[-SS-|| SCHOOL]¹

562 41 2
                                    

[-SS- || SCHOOL]¹ ; Kak Seokmin

∆∆∆

" Seharusnya memang tidak pernah terlahir "

" Seharusnya memang tidak perlu hidup "


" Seharusnya memang tidak berhak merasa bahagia "

" Seharusnya kau mati saat ini juga "

Seokmin menatap ke arah tangannya yang bergetar.Sebuah gulungan tali dengan panjang lebih dari lima meter kini ia genggam dengan erat

Matanya memanas,air matanya memenuhi pelupuk matanya.Ia menarik nafasnya yang terasa sangat sesak, " Se-seharusnya memang begitu "

Tubuhnya kini ikut bergetar kala suaranya tercekat.Hawa dingin di sekelilingnya sudah tak ia pedulikan.Tak ada penerangan yang maksimal kecuali satu lampu yang berada di sebelah pohon di depannya yang cukup rindang dan jauh di depan gedung

" Maafkan aku karena sudah menjadi seseorang yang lemah "

Bibirnya bergetar,ia tak sanggup berdiri akan tetapi tetap memaksa dirinya agar tetap bertumpu pada kedua kakinya yang perlahan melemas


" Aku pengecut "

Kakinya melangkah mendekati pohon di depannya,dengan ragu dan gugup ia melemparkan salah satu ujung tali ke dahan pohon yang terlihat kokoh.

Memastikan bahwa tali itu benar-benar telah terikat rapi,ia pun melepas sepatunya.

Menggenggam satu-satunya barang pemberian sang ibu dengan erat.Ia menangis dalam diam,bibirnya ia gigit sekuat mungkin agar bisa menahan ledakan tangisnya.

" Ibu,maafkan aku "

Ia meletakan sepatunya di sebelah pohon,memandangnya dengan tatapan kosong lalu menaiki pohon itu.

Melepas dan menjatuhkan kacamata bulat yang membingkai matanya,

Berpegangan erat pada batang pohon yang besar,ia mengaitkan tali ke leher.

Seokmin memejamkan mata,kilas balik tentang kehidupannya berputar bagaikan kaset rusak dalam pikirannya.

Dadanya sesak karena mengingat bagaimana hidupnya yang begitu miris.

" Ibu,aku membawakanmu cokelat lebih dari satu seperti Kyeomie "

" Kak Shua jaga Kyeomie di sana,Seokmin tetap disini menjaga ibu "

" Kyeomie jangan nakal,Kak Seokmin tidak bisa menegurmu secara langsung jika kau nakal disana "

Kakinya bergetar,ia menghela nafas.Bayangan keluarga yang ia bohongi membuatnya begitu menyesal.

Tak ada kata ragu sekarang,ia hanya sakit

Sakit karena selalu memendamnya sendiri dan sakit karena tak bisa jujur sebab takut akan membuat keluarganya sedih

[-SCHOOL- || 이 석민 ft. 이 도겸] •END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang