Ayahnya boleh saja tidak mengizinkan Taehyun untuk bermain dengan teman-temannya, tapi untuk bertemu dengan pujaan hati? Oh tentu tidak. Taehyun dengan kecerdasannya mencari cara untuk bisa keluar rumah seizin ayahnya tanpa perlu ayahnya tahu kalau niatnya itu ingin pergi menonton sang pujaan.
"Aku ada rapat OSIS untuk kegiatan sekolah, mungkin akan pulang malam," pamit Taehyun kepada ayahnya yang saat itu sedang duduk di halaman dengan laptopnya.
"Ya,"
Tidak ada kalimat lanjutan, Taehyun memberi salam pamit kepada orang tuanya lalu segera pergi meninggalkan rumahnya sambil menghela nafas lega. Meskipun sedikit menaruh curiga dengan ayahnya yang hanya membalas seperti itu, tapi setidaknya sekarang ia bisa keluar rumah. Dirinya tidak tahan untuk terus-terusan berhadapan dengan soal soal latihan dan buku buku tebal.
---
Selesai dengan urusan OSIS yang sudah membuat kepalanya cukup panas, Taehyun segera pergi ke tempat di mana band Tubatu akan mengikuti lomba band di situ.
Suasana sudah cukup ramai sesampainya Taehyun di lokasi. Terlihat banyak remaja dari sekolahnya maupun sekolah lain yang datang untuk mendukung. Taehyun rasa memang ini waktu dan tempat yang tepat untuk bersenang-senang bersama teman, apalagi sama pacar eh-
Khusus Taehyun sih (calon) pacarnya yang bakal tampil, ciee HAHAH
Sudah lama sebenarnya Taehyun tidak datang ke tempat seperti ini dan kalau bukan karena Soobin dan Hueningkai, mungkin Taehyun tidak akan pernah untuk datang ke tempat seperti ini. Sekarang, ia harus mencari kedua sohibnya itu.
"Eyy Bro!" sapa Jay dari belakang sambil merangkul Taehyun.
"Anjing, bikin kaget aja lo," ujar Taehyun.
"HAHAH santai dong bro!" kata Jay sambil tertawa melihat Taehyun yang memasang wajah sinis kepadanya. "Nyari siapa lo?"
"Biasalah, Soobin Hueningkai,"
"Yah telat lo, pesertanya disuruh kumpul buat briefing,"
"Yah," wajah Taehyun pun langsung menjadi tidak bersemangat. "Lo tau mereka urutan ke berapa nggak?"
"Oh kalo nggak salah keempat, gue dapet info dari Hyunjin," jawab Jay. "Lo sohibnya sendiri kok nggak tau?"
"Ya gue mana tau mereka udah harus briefing..."
"Ututut, sedih banget sih lo. Mau bareng gue sama yang lain gimana? Nanti ketemuan pas mereka udah kelar aja," ajak Jay.
Taehyun membalas ajakkan Jay dengan anggukan setuju.
"Loyo banget sih lo, semangat dong!" ucap Jay sambil menepuk pundak Taehyun menyemangati. "Kebanyakan liat soal jadi begini 'kan lo. Makanya gak usah belajar."
Taehyun tertawa, "mampus aja gue kalo gak belajar, dihapus dari KK sama bokap gue ntar."
"-Kecuali kalo keluarga lo menerima anggota keluarga baru," lanjut Taehyun sambil tersenyum penuh arti.
Jay langsung membulatkan matanya terkejut, "APAAN NGGAK ADA! NGGAK ADA!"
"Yah sayang sekali, padahal lumayan lho kalo gue jadi saudara lo, lo jadi saudara gue. Nanti jadi simbiosis mutualisme," kata Taehyun sambil menunjukkan ibu jarinya.
"Kalo saudaranya kayak lo, nggak akan pernah sudi gue," ucap Jay.
"Ah Jay jahat banget sih, gue sedih lagi nih,"
"Sedih aja deh sono, jijik gue liat lo begini,"
Taehyun tertawa, "sama sih."
"Nahkan beneran sarap nih orang, kebanyakan belajar jadi begini sih," kata Jay sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara || taegyu
Fanfiction[ taehyun x beomgyu ] Hampir tidak pernah berkomunikasi semenjak SMP, tapi ternyata keduanya sama-sama saling menyukai. Apakah di SMA nanti mereka baru akan menyadarinya? Atau hanya tetap memendam dan membiarkan perasaan mereka begitu saja? tw// har...