Kangen Hyunjin apa Haidan?
🌼🌼🌼
"SAMLEKOOOMM!!1!1!"
Seluruh penghuni ruang tamu di rumah Haidan berjengkat kaget saat pintu dibuka secara barbar dengan suara salam yang menggelegar. Siapa lagi oknum akhlakn't seperti ini kalau bukan Jojo?
"Monyet! Jantung gua hampir ikutan dislokasi juga!" protes Haidan sembari memegang dadanya kaget.
"Jawab salam dulu!!" Jojo pun tidak kalah protes.
"Waalaikumsalam." jawab Syams, Jibra bersamaan. Haidan juga, tapi dengan kesal.
"Gue kristen kudu jawab juga gak?" tanya Felix yang terlihat sedang bermain PS dengan Johan.
"Gak usah, pas dipanggil Tuhan aja baru lo jawab." sahut Jojo sembari menghampiri Haidan dengan beberapa kantong plastik berisi makanan di tangannya.
"Laper gak, Mble?" tanya Jojo dengan nada seperti preman terminal yang hendak memalak korban.
"Laper lah. Tadi pagi cuma dimasakin Sasha roti bakar sama telor ceplok. Sekarang udah maghrib gini, gimana gak laper gue 12 jam belom makan."
"Kasian banget ututuuuu, kalo laper ngomelnya banyak, kayak landak aprika uw!" ujarnya sembari mencubit bibir Haidan greget.
"JOO!"
"Apa lo? Gak terima? Mau marah? Hah??!" gadis itu berkacak pinggang dengan songong dan menatap Haidan galak.
Haidan menggeleng seperti tidak memiliki kekuasaan. "Enggak deh enggak, gapapa. Tarik bibir gue pake tali tambang juga gapapa."
Felix, Jibra, Johan, dan Syams tertawa mendengarnya. Perkelahian kecil antara Haidan dan Jojo selalu menjadi tontonan yang lumayan menghibur, terutama saat Haidan yang terbully.
"Mana makanannya?" tagih Haidan yang memang sudah sangat kelaparan.
"Kawan-kawan kau mana pula, Jo? Kau bilang mereka mau kemari?" imbuh Johan.
"Makanannya kan dibawa sama Mika. Paling mobilnya masih kena macet di jalan."
"Lo motoran sendirian tadi?" tanya Haidan lagi.
"Emang biasanya gue sama siapa kalo motoran?"
"Iya juga ya. KAN JOMBLO! AHUAHAKAHIAHAKAH!!"
"Gue tarik lagi ya bibir lo?!" ancam gadis itu kesal.
Haidan langsung menutup bibir dengan kedua tangannya sembari menahan tawa.
Tak lama terdengar suara mobil Mika datang. Benar saja, tiga cewek dengan outfit anak kuliahan itu datang membawa banyak makanan dan minuman.
Sementara cowok-cowok itu makan, cewek-cewek mulai membuka laptop mereka masing-masing, menyelesaikan tugas mereka yang sudah mepet deadline. Kemudian Nara datang dengan sopan, mengetuk pintu terlebih dahulu walaupun pintunya terbuka.
"Masuk sini, Ra!" seru Jojo sambil membuat gestur tangan menyuruhnya kemari.
"Ada PR apa?" tanya Johan begitu Nara duduk dan membuka ranselnya.
"Matematika, Kak. Sama Ekonomi." jawabnya.
"Matematikanya belajar sama Johan, Ekonominya sama Jojo." ujar Haidan mengatur.
"Bisa tuh. Lo belajar sama Johan dulu ya, Ra. Gue mau nyelesaiin tugas bentar."
Nara mengangguk dan mulai mengeluarkan buku-bukunya untuk mulai belajar dengan Johan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PainApple
Non-Fiction[SUDAH TERBIT] link pemesanan di bio Fisik spek Transformer, mental ager-ager. Ini tentang Jojo, gadis biasa yang beranjak dewasa, di mana dunia menjatuhinya dengan masalah yang bertubi-tubi. Entah cinta, keluarga, pertemanan, maupun finansial. Keh...