6. Kelompok dan Marah

827 79 1
                                    

Pagi ini, kelas Kia sedang belajar mata pelajaran bahasa Indonesia.

"Ok anak anak, semuanya sudah mengertikan?, "tanya bu Risa selaku guru bahasa Indonesia mereka.

"Sudah bu!!!, "jawab murid murid.

"Baik, karna semuanya sudah mengerti, ibu minta nanti minggu depan untuk mempresentasikan hasil kerja kalian, harus kreatif! Ibu akan buat sekelompok berisi tiga orang, tidak ada protes jika bukan dengan orang yang kalian mau!, "ucapnya

"Ok, Reza, Lena dan Doni kelompok satu,............. Nella, Ava dan Nathan kelompok lima,"

"Ok, kerjakan soal di halaman 109, kumpul bersamaan dengan presentasi kalian minggu depan! ingat! harus di kerja! kalau gitu selamat istirahat, "ucapnya lalu berlalu pergi.

Kelas yang tadi sunyi langsung saja bersorak senang, begitu juga dengan Ava.

"Sumpah, kita presentasiin tentang apa??, "tanya Ava.

"Hmmm gak tau, kapan lo mau kerjanya?, "

"ihhh tentuin dulu anjir apa yang mau dipresentasiin, urusan kerjanya mah gampang!, "

"Terserah kalian aja, gue ikut ikut, "Ava menatap Kia sinis lalu memanggil Nathan.

"Nathan!, "panggilnya.

"Kenapa?, "

"Lo ada ide buat presentasi nanti?maksud gue, kita presetasiin tentang apaan?, "

"Ada sih, nanti kita bahas pas ngerjainya, nanti dikerjainnya dimana nih?, "

"Rumah Nella!!, "semangatnya.

Kia melotot tak terima "Gak! gak!, "

"Loh kenapa?biasa juga gitu, gak ada alasan, dirumah Nella ok Nat, nanti lusa aja gimana ngerjainnya?, "

Kia menggeram kesal! Rumah rumah siapa coba, kok ngatur! minta di santet emang!.

"Boleh, lusa nih jadinyakan?, "Ava mengangguk.

Nathan menatap sinis kearah Kia "Kalau gitu gue deluan, bye nenek garong, "

"Diem lo!, "kesal Kia membuat Nathan menertawainya lalu mengeluarkan lidahnya mengejek dan berlalu pergi.

"Lo apa apaan sih Va! Jangan dirumah gue, gue gak mau yah!, "marah Kia.

"Di rumah lo yah Kia?, "mohon Ava mengeluarkan puppy eyes miliknya yang membuat Kia ingin muntah melihatnya.

"Hm, "gumam Kia membuat Ava bersorak senang.

"Kalau gitu, kantin yuk! laper nih!, "ajak Ava.

"Hm, "Ava menghembuskan nafasnya kasar, lalu mengcibir kecil Kia yang didengarkan sang empuhnya langsung.

                                          ***

Terlihat Qel yang tengah duduk diam di belakang taman sekolahnya.

Qel berdehem kecil "ekhm! kenapa Qel selalu pikirin Kia sih!, " "gerutuknya kesal setelahnya ia kembali lagi melamun, tetapi lamunanya buyar karna suara teriakan seseorang.

"BOS! NIH DIA!!!, "teriak Ray, mereka mendekati Qel yang dengan santainya menghiraukan mereka.

"Woi! minta nomor tuh cewe!, "ucap Varel.

"Gak, "

"Siniin!, "

"Gak, "

"Anjing lo!! siniin gak!!!, "

Qel menggeleng, Varel geram langsung saja ia memukul wajah tampan milik Qel. Tak ingin berhenti, ia kembali melanjutkan memukul wajah Qel.

Qel meringis, ia rasanya ingin menangis, ia mau Kia!

Setelah puas, ia menjauhkan dirinya lalu mengambil ponsel milik Qel di saku celananya.

"Sandinya apa?!, "tanya Varel.

"Gak t-tau, "jawab Qel.

"Anjing lo!!, "ucapnya lalu menendang tubuh Qel dengan berulang kali lalu membanting ponsel milik Qel dan berlalu pergi.

Qel meringis, ia menangis dengan sesekali memanggil nama Kia, rasanya sakit, walaupun kadang ia mendapatkannya sebelum mengenal Kia tetapi entah kenapa yang sekarang jauh lebih sakit.

"Hiks.. hiks.. K-Kia, hiks.. Q-Qel... hiks... s-sakit, "

Entah apa yang akan Kia lakukan jika tau Qelnya disentuh oleh kuman kuman.

                                          ***

Kia bersenandung kecil, ia menghentikan mobil miliknya tepat di depan gerbang sekolah Qel, ia melihat Qel tengah menundukan kepalanya.

Ia keluar dari mobilnya lalu berlari kecil menghampiri Qel dan memeluknya, entah kenapa Kia sangat merindukan Qel.

Sekolah Qel tampaknya masih sangat ramai, banyak yang masih berbincang bincang dangan teman mereka dan banyak juga orang yang tengah memeperhatikan dirinya yang tengah memeluk Qel.

Kia melepaskan pelukannya dengan terukir senyum manisnya tetapi sedetik kemudian wajahnya menjadi datar, ia mengangkat wajah Qel, menatapnya keseluruhan wajahnya lalu mengelus pelan rahang milik Qel.

"Siapa?, "tanya Kia dengan suara dinginya, ia marah!.

Qel menahan tangisnya, ia takut dengan nada bicara Kia, sangat menyeramkan "V-varel, ".

Rahang milik gadis tersebut mengeras, ia mengedarkan pandangannya dan ketemu! mereka baru saja keluar dari kelas mereka.

"Gue bales, liat! tunggu disini!, "ucap Kia lalu berjalan menghampiri Varel.

Qel menggigit bibir bawahnya menahan perih diwajahnya.

Kia berhenti tepat didepan Varel, lalu setelahnya ia langsung saja menendang perutnya, membuatnya tersungkar jatuh, menginjak perut Varel membuat sang empuhnya berteriak kesakitan, Ray dan Jake terdiam, mereka terkejut dengan aksi tak terduga itu, semua orang yang tengah sibuk berbincang bincang memusatkan perhatian mereka kepada Kia yang dengan beraninya memukul Varel yang banyak ditakuti siswa dan siswi SMA NEY.

Varel berusaha berdiri lalu menatap tajam ke arah Kia yang tengah menatapnya dingin.

                                          ***



































































Maaf yah baru up lagi hehehhehe, soalnya abis maraton anime jd gk sempet nulisnya

Votenya jangan lupa!

Next gak nih?

Someone Outside At My House[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang