2. Fira Hamil

8.8K 983 60
                                    

Makasih buat vote dan komennya❤️ kalo rame begini kan aku semangat nulis🤗😘Jangan lupa vote dan komennya terus ya❤️

***

Terhitung sudah tiga bulan Fira menjadi janda. Ia merasa hidupnya baik-baik saja meski tanpa adanya Raihan. Setiap hari Senin sampai Jum'at dirinya sibuk bekerja. Kemudian weekend adalah waktunya berkumpul keluarga juga memanjakan diri bersama sahabatnya.

Sekarang ini Fira ada di dalam kamarnya dengan ditemani Anya. Sahabatnya itu rencananya akan menginap di rumahnya malam ini. Dan tentu saja Fira senang karena sudah lama mereka tidak bisa seperti itu lagi setelah dirinya menikah.

"Gimana perasaan lo sekarang, Fir? Udah biasa aja pisah dari laki-laki brengsek itu?" tanya Anya ingin tahu. Ia melirik Fira sekilas kemudian kembali fokus pada ponselnya.

"Seperti yang lo liat, gue baik-baik aja."

"Baguslah. Soalnya gue gak mau ngeliat sahabat gue terpuruk. Sedangkan lelaki brengsek itu malah bahagia sama selingkuhan dan calon anaknya," ujar Anya menahan kesal begitu tak sengaja melihat postingan photo Raihan. Di mana lelaki itu tampak bahagia sekali dengan istri barunya.

"Udah bukan selingkuhan lagi kali, Nya. 'Kan udah dinikahin," ralat Fira.

"Apa pun itu. Bagi gue tetap aja wanita itu selingkuhan. Gue bener-bener gak habis pikir. Kok ada gitu perempuan yang mau jadi selingkuhan? Gak mikir apa, gimana rasanya kalo dia yang diselingkuhin?"

"Mana mungkin sampe mikir ke sana. Yang penting 'kan jatah uangnya jalan terus, sama jatah kebutuhan yang itu juga jalan. Itu doang yang pelakor pikirin."

"Kebutuhan yang mana?"

"Sok polos lo!" cibir Fira seraya melempar Anya menggunakan bantal.

"Gue emang polos kali!"

"Iya yang ngaku polos. Tapi bacaan sama tontonan dewasa semua."

"Sialan lo!"

Anya ingin balas melempari Fira bantal. Namun, ia mengurungkan niatnya saat melihat Fira yang tiba-tiba menutup mulut. Kemudian sahabatnya itu pun berlari ke kamar mandi.

Huek huek huek

"Fir... Lo gak kenapa-napa 'kan?" tanya Anya khawatir. Ia bahkan langsung menyusul Fira ke kamar mandi.

Anya mengusap punggung Fira yang masih mual-mual. Ia menatap iba pada sahabatnya itu. Hingga kemudian mual yang dialami Fira mulai berhenti. Fira pun segera mencuci mulutnya dengan air.

"Mau ke rumah sakit gak?"

"Gak usah, paling gue cuma masuk angin aja," sahut Fira. Dengan dibantu Anya, ia melangkah keluar dari kamar mandi untuk menuju tempat tidur.

Tanpa sadar, pandangan Fira tertuju pada kalender duduk yang ada di atas nakas samping tempat tidurnya. Keningnya mengernyit karena sekarang sudah akhir bulan, tapi tidak ada tanda kalau periode bulanannya telah datang. Sebab biasanya ia akan memberi tanda silang pada tanggal dirinya menstruasi.

Langsung saja Fira meraih kalender itu dan mengecek periode bulanannya. Matanya membulat saat baru menyadari kalau ia sudah telat selama tiga bulan lebih. Bagaimana bisa ia tidak sadar sudah selama itu tak pernah mengalami menstruasi?

"Fir... Lo kenapa sih? Jangan bikin gue takut dong," ujar Anya seraya menggoyangkan lengan Fira karena sahabatnya itu terdiam cukup lama.

"Gu-gue udah telat selama tiga bulan lebih, Nya," gumam Fira seraya menyentuh perutnya sendiri.

"Apa? Kok bisa? Maksud gue ... kenapa baru sekarang lo sadarnya?" tanya Anya penuh kebingungan. Kalau benar sahabatnya itu telat datang bulan yang berarti hamil. Kenapa harus setelah bercerai dari mantan suami keparat Fira itu?

Marriage with My Ex Brother in Law (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang