pindah?

1K 81 1
                                    

setelah kejadian siang yang mengerikan itu , Naruto mengantar Sakura pulang ke rumah Mebuki, ibu Sakura
Mebuki yang heran kenapa Sakura di antar oleh lelaki lain yang bukan suaminya bertanya pada Sakura siapa lelaki berambut kuning itu.

"Naruto kaa-san ,dia sahabat Sasuke , Sasuke sedang pergi ke Jerman selama 1 Minggu ,dan dia menitipkanku pada Naruto untuk berjaga-jaga barangkali aku membutuhkan sesuatu" Sakura menjelaskan pada ibunya agar tidak salah paham.
"lalu luka di pipi dan tanganmu itu apa Sakura? jelaskan pada kaa-san!" ucap mebuki penuh khawatir melihat anak satu-satunya terlihat terluka.
"aku akan menjelaskannya jika aku sudah siap. sekarang tolong biarkan aku istirahat dulu"
Mebuki mengalah ,mencoba menahan rasa penasarannya dan mengantarkan Sakura ke kamar.

setelah menempuh perjalanan sekitar 10 jam lebih akhirnya Sasuke tiba di bandara Jepang. mobilnya dengan cepat melesat ke jalan raya menuju arah rumah mertuanya , sebelumnya Naruto sudah memberi kabar apa yang terjadi dan dimana Sakura berada sekarang

ting tung
bel rumah ibu Sakura berbunyi ,Mebuki segera membukanya , dilihat menantunya yang tampan datang dengan wajah gelisah
"dimana Sakura kaa-san?" tanya Sasuke langsung setelah pintu dibuka
"ada di kamar Sasuke , Sakura sedang tidur di dalam"
Sasuke langsung masuk berlari menuju ke kamar Sakura , dilihat badan sang istri yang tenggelam dalam selimut tebal , wajahnya terlihat begitu lelah. Sasuke mendekat ,duduk di sebelah Sakura kemudian mengelus lembut rambut merah muda itu.
'maaf Sakura' .. ucap Sasuke dalam hati

_________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________
__________
__

Sakura membuka matanya, melihat tangan besar diatas perutnya ,sang pemilik tangan sedang jatuh tertidur di bawah kasur , hanya menyisakan tangan dan wajahnya di atas kasur.

"Sasuke?" panggil Sakura berusaha meyakinkan bahwa pria di depannya sekarang adalah suaminya.
Sasuke terbangun ,mengerjap mata tajamnya , begitu sadar bahwa Sakura yang memanggil namanya badan besannya langsung memeluk erat istrinya

"maaf Sakura ,maafkan aku" begitu lirih , Sakura melihat pria yang selama ini angkuh dan kejam sekarang justru menangis meminta maaf dalam pelukannya.
"Sasuke kenapa kau disini? bukankah ini baru hari ke 3 mu di Jerman?" tanya Sakura heran
"maafkan aku" Sasuke kembali meminta maaf tanpa menjawab pertanyaan Sakura

Sakura melepas pelukan Sasuke ,mata Sasuke begitu merah , wajahnya penuh dengan rasa bersalah. tangan kecil Sakura mengusap air mata Sasuke ,mata hijaunya menatap mata hitam Sasuke

"maaf untuk apa Sasuke? apakah kau melakukan kesalahan?" tangannya masih menggantung di pipi Sasuke
"maaf bukannya aku menjagamu justru aku malam membahayakanmu Sakura. maafkan aku!" Sasuke menarik tubuh Sakura , memeluknya kembali , menenggelamkan wajahnya pada pundak sang istri

"itu bukan salahmu" Sakura mengelus lembut rambut Sasuke
"dan kenapa kau berada disini?" tanya Sakura lagi
"aku pulang" jawab Sakura singkat
"tapi kenapa? apakah pekerjaan mu sudah selesai?"
"aku khawatir padamu bodoh. kau menelponku tanpa mengatakan apapun padaku , telinga ku justru mendengar sesuatu yang membuat jantung dan ginjal ku hampiri bertukar posisi"
"aku tidak sengaja menelponmu , saat itu aku bahkan tidak tau apakah aku berhasil menelpon seseorang atau tidak".
"aku langsung berlari menuju bandara tanpa membawa baju dan dokumenku di apartemen"
"se khawatir itukah kau padaku?" tanya Sakura menggoda
"bukan padamu ,tapi pada anakku!" jawab Sasuke kesal . membuat Sakura tertawa

Sasuke menatap Sakura tajam. yang di tatap hanya diam kebingungan
"Sakura ayo pindah"
kata yang dilontarkan Sasuke barusan membuat Sakura melongo.
"pindah?"
"ke Belanda"
"apa yang kau pikirkan bodoh!"
Sakura menjewer telinga suaminya. apa yang baru saja Sasuke katakan? pindah? apakah dia mengigau?

"Sakura dengarkan aku. aku tidak mau mengambil resiko lebih dari ini ,aku tidak mau membahayakanmu atau anak kita lagi , orang-orang di sekeliling kita tidak waras Sakura" jelas Sasuke dengan wajah serius
"termasuk kau" jawab Sakura malas
"ya tuhan aku serius Sakura!"
"lalu bagaimana dengan pekerjaanmu? bagaimana dengan pekerjaanku? pikirkan itu!"
"aku tidak peduli ,selagi itu satu-satunya cara untuk memastikan keselamatan anakku , akan ku lakukan apapun!"
jawaban Sasuke membuat Sakura keheranan. sungguh? apakah Sasuke benar-benar se sayang itu dengan bayi yang di kandungnya? apakah Sasuke benar-benar se peduli itu dengan anak yang ingin Sakura singkirkan??

"apa kau mulai mencintaiku Sasuke?" tanya Sakura asal
"tidak. mungkin belum , untuk sekarang aku masih mencintai anakku saja" jawab Sasuke jujur
"bagaimana denganmu Sakura?" Sasuke balik bertanya
"aku juga belum mencintaimu , jangankan dirimu ,anak ini saja aku tidak mencintainya, tidak menginginkannya sama sekali" jawab Sakura juga jujur
"terserah selagi kau tidak melakukan sesuatu yang dapat membahayakan anakku ,aku tidak akan keberatan"
"aku sempat meminum pil yang dapat membuat anak ini hilang ,aku juga sempat memikirkan untuk melakukan aborsi"
baru saja Sakura menyelesaikan perkataannya, Sasuke langsung menarik tangan Sakura menuju ke mobil
"hei apa yang kau lakukan!"
"ke rumah sakit. akan ku pastikan anakku baik-baik saja" jawab Sasuke dingin , membuat Sakura merasa bersalah.

sasusakunaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang