[-SS- || SCHOOL]⁴

193 31 0
                                    

[-SS- || SCHOOL]² ; Shock

∆∆∆

" Namaku Hong Dokyeom.Aku pindahan dari Los Angeles,aku memiliki dua kebangsaan karena orang tuaku yang berbeda negara.Semoga kita bisa berteman dengan baik "


Dokyeom membungkukkan tubuhnya sebagai formalitas,ia tersenyum di depan semua teman-teman kelas barunya.

Ia mengedarkan pandangannya,dan gotcha

Ia menemukan nama Seokmin di deretan daftar murid yang tertempel di tembok sebelah pintu.

Suara wali kelasnya yang terdengar bergetar memecahkan keheningan.

" Apa ada pertanyaan untuk Dokyeom-ssi? "

Tidak ada jawaban,Dokyeom menatap semua siswa di kelas ini dengan tatapan lugu nya dan senyuman yang tak juga luntur.

" Apa kau mempunyai saudara? "

Dokyeom menatap anak perempuan yang duduk di deretan bangku belakang,ia mengangguk " Ya,aku punya "

Suasana kelas kembali hening dan menegangkan,Dokyeom sebisa mungkin menahan seringaiannya.

" Bo-boleh kami tau nama saudara mu? "

" Oh,kalian tau aku mempunyai kakak laki-laki? " Dokyeom memasang wajah terkejutnya,keadaan kelas mulai tak tenang

" Kakakku adalah Joshua Hong.Kami pindah bersama ke sini "

Dokyeom masih mempertahankan senyum tulusnya kala melihat semua siswa-siswi di kelas ini lagi-lagi terkejut dan menatapnya horor

.
.
.
.
.
.
.

Dokyeom duduk dengan tenang di bangkunya yang berada di belakang pojok

Ia ingat ketika jam pelajaran berakhir,semua murid di kelas ini dengan buru-buru keluar dari kelas tanpa menyapa ataupun menegurnya.

" Terlalu takut,huh? " pikirnya.

Ia menyeringai,memainkan pulpen yang ia pegang lalu menyenderkan tubuhnya di senderan kursinya.

"  apa kau tak memiliki teman sama sekali di sekolah ini? " pikirnya yang tertuju pada Seokmin.

" Ah,membosankan sekali disini.Lebih baik aku jalan-jalan lagi di sekolah ini "

Ia keluar dari kelas dengan santai dan tak sengaja memergoki beberapa siswa-siswi dari kelas lain yang mengintipnya.

Ia tersenyum lebar, " Kalian tidak ke kantin? "

Tidak ada jawaban,mereka semua dengan sendirinya membubarkan diri.Terburu-buru hingga membuat Dokyeom nyaris tertawa karena melihat beberapa siswa-siswi yang tak sengaja bertabrakan satu sama lain.

.
.
.
.
.
.
.

Dokyeom menatap ke arah pohon besar yang kini di kelilingi garis polisi.

Ia melihat sepatu Seokmin yang tergantung di dahan pohon.Senyumnya yang sedari tadi tersemat sudah menghilang di gantikan ekspresi datar.

Dokyeom menatap ke sekitarnya,tidak ada satupun orang yang berada di sini.Ia dapat menebaknya,mereka takut karena tempat inilah yang Seokmin gunakan untuk mengakhiri hidupnya.

" Aku tidak ingin membayangkan bagaimana tubuhmu yang tergantung.Tapi sekarang aku membayangkannya tanpa aku mau " batinnya.

Bel masuk berbunyi,ia menatap lagi pohon itu lalu berbalik.

" Aku pasti akan mengetahuinya,seluruh hal yang kau sembunyikan dariku "













Di sela jam mata pelajaran yang kali ini dilaksanakan,Dokyeom melontarkan pertanyaan pada salah satu siswa yang duduk di sebelahnya.

" Boleh aku tanya sesuatu? "

"Y-ya?"

"Pohon di samping gedung sekolah ini,kenapa di pasangi garis polisi?"

Siswa itu terlihat gelagapan, "Darimana kau tau?"

Dokyeom mengendikkan bahunya, "Aku tersesat tadi saat mencari kelas musik"

Anak di sebelahnya menatap ke seluruh ruangan dengan gugup,mencoba untuk tak menatap wajah Dokyeom

"I-itu,salah satu siswa di sini bunuh diri di pohon itu"

Dokyeom memasang raut terkejutnya,ia menatap pemuda itu. "Kau tidak berbohong?"

Pemuda itu menggeleng dengan gugup, "Ti-tidak,dan wajahmu sangat mi-mirip dengan anak itu"

"Kau mau menakutiku ya?"

"Ti-tidak!" sergah anak itu dengan keras

"Yah Bae Haejoon,apa yang membuatmu berkata tidak?!" tanya guru Kim yang kini sedang menukikkan alis tajam pada sosok Haejoon.

Haejoon menggeleng,ia berdiri lalu membungkuk. "Maafkan saya,saya tak akan mengulanginya lagi"

∆∆∆




"Bullying.Jadi kau babak belur karena di bully?"

[-SCHOOL- || 이 석민 ft. 이 도겸] •END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang