ini sekarang?"
"Kepo aja."
"Nanya doang, sensitif amat perasaan."
Angga cukup terkejut, dipertemukan kembali dengan orang yang masih menjadi ratu dihatinya. Ia harus segera menjelaskan kejadian yang pastinya telah mengecewakan kekasihnya itu. Alasan yang membuatnya pergi tanpa mengabari.
Semoga saja mereka bisa kembali bersama. Itulah harapan Angga.
***
Kini siswa maupun siswi tengah memenuhi kantin karena bel pertanda istirahat sudah berbunyi.
Ketika orang lain langsung menuju kantin, Angga mampir sebentar ke kelas Dinda karena sang ibu yang terus mewanti wanti agar ia selalu menjaganya.
Ini pertamakalinya bagi Dinda tinggal di ibu kota bersama mereka. Dinda tinggal bersama neneknya atau Ibu Fandi di kampung halamannya, Bandung. Dia baru saja kembali lagi berkumpul bersama keluarganya.
Sampailah ia pada kelas sang adik (XI Ips2). Menyapa salah satu siswi dengan polesan make-up yang aduhai. Ia pun meminta untuk menunjukkan keberadaan adiknya itu.
"Din, dicariin cogan," teriaknya ke dalam kelas.
Dinda pun melangkah keluar menemui kakaknya. Karena siapa lagi yang akan menemuinya toh ia murid baru.
"Makasih, dek," ucap Angga yang dibalas anggukan oleh Agatha.
"Yaudah din, gue ngantin duluan ya."
"Okay, Agatha."
"Bye, kakel ganteng."
"Ada- ada aja sih temen lo."
"Iya, heran gue. Burik gini dikata ganteng."
"Heh, adik siapa sih lo. Doyan banget nistain gue."
"Biarin. Udah ayo ke kantin."
"Sabar- sabar," ucap Angga sambil mengelus dadanya sendiri.
Mereka pun melangkah bersama bak sepasang kekasih.
Ternyata, area kantin benar benar penuh , diisi oleh siswa dan siswi SMA Garuda yang banyak berdesakan dan secara tiba- tiba Angga pun hanya kebagian meja yang kebetulan berdekatan dengan meja Tasya dan kawan - kawannya.
Tasya yang melihat pemandangan Angga dengan perempuan itu, merasa sesak saja.
"Punya yang baru sekarang?" tanya Tasya dalam hatinya.
"Tapi tunggu, dia kayak-
Dinda kan? Iya deh perempuan yang di supermarket itu. Angga siapanya?"
"Sya," ucap Freya mencolek bahu Tasya karena Tasya melamun terus sedari tadi.
"Hah? Kenapa Frey?" ucap Tasya terkejut.
"Ada masalah, ngelamun mulu perasaan."
"Enggak, aku baik-baik aja."
"Jangan ngelamun terus lo, nanti kerasukan," ujar Freya menakut-nakuti
"Jangan nakutin deh. Kamu tahu kan, aku gak suka hal-hal berbau kayak gitu, bikin aku jadi ketakutan aja."
"Udah tahu penakut, tapi sering tuh nonton horror, liat-liat video DMS. Apa- apaan kayak gitu? Giliran ditakutin aja ngomen lo," ucap Freya
"Bedalah, nonton tuh seru. Ngalamin si, amit- amit."
"Iya-iya."
bersambung...
Absen dulu yang sering nonton diary misteri sara disini, jangan lupa vote dan komen!
See you next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
Roman pour AdolescentsIni adalah sebuah perjalanan kisah dua remaja yang dulu terlibat hubungan namun tiba tiba berakhir tanpa kejelasan. Angga dan Tasya, dua orang yang menjadi tokoh dalam cerita ini. Simak perjalanan mereka, akan kah kembali bersama? Atau justru berak...