Special thanks buat readersnim -ku 💙
Sebelumnya aku mau minta maaf buat cerita yang sangat amat terpaksa aku UNPUBLISH karena beberapa alasan yang ngga bisa aku paksain juga wkwkw
Jujur aja cerita yg sebelumnya itu bakalan lebih rumit. Udh aku pikirin endingnya kaya gimana tapi jalan menuju endingnya masih abu-abu ditambah lagi mood aku ilang gitu aja. Aku tau kok mood itu paling penting buat authornya sendiri 😂
Makanya aku gamau maksain karena takutnya gak bisa memenuhi ekspetasi kalian. Maaf ya aku gak konsisten buat cerita itu.
Sebagai penebusan saia, this is 'OUR LOVE' season 2.
~•~
Saat itu sudah hampir tengah malam. Berada di tengah musim panas memberikan keuntungan untuk tidak merasakan dingin kecuali mereka harus menanggung hawa panas yang mampu menaikkan suhu tubuh, apalagi jika harus sampai mengeluarkan bulir-bulir keringat.
Suasana malam ini sedikit berbeda dari malam yang lain. Ketegangan menyelimuti masing-masing orang yang sedang menunggu di depan sebuah ruangan persalinan. Merapalkan doa sebanyak mungkin, berharap wanita yang sedang berjuang di dalam sana baik-baik saja beserta buah hatinya. Tidak ada yang membuka suara, semua tampak sibuk dalam pikirannya masing-masing.
Beberapa menit kemudian suara derap lamgkah kaki berhasil memecahkan keheningan itu. Ditambah pernapasannya yang tersenggal karena tergesa-gesa. Beruntung saja, kaki jenjangnya memberikan keuntungan di saat seperti ini.
Wanita yang sejak tadi duduk terdiam di depan ruang persalinan menoleh sedikit. Hal pertama yang menyambut pemandangannya adalah sebuah cincin yang melingkar di jari manis, milik seseorang yang baru saja tiba dan berdiri di dekatnya.
Mendapati ketegangan serta raut kekhawatiran semua orang di sana, membuat orang yang baru saja tiba itu tidak mengeluarkan suaranya meski ia sangat penasaran. Alih-alih memecah keheningan dengan membuka ruang obrolan, ia memilih duduk di sebelah seorang wanita yang tadi duduk. Menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan bergabung untuk merapalkan banyak doa. Saat ini dia juga merasakan hal yang sama. Rasa khawatirnya lebih besar, berharap kedua malaikat yang ada di dalam sana bisa selamat.
Setelah satu jam lebih menunggu, terdengarlah suara tangis bayi yang mampu mengundang air mata orang dewasa yang sedang menunggu di luar. Tak hanya itu, rasa khawatir yang sejak tadi hinggap bisa segera lepas, digantikan dengan perasaan lega.
Orang yang datang terakhir tadi segera memeluk wanita di sebelahnya. Dahinya bersandar tepat di bahu, menunjukkan rasa lega dan syukur yang luar biasa. Sedangkan wanita itu juga membalas pelukannya tidak kalah hangat. Air matanya ikut turun karena terharu.
Tidak sampai sepuluh menit, seseorang membuka pintu ruang bersalin. Poni bodohnya masih setia menempel di dahi, diikuti dengan senyuman dan tawa bahagia.
"Aku sudah resmi jadi daddy!" Teriaknya lantang sambil menggendong bayi mungil yang sudah terbalut selimut. Air matanya juga ikut turun, merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Sedangkan bayi yang kulitnya masih berwarna merah itu terlihat nyaman dalam pelukan seseorang yang kelak akan ia panggil daddy. "Chaeng! Lihat, aku sudah jadi daddy!"
Chaeng atau seseorang yang kita kenal sebagai Rosé segera berjalan mendekati si pemilik poni. Melihat bayi itu sebentar dengan senyum yang terpatri di wajahnya, kemudian beralih menepuk pelan bahu temannya itu.
"Selamat, Lisa-yaa. Aku semakin merasa bersyukur setelah melihat bayinya karena dia lebih mirip Jisoo unnie. Aku tidak bisa membayangkan betapa menderitanya dia nanti jika dia mirip denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
P R A G M A
RomanceOUR LOVE SEASON 2 Kedua hati yang mengalami berbagai rintangan dalam pesta percintaannya bisa bersatu dalam ikatan sebuah pernikahan yang suci. Tidak mudah dan tidak mustahil. Mereka berhasil meleburkan kedua hati mereka untuk menjadi satu kekuata...