Everyone see her smile, but no one sees her suffering.
🌼🌼🌼
"Kiw, udah sembuh nih yeee. Yok bisa yok salto!" goda Jojo yang mendapati Haidan sudah bisa berjalan dari jendela kamarnya.
"Bapak lo salto! Dipake jalan aja masih cenat-cenut!" sungut Haidan kesal.
"Bapak gue lagi tidur tengkurep di depan TV. Sok tahu banget lu!"
Cowok itu berjalan pelan-pelan menghampiri jendelanya. "UAS lo udah kelar?"
"Kurang satu matkul doang, tapi gue udah selesai, tinggal submit nanti malem. Lo gimana?" tanyanya balik.
"Masih banyak sih. Mana gue juga punya hutang tugas-tugas harian. Gue mau minta keringanan ke dosen."
Jojo mengangguk dan menatap Haidan kasihan setengah meledek. "Ya gimana lagi, kaki lo kan mleyot jadi gak bisa ke kampus. Lo kalo butuh bantuan bilang ya, nyet. Gak usah sungkan. Gue aja gak sungkan minta imbalan kalo habis nolongin lo."
"Yaudah sekarang gue butuh bantuan." ujarnya.
"Apa?"
"Gue harus ngumpulin tugas ke kampus sekarang. Ikut gue!" tuturnya sembari menunjukkan berkas tugasnya.
"Maksudnya imbalannya apa kalo gue nolongin lo?"
Haidan menatapnya datar. "Gue pancal ya muka lo."
Jojo tertawa. Tiada hari tanpa membuat Haidan kesal. "Emang lo udah bisa dibonceng motor?" tanyanya.
Haidan berdecak. "Pake mobil. Gue yang nyetir, nanti lo yang masuk ke gedung, taruhin tugas gue ke meja dosen. Ya? Mau nggak?" pintanya memelas.
Jojo terlihat berpikir sejenak, kemudian mengangguk. "Oke. Tapi pulangnya gue yang nyetir ya? Eheh."
Haidan menggeleng. "Bisa-bisa mleyot gue upgrade ke seluruh tubuh, gak kaki doang. Alias lu belom bisa nyetir, gak usah macem-macem!"
"Bisa kok!"
"Bisa nabrak. Gak inget lo minggu lalu?"
Ingatan Jojo melayang pada hari Sabtu lalu. Saat Mamanya marah-marah sebab dirinya iseng mengeluarkan mobil Papanya dari garasi dan berakhir dengan lampu belakang pecah karena menabrak pagar.
Jojo nyengir. "Masa lalu biarlah berlalu, Mble. Gak boleh diinget-inget kayak gitu, bikin gamon."
"Gue gak mau mobil bokap gue jadi korban selanjutnya ya! Udah cepetan ganti baju, dosen gue keburu pulang."
"Pulang ke mana?" tanyanya lagi.
"Ke rumahnya lah! Yakali ke rumah nenek lo!"
"Nenek gue di Rahmatullah sih. Dosen lo mau pulang ke sana juga?"
"Jo, sumpah ya. Kaki gue barusan pulih, sekarang ganti mental gue yang sakit harus ngadepin lo!"
"GWS!" seru gadis itu sembari mengangkat kepalan tangannya. Namun setelah itu langsung berlari saat melihat Haidan mengangkat kotak tisu yang dipastikan hendak dilempar padanya.
Membutuhkan waktu 10 menit bagi Jojo untuk bersiap-siap. Dan kini ia sudah duduk di dalam mobil Haidan.
"Bang, sesuai aplikasi ya." ucapnya.
"Ya."
"Ih, abangnya cuek. Bintang 1 nih?!"
"Joooo!" gerutu Haidan karena lelah digoda. Ia tertawa dan meraup wajah Jojo dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PainApple
Non-ficțiune[SUDAH TERBIT] link pemesanan di bio Fisik spek Transformer, mental ager-ager. Ini tentang Jojo, gadis biasa yang beranjak dewasa, di mana dunia menjatuhinya dengan masalah yang bertubi-tubi. Entah cinta, keluarga, pertemanan, maupun finansial. Keh...