"Terkadang dunia selucu itu. Cowok yang effort akan tetap kalah dengan yang good looking dan good rekening."
—Andre Sadboy 2023
🍁🍁🍁
Hari pertandingan telah tiba. Bendera berbagai sekolah menengah berjajar di sepanjang jalan area Gor kota tempat berlangsungnya pertandingan.
Serangkaian acara pembukaan telah di laksanakan. Para petinggi pemerintah seperti Bupati dan Dinas Pemuda dan Olahraga turut menghadiri acara pembukaan hari ini.
Zeyhan dan ketiga temannya berdiri di depan bagan pertandingan yang berada di samping pintu masuk Gor.
"Banyak juga ya yang ikut." Ucap Roy menatap bagan didepannya.
Ketiga temannya menganggukkan kepala. Sesuai dugaan Joshua, skala yang lebih besar, banyaknya trophy dan hadiah membuat turnamen kali ini lebih menarik.
"Woaw.. berani juga ya SMK teknik ngirim basket putri nya. Setelah 2 periode absen, baru kelihatan juga." Telunjuk Andre mengarah pada Bagan pertandingan Putri.
"Secara kan dominan cowok disana, mungkin yang sekarang anak baru juga." Zeyhan mengedikkan bahu.
"Harusnya gampang lah Misel ngadepin anak baru mah." Timpal Satya, mengingat basket Putri SMA Buana Pelita cukup mumpuni dan juga berprestasi.
"Kita nggak bisa ngegampangin gitu aja. Gue denger denger sih SMK teknik ngerekrut Pelatih Lentera Bakti dengan bayaran yang lebih mahal."
Zeyhan, Andre dan Satya menatap Roy. "Secara, kita udah tau gimana cara kerjanya Coach Agra kan." Sambung Roy.
"Yang Juara utama kemarin Lentera Bakti kan ya? Pelatihnya Coach Agra?."
"Iya." Ucap Zeyhan menjawab pertanyaan Andre.
"Gila! Support banget sekolahannya."
Roy terkekeh. "Mau tau apa yang lebih gila lagi?."
"Apa?" Sahut Satya penasaran.
"SMA Lentera Bakti ngerekrut mantan pemain timnas buat jadi pelatih, khusus buat turnamen kali ini."
Ketiganya kontak melebarkan mata. "Bukan maen gila nya ini mah. Siapa? Ali Budimansyah? Denny sumargo? Atau Fictor Gideon Roring?." Ucap Andre menyebutkan jajaran Pemain Basket legendaris Indonesia.
Roy mengedikkan bahu. "Kurang tau juga siapanya sih. Gue juga denger denger aja."
Drttt...
Sebuah dering ponsel mengalihkan perhatian mereka. Keempatnya saling mengecek ponsel masing-masing untuk mengetahui darimana dering ponsel itu berasal. Zeyhan menatap ponselnya yang menampilkan sebuah panggilan dari seseorang.
Misellasidoo is Calling...
"Misel."
Tanpa menjauh dari ketiga temannya. Zeyhan menerima telepon dari Misel. "Hallo. Kenapa sel?"
"........"
Zeyhan memperhatikan sekitar. "Di Pintu masuk Gor lagi liat bagan pertandingan. Kenapa?."
"........"
"Oh Coach Bima udah dateng. Kumpul dimana?"
"........"
"Ok. Kita kesana."
Zeyhan memasukkan ponselnya ke Saku Celana Jersey. "Di suruh kumpul sama Coach Bima di ruangan tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaina
Teen FictionBagi Zaina, ia merasa telah melakukan hal yang sia sia. Begitu membara soal jatuh cinta. Membuat banyak waktu terbuang percuma. Maka, saat ia menyadari telah melakukan kesalahan ia akan berusaha merubahnya dengan hal hal yang bermanfaat. Namun, saa...