025

483 51 4
                                    

Hallo^_^

Masih ada yang nunggu? Wkwkwk

Niatnya aku mau update seminggu sekali,tolong komen dong enaknya setiap hari apa:))

Happy reading 📖

.

.

.

"Bagaimana mungkin? bukan kah dia dipenjara?"

"Aku rasa masa hukumannya sudah habis"

Ke empatnya menghela nafas berat,Yoongi menyandarkan tubuhnya,kepalanya tiba-tiba saja pusing memikirkan semua ini

"Hoseok-ah,kau percaya padaku kan,itu semua bukan salah ku,itu kecelakaan" ucap Yoongi lirih

"Aku percaya Yoon,tapi tidak dengan dia" balas pria pemilik senyum tercerah itu,bahkan sekarang dia tak bisa menampilkan senyum cerahnya

"Aku merindukan dia yang dulu,pria manis yang sudah ku anggap seperti adikku sendiri,bukan pria yang penuh dendam dan ambisi seperti ini"

Yoongi menatap Seokjin sendu,dulu Seokjin memang yang lebih dekat dengan pria itu,bahkan melebihi Hoseok sepupuhnya sendiri,tapi sangat disayangkan persahabatan yang mereka jalin dari bangku sekolah menengah harus hancur begitu saja karena ketidaksengajaan yang Yoongi lakukan,ketidaksengajaan yang menghilangkan nyawa seseorang

"Tunggu,kenapa dia masuk penjara?" tanya Namjoon,karena sampai sekarang dia tidak tahu apa yang dilakukan oleh sahabat lamanya itu sampai membuat dia mendekam didalam sel tahanan

"Dia melecehkan ahh hampir memperkosa teman kuliahnya,aku hanya tau itu" jawab Hoseok,dia memang tidak terlalu dekat dengan sepupuhnya,pada saat dia masuk penjara pun Hoseok tak pernah menjenguknya karena Hoseok tau sepupuhnya itu pasti Sangat membenci  dirinya,karena dirinya yang lebih memihak Yoongi dibandingkan dia,sepupuhnya sendiri

"Kenapa dia sampai bisa melakukan perbuatan memalukan itu?"

"Aku tidak tau Namjoon"

Lalu keheningan pun kembali menyelimuti ruangan bernuansa gelap itu

...

"Lisa ada apa denganmu? apa kau sakit?"

Rose menatap cemas pada sahabatnya,pasalnya sedari tadi gadis pemilik nama lengkap Lalisa Manoban itu hanya diam,tidak berisik seperti biasanya

"Aku hanya lelah"

"Kalau begitu kita pulang sekarang,aku bisa meminta Yura untuk menemaniku mencari hadiah itu besok,kau harus istirahat,aku tidak mau kalau kau sampai sakit"

Lisa memalingkan wajahnya menahan tangisannya yang ingin pecah sekuat tenaga,gadis itu buru-buru merapihkan tas dan barang belanjaannya

"Kau benar Rose,aku pulang duluan yah, kau hati-hati,jika sudah sampai rumah tolong beritahu ku" ucapnya dan langsung pergi begitu saja,membuat semakin banyak tanda tanya yang tumbuh dibenak Rose

Bukannya pulang seperti yang dia bilang,Lisa justru pergi ke butik Jennie,disana juga ada Jisoo yang tengah duduk santai sambil menikmati teh hangat ditemani kue coklat kesukaannya

"Lisa-ya"

Kedua gadis itu dibuat kaget karena Lisa yang datang sambil menangis,Jisoo langsung buru-buru membawa gadis itu kedalam pelukannya

"Ada apa?" tanya nya pelan

"Hiksss Rose" jawabnya sambil terisak

"Ada apa dengan Rose? Apa yang terjadi? Rose baik-baik saja kan? Kenapa kau menangis? Apa terjadi sesuatu?" Jisoo langsung melotot kearah Jennie karena gadis itu menghujani Lisa dengan banyak pertanyaan padahal Lisa sedang menangis

"Maaf,aku hanya khawatir" ucapnya kikuk

"Lisa tenanglah dan ceritakan semuanya pada kami"

Lisa mulai mengangkat kepalanya,menghapus air matanya,Jisoo langsung menariknya untuk duduk dan meminta dia untuk menceritakan semuanya

"Kau bercanda?!"

