10. Raihan atau Kafka?

7.6K 821 78
                                    

Thank you buat vote dan komen di part sebelumnya ❤️ Alhamdulillah makin rame 😂 Jangan lupa part ini divote + komen juga❤️

Thank you buat vote dan komen di part sebelumnya ❤️ Alhamdulillah makin rame 😂 Jangan lupa part ini divote + komen juga❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Fira tersenyum seraya mengucapkan terima kasih pada Kafka karena suaminya itu sudah mengambilkan ponselnya yang sedang berdering. Ia pun langsung menerima telepon yang rupanya dari Anya sahabatnya.

"Halo, Nya."

"Halo, Fir. Hiks..."

"Nya? Lo kenapa? Lo kok nangis?" tanya Fira kebingungan bercampur khawatir.

"Gue..."

"Iya, lo kenapa? Cerita yang jelas coba," pinta Fira.

"Gue kebangun di kamar hotel sama laki-laki, Fir. Dan punya gue sakit. Gue juga bisa ngeliat darah di seprai kasur itu. Gu-gue udah gak perawan, Fir. Gue hina... Gue udah gak suci lagi."

Fira cukup terkejut karena ucapan Anya itu. Sahabatnya mengatakan sambil menangis yang Fira rasa tidak mungkin jika Anya sedang bercanda. Kalau pun bercanda, rasanya tidak mungkin topik itu langsung dibahas.

"Kok bisa, Nya? Emang semalam lo ngapain? Ke klub? Terus siapa yang udah nidurin lo?" tanya Fira beruntun.

"Iya, semalam gue ke klub dan gue mabuk Fir. Terus saat gue bangun, tiba-tiba gue udah di kamar hotel bareng laki-laki. Dan yang lebih parahnya, laki-laki itu..."

"Siapa laki-laki itu, Nya? Lo kenal?" tanya Fira penasaran.

"Di-dia bos gue di kantor, Fir. Bos gue yang kemarin nikah. Gue rasanya hampir gila karena mikirin ini. Bisa-bisanya gue malah ngelakuin itu sama suami orang. Bos gue bahkan baru aja nikah. Astaga... Rasanya gue pengen mati aja!" racau Anya frustrasi yang membuat Fira terbelalak.

"ANYA! Lo jangan bicara sembarangan. Gak akan gue biarin lo mati gitu aja. Mending sekarang lo ke rumah gue. Cerita semuanya sama gue. Biar lo bisa ngerasa lebih plong. Oke?"

"Hm."

"Buruan ke sini dan jangan macem-macem. Awas aja kalo lo beneran bunuh diri."

"Iya, bawel."

Setelah sambungan mereka terputus, Fira pun terdiam beberapa saat. Ia sama sekali tidak menyangka kalau akan begini kejadiannya. Tentunya cukup rumit mengingat laki-laki yang telah meniduri Anya adalah pria beristri. Lagipula mana ada laki-laki yang menghabiskan malam pertama di klub dengan wanita lain? Mengapa tidak sama istrinya sahnya di rumah?

"Kenapa, Sya?"

Fira baru sadar kalau ia sudah mengabaikan Kafka. Ia pun mengulas senyum pada suaminya itu. "Ah enggak, Mas. Ini tadi Anya nelpon."

"Oh, terus?"

"Anya bilang ke aku, kalo dia habis ngelakuin ONS, Mas. Dan dia ngelakuin itu sama suami orang. Menurut Mas, kenapa laki-laki yang harusnya bermalam pertamaan dengan istrinya di rumah, tapi malah nyari dan bersenang-senang dengan wanita lain?"

Marriage with My Ex Brother in Law (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang