Chapter 17: Death Eyes

11K 2.4K 162
                                    

Yuhuu update😍😍😍

Yoook vote dan komen sebanyak-banyaknya😘😘😘🤗❤

#Playlist: SF9 Chani - Starlight (Ost True Beauty)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Playlist: SF9 Chani - Starlight (Ost True Beauty)

Mint memandangi Gempar cukup lama. Dia bisa merasakan detak jantung yang tidak beraturan itu.

"Lo nggak akan bisa suka ataupun sayang sama cewek kayak gue," ucap Mint setelah cukup lama diam.

"Kenapa?"

Perlahan Mint menarik tangannya dari genggaman Gempar seiring senyum miring yang muncul menghiasi wajah juteknya. "Gue bukan cewek yang likeable. Kalo lo lihat sisi asli gue yang jahatnya melebihi nenek sihir dalam dongeng, lo nggak akan suka. Lo nggak akan menerima gue apa adanya."

"Kenapa lo bisa bilang gitu?"

Mint tertawa pongah. "Karena semua orang begitu. Itu fakta, bukan cuma sebatas omong kosong."

"Tapi gue suka sama lo yang bagaimana pun," ucap Gempar mantap. Pandangannya tetap tertuju pada Mint meskipun cewek itu sudah melihat ke arah lain.

"Oh, ya?" Mint melihat Gempar sekilas, kemudian kembali menatap laut yang terhampar luas. "Nggak. Lo belum lihat versi terburuk dari gue. Dan ketika lo lihat itu, you'll hate me for sure. Just wait for it."

Gempar mengernyit heran. "Kenapa lo seyakin itu?"

Mint berbalik badan dan maju satu langkah melewati Gempar yang masih berpijak di tempatnya.

"Ayo, pulang. Makasih udah ngajak gue ke sini," ujar Mint.

Gempar tidak sempat mengatakan apa yang ingin dia utarakan lagi karena Mint sudah berjalan lebih dulu dengan langkah cepat.

✨✨✨

Sejak blog milik Elva menjadi pemicu keretakan hubungan, Mint tidak main lagi dengan Ninda dan Elva. Dia bahkan pindah tempat duduk dari samping Ninda. Meski bukan Ninda masalahnya, tapi Ninda sangat dekat dan membela Elva. Maka dari itu, Mint menjauhi keduanya. Mint kumpul kembali dengan geng Death Eyes seperti sebelum dekat dengan Ninda dan Elva.

Di halaman belakang sekolah, Mint bersama Lana, Helena, dan Diko sedang melabrak junior mereka. Mint menjambak junior itu, lantas Lana menoyor kepala junior itu.

"Lo bilang apa? Gue sering tidur sama om-om?" Mint mengulang perkataan cewek itu saat Lana memberitahunya.

"Ng-ng-nggak, Kak Mint. Sa-sa-saya nggak pernah bilang begitu," balas junior itu.

"Terus kalo bukan lo, siapa? Setan? Jelas-jelas Lana denger lo ngomong begitu. Mau apalagi sih sampai bohong segala? Jangan bikin gue makin muak ya lihat lo." Mint semakin kencang menjambak rambut cewek itu sampai meringis kesakitan.

Mint (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang