Terima kasih buat vote dan komen di part sebelumnya meskipun menurun. Mungkin udah pada baca di playbook😂😙
***
Beberapa bulan yang lalu.
"LO UDAH GILA?" pekik Kafka terkejut dengan usul sang adik. Ia mengusap wajah karena tak habis pikir dengan apa yang ada di pikiran Raihan.
"Gue serius, Mas. Gue pengen lo ngelakuin itu sama Fira."
"Gak waras ya lo? Bisa-bisanya lo malah pengen gue nyentuh Syafira? Istri lo sendiri, Rai! Lo udah gak cinta sama dia?"
"Please, Mas. Gue mohon lo mau ngelakuin itu sama Fira."
"Kenapa? Apa alasan lo minta gue buat nyentuh istri lo? Dia itu istri lo, Rai. Syafira juga pasti gak bakalan mau ngelakuin itu sama gue. Dia wanita terhomat."
"Fira gak perlu tau kalo lo yang ngelakuin itu, Mas. Fira hanya perlu tau, kalo gue yang udah nyentuh dia."
"Lo benar-benar udah gila!"
Kafka membalikkan badannya karena berniat meninggalkan Raihan. Sudah jelas ia tak akan menyetujui permintaan adiknya yang tidak masuk akal itu.
"Gue gak pernah bisa muasin, Fira, Mas. Gue... gak tahan lama."
Kafka terdiam di tempat karena ucapan Raihan itu. Apa tadi katanya? Raihan tidak tahan lama? Apa itu artinya sang adik tak bisa memuaskan Fira?
"Kejantanan gue gak bisa bikin Fira orgasme. Karena selalu aja gue yang lebih dulu keluar dan lemas."
Beberapa kali Kafka pernah melihat Fira mengambil air di dapur saat tengah malam. Dan wajah adik iparnya itu terlihat suntuk. Inikah alasannya? Karena Fira tak mendapatkan pelepasannya
"Gue mohon, Mas. Lusa itu ulang tahun Fira. Gue pengen ngasih hadiah yang selama ini gak pernah bisa dia dapat. Lo mau 'kan ngasih istri gue kepuasan, Mas?"
"Gak! Gue gak bisa, Rai. Gue gak bisa nyentuh Syafira."
"Ayolah, Mas. Gue mohon. Cuma ini yang bisa gue lakuin buat dia. Gue pengen, dia pernah ngerasain nikmatnya saat ngelakuin itu. Bukannya tersiksa seperti saat sama gue. Gue mohon sama lo," ujar Raihan tampak memelas.
Kafka terdiam dengan berbagai pikiran yang memenuhi kepalanya. "Lo masih cinta banget sama Syafira 'kan Rai? Dan sebenarnya lo gak pengen istri lo disentuh sama laki-laki lain?"
"Sebenarnya, gue udah punya perempuan lain, Mas. Dia setipe sama gue, ada sedikit masalah dengan bagian seksualitas. Dan saat kami berhubungan, kami bisa sama-sama menikmati meski durasinya cepat. Apalagi dia sedang hamil anak gue, Mas."
"Lo beneran udah gila, Rai! Jadi selama ini lo nyelingkuhin Fira? Harusnya lo itu cari jalan keluar lain, berobat atau apa biar punya lo bisa berfungsi normal. Dan kalau pun, lo gak bisa bikin Fira hamil dengan cara normal. Lo 'kan masih bisa bayi tabung. Bukannya nyari wanita lain."
"Gue udah mutusin itu, Mas. Gue bakal ngelepasin Fira daripada dia kesiksa sama gue. Tapi sebelum itu, gue pengen ngasih dia kenangan terindah. Melalui lo, Mas. Please, puasin istri gue. Apa pun yang lo minta, gue bakal turutin. Dan seandainya lo minta Fira, bakal gue kasih, Mas. Gue bakal cerain dia, karena semuanya percuma. Dia gak akan pernah bahagia kalo sama gue."
"Lo mau cerai dari Fira? Setelah lo nyuruh gue nyentuh Fira? Otak lo di mana? Kalo Fira hamil gimana?"
"Maka dari itu gue mau cerain dia, Mas. Biar lo bisa deketin dia. Gue percayakan dia sama lo, Mas. Gue yakin kalo lo bisa bahagiain dia. Tentunya bisa bikin dia gak ngerasain apa yang selama ini terjadi sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage with My Ex Brother in Law (21+)
ChickLitFollow dulu sebelum membaca. Dan bacalah selagi on going, karena kalau sudah tamat akan dihapus bebeberapa bagian. *** Cantik, pintar, kaya, nyatanya tak mampu membuat hidup seorang Syafira Indriani sempurna. Pada usia yang ke dua puluh enam tahun t...