Bel istirahat pertama berbunyi. Bu Warni keluar dari kelas di ikuti beberapa murid. Zaina merapihkan alat tulisnya lalu memasukkan ke dalam tas. Hari ini ia sedang libur ke masjid, sedang kedatangan tamu bulanannya. Zaina menerima ajakan Salsa untuk pergi ke kantin. Zaina yakin Kantin sekolah pasti sangat penuh dan panas.
Sesuai dugaannya, baru menginjakkan kaki di pintu kantin pun begitu terasa atmosfir pengap dari dalam. Bising, panas juga aroma berbagai jenis masakan bercampur menjadi satu.
Setelah membeli semangkuk siomay dan sebotol air mineral dingin, Zaina menarik salsa duduk di kursi panjang yang hampir penuh. Setelah membaca doa, Salsa langsung melahap mie ayam babeh kebanggaan SMA Buana Pelita. Zaina memakan siomaynya dengan tenang.
"Za katanywa flashdisk ewlo ilwang" Salsa berbicara sambil mengunyah, membuat Zaina menghela nafas.
"Abisin dulu baru boleh ngomong Sa."
Salsa menyengir kuda, lalu menyeruput jus jeruknya dan memulai percapakan. "Ketemu dimana Flashdisknya kan kemarin lo ribut banget katanya ilang"
Zaina menahan suapan siomay yang siap masuk ke dalam mulutnya. "Di lapangan. Ada anak basket yang balikin ke Za"
Salsa langsung tertarik. "Siapa orangnya?"
Mata Zaina beredar menatap seisi kantin. Tanpa sengaja matanya bertubrukan dengan Zeyhan yang berada di seberang mejanya. Zaina gelagapan, ia cepat cepat mengalihkan pandangan.
Salsa yang tak mendapatkan jawaban mengerutkan alis. "Siapa orangnya Za?"
"Eh. Zeyhan"
Alis Salsa semakin bertaut, melihat Zaina yang sesekali menaikkan pandangannya lalu kembali menunduk. Refleks Salsa membalikkan badan melihat kearah pandangan Zaina. Salsa tersenyum miring melihat sosok di seberang.
"Tuh orangnya Za. Pantesan, gue kira lo kenapa tiba-tiba gitu. Taunya salting lo ya.."
Goda Salsa, tangannya mencolek lengan Zaina. Zaina memelotot tak terima."Za ngga salting Salsa.."
"Ululu iya deh. Gue panggil ah"
Zaina menahan Salsa yang siap membalikkan badan. "Ih jangan"
Salsa menahan tawanya. "Kok jangan sih Za kan gue cuman mau panggil"
"Eh iya ya. Yaudah terserah Salsa. Za mau balik ke kelas aja"
Salsa menahan Zaina yang hendak meninggalkannya. Alhasil Zaina menunggu Salsa menghabiskan makanannya.
"Liatin siapa sih Han daritadi, tuh bakso raib tau rasa" ucap Andre ikut menatap arah pandang Zeyhan. Zeyhan terperangah, lalu kembali melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
Zeyhan melihat Zaina dengan gadis kuncir kuda melewatinya lalu duduk di meja seberang. Posisi Zaina yang menghadap kearahnya seolah memudahkan ia untuk menatap gadis berhijab itu. Ekspresi Zaina sontak berubah saat manik matanya saling bertemu dengan iris miliknya. Zeyhan mengulas senyum tipis melihat bagaimana Zaina menghindari tatapannya.
"Ididie kaga di denger nih gue ngomong" Satya dan Roy menahan tawa. Zeyhan tak acuh sibuk menghabiskan bakso miliknya.
"Ohh.. Jadi dia yang lo liatin terus" Pancing Andre yang sukses mendapat respon cepat dari Zeyhan.
"Siapa?"
Andre tertawa keras. Sedang Ketiganya menunggu apa yang akan Andre katakan.
"Neng Siti kan haha" Siti merupakan siswi XI IPS 3 yang bertubuh gempal.
Krik krik.
Andre tertawa sedang yang lain menatapnya datar. Zeyhan menyelesaikan makannya lalu bangun dan pergi. Satya dan Roy menyusul sembari menahan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaina
Teen FictionBagi Zaina, ia merasa telah melakukan hal yang sia sia. Begitu membara soal jatuh cinta. Membuat banyak waktu terbuang percuma. Maka, saat ia menyadari telah melakukan kesalahan ia akan berusaha merubahnya dengan hal hal yang bermanfaat. Namun, saa...