"Aku tidak bercanda Jen"

Tubuh Jennie melemas,dia mengusap wajahnya kasar setelah mendengar semua penjelasan Lisa,bagaimana bisa dia kembali lagi?

"Apa si berengsek itu mengancam mu?"

"Dia hanya meminta ku untuk menjaga Rose dengan baik"

"Itu bukan permintaan tapi sebuah peringatan"

Jennie dan Lisa langsung menatap Jisoo dengan mata berair

"Kejadian beberapa tahun lalu akan terulang lagi Jen,Lis" bahkan suara Jisoo bergetar saat mengucapkan kalimat itu

"Tidak! Aku tidak akan membiarkan si berengsek itu menyentuh Rose ku sedikitpun!"

"Aku takut Rose akan kembali mengalami trauma hikss,hati ku sangat sakit mengingat betapa terpukulnya dia karena kejadian 2 thn lalu itu hiksss"

Jisoo kembali memeluk Lisa,bukan hanya Lisa tapi Jennie juga,dia berusaha menjadi sandaran untuk kedua sahabatnya padahal dirinya sendiri pun sangat takut dengan kembalinya pria itu,pria yang pernah merebut kebahagiaan sahabatnya

...

Rose menyisir rambut panjangnya yang masih basah,dia baru selesai makan malam bersama Yoongi dan saat sampai rumah Yoongi malah mengajaknya untuk melakukan kegiatan yang menguras tenaga

Tenang saja Yoongi melakukannya dengan hati-hati,dia tidak akan melukai calon pewarisnya

'Ting'

Rose melihat layar ponselnya,pesan masuk dari Jisoo,segera dia membukanya

"Chaeng,jika kau ingin pergi keluar tolong hubungi aku,Jennie atau Lisa"

Rose mengernyitkan keningnya,ada apa? Kenapa tiba-tiba Jisoo mengirimnya pesan seperti ini

"Jangan salah paham,kami hanya khawatir dengan calon keponakan kami"

Ohh,memang terkadang kelakuan ketiga sahabatnya itu membuat dia bingung sendiri

Setelah mengetikan balasan untuk Jisoo,Rose kembali merapihkan rambutnya,dia duduk disofa sambil menunggu Yoongi yang sedang membersihkan tubuhnya

Keningnya mengkerut saat membaca sebuah pesan dari nomor yang tidak dia kenal

"Haii cantik"

Rose malah tertawa,dia rasa orang ini hanya salah nomor,ahh lagi pula itu tidak penting karena yang terpenting sekarang suami tercintanya sudah berdiri didepan pintu kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya,ughhh sangat mempesona

"Carikan baju ku"

"Kau bisa mencarinya sendiri"

"Aku ingin kau yang memilih nya"

Rose menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil,akhir-akhir ini Yoongi memang selalu bersikap manja padanya,entah lah padahal dia yang tengah mengandung tapi kenapa jadi Yoongi yang banyak mau

Setelah mendapatkan baju yang menurutnya cocok dia langsung memberikan nya pada Yoongi,pria itu pun kembali masuk kedalam kamar mandi untuk memakai bajunya

Rose merebahkan dirinya diatas kasur besarnya,tangannya mengelus perutnya yang masih rata,usia kandungannya sudah satu bulan lebih

Tak lama Yoongi keluar dan langsung ikut merebahkan dirinya disamping sang istri,dia memeluk Rose dengan kakinya yang berada diatas paha wanita itu menjadikan tubuh istrinya seperti guling

"Kau berat" protes Rose

"Kenapa tadi kau tidak protes saat aku menindih mu dengan tubuhku,ini kan hanya kaki"

"Tadi itu berbeda"

Yoongi tertawa lalu mengecup pucuk kepala sang istri,Rose sangat menggemaskan

"Tidurlah,kau pasti lelah"

Rose memiringkan tubuhnya memeluk Yoongi,menempatkan wajahnya didepan dada bidang suaminya

"Good night tuan muda Min"

"Good night too nyonya muda Min"

_

Tuan Muda MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang