Who?

1.6K 227 163
                                    

Seorang aktris cantik papan atas terlihat mendekati jendela apartemen miliknya. Memandang betapa luasnya kota Seoul yang terlihat padat akan kendaraan meski musim sudah berganti. Hangatnya secangkir teh menyebar hingga pada tangannya, membuat ia merasa jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Meski begitu, pikirannya kini tengah sibuk bergelut. Merasa lelah namun tidak ingin menyerah. Bukan tanpa alasan, tapi ia tengah berada di titik dimana ia tidak tahu harus berbuat apalagi. Sebab usahanya selama dua minggu terakhir ini selalu berakhir sia-sia.

Hingga tiba-tiba saja, lamunannya dibuyarkan ketika terdengar suara bel berbunyi. Menandakan ada seseorang yang bertamu. Mendengar bel dibunyikan untuk kali kedua, aktris cantik itu pun segera beranjak untuk membuka pintu.

"Hai!" Sapa orang yang berada di balik pintu ketika pintu tersebut sudah terbuka. Senyumannya yang mengembang terlihat sangat manis. Diberikan untuk sekedar menyapa.

"Halo. Terima kasih sudah datang. Silahkan masuk," ucap aktris cantik itu sembari memberikan ruang agar tamunya dapat masuk.

Setelah itu, keduanya beralih ke ruang tengah. Duduk di sana masih dengan keheningan.

"Ingin minum sesuatu?"

Tamu itu tersenyum. "Samakan saja dengan punyamu itu," ucapnya sambil menunjuk secangkir teh yang masih berada di genggaman aktris tersebut.

"Baiklah, tunggu sebentar."

Ditinggal selama beberapa menit, mata seorang tamu itu sudah menjelajahi apa saja yang bisa ia lihat. Menganggumi kemudian ketika melihat keseluruhan isi dari apartemen ini di dominasi oleh sesuatu yang sangat mahal.

Hingga tak lama kemudian, pemilik dari apartemen ini sudah kembali dengan nampan yang berisi dua cangkir teh hangat. Setelahnya, ia memberikan secangkir teh tersebut pada tamunya sebelum ikut duduk di sebelahnya.

"Kupikir kita perlu berkenalan secara formal? Kau tahu, kita belum berkenalan secara pantas," usul aktris itu dengan senyumnya.

"Namaku Lee Hyeri. Ini merupakan sebuah kehormatan bagiku bisa diundang secara langsung oleh seorang aktris papan atas. Omong-omong, aku ini penggemarmu juga," ucap seorang tamu bernama Lee Hyeri itu sembari mengulurkan tangannya yang langsung terbalas.

"Namaku Bae Suzy. Terima kasih atas dukunganmu," ucap aktris bernama Bae Suzy itu masih dengan senyum yang mengembang sempurna, menampilkan kecantikannya bak bidadari. "Ah! Sebelumnya, aku minta maaf karena sudah merepotkanmu untuk datang ke sini. Tapi untuk saat ini, kupikir tidak ada lagi tempat yang aman selain rumahku untuk bicara sesuatu yang sangat penting."

Hyeri kemudian tersenyum. Tatapan matanya melembut, menandakan jika dirinya mengerti dan bisa memakluminya.

"Tidak apa-apa. Aku mengerti bagaimana sulitnya menjadi seorang public figure."

Ya, meski itu bukan poin utamanya, Suzy hanya mengangguk menyetujuinya. Toh, yang dikatakan oleh Hyeri juga tidak sepenuhnya salah.

"Jadi, ini tentang Chaeyoung."

Hyeri tidak terlihat terkejut sama sekali. Ia justru terlihat sangat tenang dengan senyum tipis dan tatapan yang seolah menunggu Suzy untuk menyelesaikan apa yang ingin dikatakan itu. Melihat tidak ada respon verbal dari lawan bicaranya, Suzy memilih untuk melanjutkan.

"Aku yakin kau sudah tahu jika berita buruk tentang Chaeyoung tidaklah benar."

Hyeri mengangguk sekali kemudian ia mengalihkan pandangannya. Tatapannya berubah, tidak secerah sebelumnya. Terlihat redup dan tampak seperti orang yang turut ikut prihatin.

P R A G M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang