5. Amanah

38 5 3
                                    

"Sesuatu yang ringan namun mahal bagi sebagian orang. Waktu dan temu."

🍁🍁🍁

"

Santai banget ya yang kemarin kelupaan latihan gegara keasyikan bucin" Sindir Andre. Matanya melirik sinis Zeyhan yang tampak menggaruk tengkuknya.

"Sumpah beneran lupa gue"

"Belum aja di bilangin ke Coach ya ndre" Andre mengangguk setuju atas ucapan Satya.

"Uang tutup mulutnya yakali ngga ada" Sambung Roy yang langsung di hadiahi 2 jempol oleh Satya dan Andre.

"Traktir di FC sabi kali lah" usul Andre.

FC adalah singkatan dari Fun Coffe. Sebuah Coffe shop yang letaknya tak jauh dari gor kota. Selepas bermain basket Zeyhan dan teman temannya sering mampir untuk nongkrong ataupun menghabiskan waktu bersama disana.

"Traktiran mulu lo! Ah.. Gue jadi inget. Waktu di kafe kemarin siapa ya yang pada kabur ninggalin gue sendirian biar bayarin makan?"

Ucapan bernada sindiran itu seketika memancing gelak tawa ketiganya. Zeyhan semakin menampakkan raut kesal ketika mereka malah tertawa tanpa dosa.

"Eung permisi ada yang namanya Zeyhan?"

Seketika perbincangan ramai itu hilang di gantikan kesunyian. Semua menatap empu suara yang datang tiba-tiba. Ada jeda setelah gadis berhijab putih itu bertanya. Sempat beradu tatap dengan yang lain Zeyhan bersuara.

"Gue Zeyhan."

Zaina menatap Zeyhan yang maju satu langkah didepannya. 'Ternyata betul dia yang kemarin itu'

"Loh Za..zaina kan? Yang ngga sengaja kena bola itu?"

Bola mata Zeyhan sempat membulat. Saat tersadar Zaina langsung mengalihkan pandangannya.

"Eh i-iyaa. Aku Zaina" Zaina mengangguk canggung.

"Kamu Zeyhan?"

Andre, Satya, dan Roy saling menatap satu sama lain.

"Uhukk uhukk aku kamuan" Dengan gaya Pura-pura batuknya Satya menggoda.

Zeyhan memberikan tatapan tajam kearah Satya. "Iya gue Zeyhan. Ada apa ya?"

Zaina menggerakkan sepatunya gelisah. Tangannya saling menggenggam gugup. Bingung ingin mulai darimana. Tatapan keempat cowok itu membuatnya tak nyaman.

"Eung.. Ka-kamu di suruh chat aku"

Zeyhan melongok tak faham "Hah?" Zaina tersadar ucapannya keliru tangannya bergerak mengucapkan bukan.

Andre tiba-tiba bertepuk tangan. "Udah chatan dong roy. Yang kemarin baru putus sekarang udah ada lagi. Applause buat kapten"
"Bukan..." ucap Zaina gemas. Para cowok di depannya ini tak mengizinkan Zaina meluruskan.

Roy dan Satya malah ikut-ikutan aksi konyol Andre. Membuat posisi Zaina semakin tak nyaman.

"Berisik lo Ndre. Maksudnya gimana ya. Kan gue belum punya nomor lo. Lo minta nomor gue?"

"Tarik Han semongko" Ucap Roy mengikuti kegilaan Satya dan Andre. Mereka bertiga bertos ria menertawakan Zeyhan.

Zaina menepuk nepuk kepalanya. "Astagfirullah bukan.. Maksudnya kamu suruh chat Fatira. Iya Fatira"

"Fatira?.. " Zeyhan tampak berpikir. Saat teringat satu-satunya teman yang bernama Fatira dia bertanya untuk memastikan.

"Fatira Gerilda? Anak SMA Lentera Bakti? Anaknya om Gerilda? Yang rumahnya di komplek perumahan Semesta Asri?"

ZainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang