Thank you buat 400+ vote dan 100+ komen di part sebelumnya. Jangan lupa vote dan komen lagi part ini ya❤️
***
Pada keesokan harinya, Fira terbangun dalam pelukan Kafka. Wajahnya tiba-tiba memanas ketika ingat kalau semalam sudah bercinta dengan begitu panasnya bersama Kafka. Apalagi sekarang ini mereka masih sama-sama telanjang di balik selimut yang menutupi tubuh keduanya.
Sebelumnya Fira tak pernah membayangkan kalau akan melewati malam sepanas itu. Apalagi bersama Kafka yang merupakan mantan kakak iparnya. Tapi sekarang mereka sudah menikah dan menjadi suami istri.
"Pagi...," sapa Kafka dengan suara serak khas bangun tidur yang malah terdengar seksi di telinga Fira. Ditambah lagi semalam, suara itu sering menyebut namanya saat mereka sama-sama dilanda gairah yang membara.
"Pagi juga, Mas," sahut Fira. Ia memejamkan mata begitu Kafka menunduk untuk mencium keningnya. Tak pernah Fira duga kalau rumah tangganya akan sehangat ini meski mereka menikah tanpa cinta. Sebab, Kafka memang bersikap layaknya seorang suami yang mencintainya.
"Mas mandi duluan ya, Sya. Atau kamu mau mandi bareng sama Mas?" tanya Kafka yang sontak saja membuat wajah Fira memerah. Tak cukupkah semalam mereka bisa leluasa saling melihat tubuh telanjang masing-masing? Bahkan Fira masih ingat betul kala Kafka menciumi hampir seluruh bagian tubuhnya. Fira juga ingat saat wajah Kafka tenggelam di selangkangannya dan lelaki itu mampu membuatnya mengalami orgasme lebih cepat. Dan Fira pun ingat kalau dirinya melakukan hal yang sama pada Kafka. Yakni mengagumi tubuh indah lelaki itu sampai-sampai dirinya cukup lama berada di selangkangan suaminya dan memanjakan kepunyaan Kafka yang begitu gagah.
Fira tak pernah mengalami sensasi bercinta yang menakjubkan seperti itu sebelumnya. Bersama Raihan mereka begitu-begitu saja. Bagaimana mau berganti posisi yang macam-macam kalau Raihan saja mudah lemas. Berbeda halnya dengan Kafka yang malah sebaliknya, mampu membuatnya merasa sangat lemas.
"Syafira Indriani Wijaya. Kok bengong? Beneran mau mandi bareng Mas ya?" tanya Kafka seraya menyentuh pundak Fira. Ia cukup heran karena sudah beberapa kali memergoki Fira melamun setelah mereka menikah.
"Enggak, Mas. Kamu mandi duluan aja. Soalnya aku masih sedikit capek," sahut Fira masih dengan wajah meronanya.
"Ya sudah. Mas mandi sendiri kalo gitu. Maafin Mas ya, karena udah bikin kamu capek kayak gini," balas Kafka lembut.
"Iya, gak apa-apa, Mas. Aku 'kan udah jadi istrinya, Mas. Dan udah kewajibanku juga ngelayanin Mas."
Kafka tersenyum mendengar ucapan Fira itu. "Raihan benar-benar akan menyesal karena sudah melepaskan kamu yang begitu sempurna, Sya. Dan Mas malah beruntung bisa dapetin kamu."
"Meski aku janda dan bukan yang pertama buat Mas?"
"Ya. Mas gak pernah masalahin status kamu. Lagian perawan atau enggaknya sama aja bagi Mas. Apalagi kamu gak perawan lagi karena jelas udah pernah nikah. Dan sekalipun gak perawan, nyatanya kamu tetap bisa membuat Mas ketagihan, Sya."
"Apaan sih, Mas. Udah sana, katanya mau mandi," kilah Fira.
"Ya sudah, Mas mandi dulu. Kalo mau nyusul, pintunya gak Mas kunci ya, Sya," balas Kafka disertai kedipan mata nakalnya.
Begini ternyata rasanya memiliki suami yang gagah saat berhubungan. Sebab Fira mampu merasa puas dan tidak tanggung lagi.
Usai Kafka mandi, lelaki itu langsung berpakaian. Kemudian gantian Fira yang mandi. Hingga setelahnya mereka berdua pun keluar dari kamar untuk menemui orang tua Fira dan sarapan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage with My Ex Brother in Law (21+)
Romanzi rosa / ChickLitFollow dulu sebelum membaca. Dan bacalah selagi on going, karena kalau sudah tamat akan dihapus bebeberapa bagian. *** Cantik, pintar, kaya, nyatanya tak mampu membuat hidup seorang Syafira Indriani sempurna. Pada usia yang ke dua puluh enam tahun t...