bulan

512 117 15
                                    

Kurang dari seminggu lagi Tubatu akan mengikuti lomba band dan entah kenapa sudah menjadi sebuah kebiasaan kalau Beomgyu akan lebih diam dari biasanya. Meskipun dia terlihat sangat periang, aslinya dia ini sangat pemikir. Grup Tubatu sudah beberapa kali mengikuti lomba band bahkan memenangkannya, tapi tetap saja Beomgyu gugup sekaligus khawatir.

"Lo nggak mau martabaknya? Lumayan lho dari Kak Jae," tawar Yeonjun kepada Beomgyu yang sedaritadi melamun.

Beomgyu mengangguk mau. Martabak manis coklat itu tidak boleh disia-siakan. Apalagi kalau Kak Jae sekaligus pelatih mereka yang membelikan.

"Lo tuh, mau lomba kok galau," kata Kak Jae sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Yang sedang galau itu hanya tersenyum tipis lalu kembali melahap martabaknya.

"Besok libur latihan dulu. Lakuin apa yang buat kalian seneng. Masalah lomba nggak usah dipikirin berat-berat. Kalian ini udah sering menang, semakin hari semakin bagus, gue juga udah percaya kalo kalian bakal tampil maksimal. Jadi tenangin diri kalian oke?"

Anggota Tubatu mengangguk paham dan pelatih pun tersenyum bangga. Tubatu itu sudah menjadi anak kesayangannya. Selain karena mereka berbakat, mereka juga pekerja keras. Selalu berusaha untuk menampilkan yang terbaik dari yang terbaik. Tapi mereka juga bukan orang yang kaku dan mereka bisa saling melengkapi satu sama lain. Makanya Jae bangga punya anak anak seperti mereka.

"Habis ini beresin dulu baru boleh pulang ya,"

"Siap kak!" kata Hueningkai.

---

"Gue duluan ya semua!" pamit Beomgyu setelah ia membereskan peralatannya dan menentengnya.

"Yow!" balas Yeonjun.

"Istirahat ya gyu!" saran Hueningkai.

"Semoga mood lo bisa membaik!" kata Soobin.

"Iya, makasi semua!" Beomgyu tersenyum sambil melambaikan tangannya kepada teman temannya.

Sore seperti ini sudah pasti sekolah sudah sepi. Biasanya sih tinggal anak-anak sepak bola yang demen main sampai malam. Entah bagaimana caranya mereka bisa bertahan sampai malam, tapi memang begitu faktanya. Ada pula anak-anak voli yang juga sedang bermain hingga Beomgyu menemukan seseorang yang sangat amat tidak asing.

Kang Taehyun.

Ia pun bingung mengapa Kang Taehyun bisa berada diantara tim voli dan bermain dengan mereka padahal Taehyun bukan anggota?

"Tumben banget dia main... Emangnya nggak ada les apa ya?" tanya Beomgyu kepada dirinya sendiri. Lebih tepatnya memang karena tidak ada teman di sebelahnya jadi dia hanya bermonolog saja kawan.

Hingga kebetulan, mata mereka bertemu dan senyum Taehyun mengembang. Rasanya Beomgyu ingin segera lari karena malu, tapi Taehyun memberi tanda kepada Beomgyu untuk tunggu sebentar.

Tidak mau menghilangkan kesempatan untuk bersama pujaan hati, Beomgyu pun menurutinya. Ia menunggu Taehyun yang membereskan tas ranselnya lalu ia pamit kepada teman-temannya itu dan pergi menghampiri Beomgyu.

"Kok lo tumben masih di sekolah?" tanya Beomgyu langsung begitu Taehyun datang.

Taehyun tersenyum, "nungguin lo."

Nah lho, langsung salting kan.

"Nga-ngapain nungguin gue? Emang lo nggak ada les?" tanya Beomgyu lagi.

"Ya makanya itu. Gue lagi nggak ada les, jadi gue nungguin lo," jawab Taehyun. "Lo sibuk nggak hari ini?"

Yang ditanya menggeleng, "lo tau sendiri kan kesibukkan gue cuma band doang."

Suara || taegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang