Masa SMA itu identik dengan pencarian jati diri, sebagian mengatakan sebuah rasa akan tumbuh pada masa ini kasmaran.
Bagi Zaina, Masa SMA ini merupakan puncak life goals nya. Kobaran api semangat begitu membara untuk berusaha memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Menggunakan waktu sebaik mungkin untuk hal hal yang bermanfaat. Dengan usianya yang menginjak 16 tahun dan Alhamdulillah Allah menjaganya hingga kini ia belum pernah terjebak di jurang yang bernama Pacaran. Doakan saja tidak akan pernah hingga jodohnya yang halal menjemputnya.
Zaina juga perempuan tulen kok ia pernah merasa kagum terhadap lawan jenis, bahkan dulu Zaina begitu membara soal jatuh cinta. Merasa bahwa jatuh cinta itu sebuah tantangan. Menyenangkan. kalau masih tidak percaya Zaina akan menceritakan kisahnya.
Sewaktu masih Sekolah dasar Islam Terpadu. Kelas lima kalau tidak salah. Ketika pada jaman itu ramai digunakan ponsel dengan keyboard angka, aplikasi mengirim pesan hanya dengan Sms dan kata kata alay. Zaina menggunakannya berdua dengan Abangnya bang syafi. Zaina mendapat pesan dari teman cowok sekelasnya, kita sebut saja kaktus.
"Za, kaktus soek4 sam4 Z4in@, mw gx kmoe balaz rasa suk4 akoeh"
Zaina yang baru selesai makan terkejut mendapat pesan seperti itu, bahkan belum pernah terpikirkan sama sekali menyukai seseorang karena pada masa itu ia hanya senang bermain dan belajar.
"Apazeh km tus, akuh balazz 100 thn laghi"
Seingatnya ia hanya ingin membalas itu, entah masih diberikan umur atau tidak. Wallahu a'lam. Penolakan halus khas masa kecilnya. Syukurnya setelah penolakan halus itu ia dan si kaktus masih tetap berteman meski pada awalnya terasa canggung.
Selain mendapat pengakuan, Zaina juga pernah menangis gara gara perkataan teman cewek sekelasnya, sebut saja melati. Si melati ini menyukai si bonsai sedangkan si bonsai ini selalu mendekati Zaina karena memang Zaina dekat dengan teman cowok dikelasnya. Apalagi semenjak bonsai mengirimkan pesan 'Za udh m4kan lomz' Zaina meledekinya karena mengirim pesan seperti itu pada Zaina. Mungkin bonsai mengirim sebagai bentuk perhatian.
'Si Zaina mah mau mau aja dideketin gitu sama cowok cowok' ucap si melati. Perkataan yang didasari kecemburuan itu cukup melukai Zaina. Akhirnya dengan lipatan tangan diatas meja Zaina menangis.
Zaina juga lebih dekat dengan anak cowok dikelas karena menurutnya berteman dengan anak cowok itu menyenangkan berbeda dengan anak cewek, contohnya seperti cerita diatas. Jika bukan membahas tentang cowok maka perawatan wajah yang menjadi perbincangan teratas. Sedangkan dengan anak cowok Zaina sering bermain galah asin, gatrik, bahkan sering diberikan mainan mereka dengan percuma, seperti gambaran dan kelereng.
Lalu ketika kelas enam, saat itu Zaina sedang mengikuti perlombaan Cerdas cermat agama SDIT se - kecamatan. Ketika Zaina dan teman temannya jalan jalan mencari jajanan. Zaina melihat seorang cowok dari arah berlawanan sendirian. Wajahnya setengah menunduk, alisnya tebal, yang Zaina simpulkan parasnya tampan. Zaina menuliskan dalam ingatannya ia mengagumi cowok itu, pangeran tak berkuda.
Hingga masuk waktu SMP kelas 7. Zaina dan temannya dari SDIT, sebut saja mawar. Dan kamboja teman sekelas dikelas 7. Berjalan pulang bersama namun dipertengahan jalan si cowok yang ia kagumi sewaktu SD - pangeran tak berkuda - ada dihadapan, sendirian.Kamboja terlihat menyapa dan mengobrol, zaina hanya menundukan wajah memainkan ujung hijabnya sembari menahan debaran. Mungkin mawar ikut memperhatikan. Beberapa hari kemudian Zaina merasa langitnya runtuh. Pangeran tak berkuda nya memilih untuk dekat dengan si mawar. Setelah hasil cocokologi oleh kamboja.
Patah hati oleh pangeran tak berkuda berhenti tak lama. Menyisakan euforia kembang gula merah muda pada teman cowok dikelas yang entah kenapa terlihat sangat manis itu, sebut saja namanya kurma. Meski tak kentara sebagian anak kelas ada yang curiga hingga sering menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaina
Teen FictionBagi Zaina, ia merasa telah melakukan hal yang sia sia. Begitu membara soal jatuh cinta. Membuat banyak waktu terbuang percuma. Maka, saat ia menyadari telah melakukan kesalahan ia akan berusaha merubahnya dengan hal hal yang bermanfaat. Namun, saa...