L I M A

27 11 30
                                    

"Thurr!! Kamu mau bawa aku kemana sih sebenarnya?" Tanyaku

"Aku mau culik kamu hari ini"

Aku tersenyum melihatnya dan aku masih berjalan disamping dirinya sambil masih terus menggenggam tangannya dengan sangat erat.

Tadi setelah bel pulang sekolah berbunyi dia yang sekelas denganku langsung menarik tanganku dengan cepat dan mengajakku pergi begitu saja entah ingin pergi kemana.

"Sudah kubilang ke ibu negaramu kalau Tanaaz ingin ku culik sore ini"
"Kamu bilang?" Tanyaku saking penasarannya
"Aku bilang begini. Selamat sore ibu negara tercantik, saya boss dari geng pencuri yang tampan ingin memberitahu bahwa anak ibu saya culik sore ini"

Aku memukulnya pelan dengan tanganku yang satunya. Bagaimana bisa dia mengatakan seperti itu kepada ibuku sendiri. Walaupun aku tau ibuku dan keluarga dirinya saling mengenal sejak lama ditambah lagi keberadaan rumah kita yang hanya berbeda komplek saja.

"Lalu?"
"Hanya bilang begini, baik boss tampan tapi sebelum malam harus sudah dirumah yah"

Aku hanya tersenyum mendengar jawaban darinya. Tak lama aku berjalan dengannya tiba tiba aku dibawa ke salah satu minimarket terdekat dari sekolahku yang sekarang ini.

Aku sangat senang masih bisa bersekolah yang sama dengannya lagi. Untungnya sebulan yang lalu aku dan dia diterima di salah satu SMA yang sama setelah lulus SMP bahkan aku lebih senang lagi ketika aku tau kalau aku dan dia mendapatkan kelas yang sama.

"Thurrr" aku memanggilnya sangat lembut.
"Tenang aja Naaz bukan ini tujuan kita yang sebenarnya"
"Lalu?"
"Ayo masuk dulu!"

Tanpa aba-aba ia langsung menarik tanganku dan berjalan masuk ke minimarket tersebut dan tentu saja aku mengikutinya dari belakang. Saking fokusnya aku kepadanya sampai tiba tiba dia berhenti melangkah dan aku langsung menyadari bahwa aku berhenti di depan sebuah kotak besar yang tentu saja sudah tidak asing lagi bagiku.

Aku tersenyum tipis ketika melihat apa yang dihadapanku sekarang.

"Ambil!"
"Es krim?" Tanyaku sambil menatapnya heran
"Yakin gak mau?"

Aku dengan percaya dirinya tanpa berfikir panjang tentu saja aku langsung mengambil es krim kesukaanku yang kulihat ada di dalam kotak es krim yang besar itu.

"Sudah kuduga"

Dia memang sudah tau aku tidak akan bisa menolak es krim yang ada dihadapanku ini ditambah lagi aku tidak akan bisa menolak es krim rasa pisang kesukaanku itu.

Setelah aku dan dia mengambil es krim kami masing masing, tentu saja kita langsung pergi ke kasirnya untuk membayar es krim tersebut.

"Aku aja ini perintah!"

Tiba tiba saja tangan miliknya itu menghalangi aku ketika tanganku ingin mengambil salah satu lembar uang di dalam dompetku untuk membayar es krim milikku.

"Kalau aku langgar?"
"Aku kutuk kamu jadi tikus"
"Yakin?"
"Jangan deh nanti masa aku pacaran sama tikus"
"Maksudmu?"
"Udah yah cantik aku aja, aku traktir"

Aku hanya tersenyum ke arahnya dan tanpa kita sadari ada sepasang mata yang melihat dan mendengar percakapan konyol kita sejak tadi. Siapa lagi kalau bukan mbak kasir minimarket ini.

"Maaf yah mbak jadi lama gara gara anak kecil ini!"

Dia hanya tersenyum dan geleng geleng kepala saat melihat tingkah kita sepasang remaja yang konyol ini.

NAAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang