Cuacanya lagi dingin karena hujan juga. Jadi dihangatin sama Kafka & Raihan aja🤣🤣🤣
***
Keadaan sudah lebih baik berkat adanya kejujuran. Sekarang ini semuanya sudah terbuka kalau Kafka memanglah papa kandung Arden. Sulit dipercaya tapi begitulah kenyataannya.
Fira menatap sang suami dengan pandangan yang sulit diartikan. Sebab, ia tak menyangka kalau dulu pernah berhubungan badan dengan Kafka di saat mereka belum ada ikatan apa pun. Bahkan sampai dirinya hamil anak Kafka, ia sama sekali tidak tahu. Wajahnya sontak memerah karena membayangkan kala itu Kafkalah yang mencumbu dan menyentuh dirinya.
"Terima kasih karena sudah mau maafin Mas ya, Sayang," ucap Kafka seraya memeluk istrinya itu. Ia sengaja membenamkan wajahnya di lekukan leher Fira. Dan diberinya kecupan ringan di sepanjang garis leher sang istri.
"Sama-sama, Mas," sahut Fira disertai senyumannya. Bisa ia rasakan kalau Kafka semakin intens menciumi setiap jengkal leher jenjangnya. Suaminya itu juga bahkan mulai meremas payudaranya dari balik pakaian yang masih melekat di tubuhnya.
"Mas pengen kamu. Gak keberatan 'kan?" tanya Kafka lembut tapi terdengar sensual. Ia semakin aktif menjilat telinga sang istri seraya meremas payudaranya. Setelah mendapati anggukan Fira, Kafka pun langsung membawa istrinya itu menuju ranjang.
Di sana, Kafka melepas satu per satu pakaian yang tadinya melekat di tubuh istrinya. Ia sengaja berlama-lama mencium payudara Fira yang tampak sangat indah dan kenyal. Lalu ciumannya berpindah menuju perut dan semakin ke bawah. Hingga akhirnya, ia mempermainkan pusat diri Fira.
Fira dibuat mendesah juga terengah karena perbuatan Kafka. Ia pun hanya bisa meremas rambut sang suami yang berada di antara pangkal pahanya.
Setelah merasa puas menjilati kewanitaan sang istri, Kafka pun menghentikan aksinya sekadar untuk melepaskan pakaiannya. Kemudian dirinya langsung menindih Fira dan mencium bibir istrinya itu. Seolah teringat sesuatu, ia menjangkau sebuah benda dari laci nakas.
"Gak keberatan 'kan kalo mata kamu Mas
tutup?"Wajah Fira merona karena teringat kalau dulu Kafka pernah menggaulinya dengan keadaan serupa. Ia pun menganggukkan kepala karena ingin tahu bagaimana rasanya. Hingga matanya benar-benar ditutup oleh sang suami menggunakan dasi.
"Asal jangan tiba-tiba, kalo Mas Raihan yang nyentuh aku ya, Mas."
"Gak akan, Sayang. Mas gak akan pernah ngasih kamu buat laki-laki lain. Karena Mas cinta sama kamu," sahut Kafka seraya mencium bibir Fira. Usai melepas semua pakaian yang melekat di tubuhnya, Kafka pun mulai memosisikan diri untuk memberi Fira kenikmatan. Ia mendorong senjata kebanggannya memasuki milik istrinya. Kemudian, Kafka bergoyang untuk memuaskan Fira.
Keduanya larut dalam gairah yang membara. Desahan dan erangan pun beradu memenuhi kamar itu. Hingga akhirnya Fira sampai lebih dulu. Wanita itu terengah usai melepaskan bukti gairahnya. Sementara Kafka masih bergoyang seraya menciumi leher Fira.
Saat dirasa kalau Fira sudah rileks kembali usai mengalami pelepasan, Kafka pun memulai kembali penyatuannya. Tapi bedanya ia meminta Fira untuk menungging dan memompa kewanitaan istrinya itu dari belakang.
"Ahh ahhh, Mashh," desah Fira keenakan. Matanya yang sedang ditutup seolah memberikan sensasi tersendiri. Ia amat sangat menikmati apa yang sedang suaminya lakukan. Rasanya bagian bawahnya penuh dengan milik Kafka yang begitu perkasa. Sementara payudaranya sedang diremas lembut oleh suaminya itu.
"Kamu enak banget, Sayang. Mas suka aakhh," erang Kafka. Didorongnya lebih cepat miliknya pada milik Fira hingga membuat istrinya terpekik nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage with My Ex Brother in Law (21+)
ChickLitFollow dulu sebelum membaca. Dan bacalah selagi on going, karena kalau sudah tamat akan dihapus bebeberapa bagian. *** Cantik, pintar, kaya, nyatanya tak mampu membuat hidup seorang Syafira Indriani sempurna. Pada usia yang ke dua puluh enam tahun t...