18. A Mafia?!

238 18 4
                                    

                                      HAPPY READING🐱

                                               ♡♡♡

Akhirnya kelas hari ini selesai juga, Kia dan Ava berjalan menuju parkiran dengan sesekali tertawa.

" Jadi kapan nih lo mau masakin gue? " tanya Ava dengan mengeluarkan puppy eyesnya.

Kia sempat berpikir terlebih dahulu, jikalau hari ini terlalu mendadak karna waktu sudah menunjukan jam 3 sore dan juga belum lagi membeli bahan bahannya.

" Kalau hari ini mendadak banget, bahanya lagi harus di beli dulu. Besok aja gimana? hari ini kita beli bahannya dulu. " Ujar Kia yang di setujui oleh Ava.

" Yaudah, yuk!. " 

" Jemput Qel dulu yah " ucap Kia.

                                                ♡♡♡

" Hati hati lo! " ujar Kia yang di ajukan jempol oleh Ava.

" Sini biar Qel bawa yang itu " tawar Qel yang tentunya langsung di iyakan oleh Kia. 

" HOLA! KIA CALON MASA DEPAN QEL PULANG NIH!" teriak Kia.

Dinda yang tengah bersantai sembari menonton tv bersama Deren langsung mengalihkan perhatian mereka dengan belanjaan di tangan Kia dan Qel, sumpah gak bohong banyak banget woii!.

" Apaan tuh? banyak banget, kirain bunda gak banyak belanjanya " kepo Dinda lalu mulai membongkar setiap isinya.

" Bundaaa jangan di keluarin, aku mau atur dulu di dapur " kesal Kia yang di balas cengiran oleh Dinda.

" Buat apa emang? kek mau pesta aja " tanya Dinda dengan keponya, biasalah.

" Kata Kia, Ava pengen di masakin Kia jadinya gini " jawab Qel.

" Yess!! kapan sayang kamu mau masaknya? " tanya Dinda dengan mata berbinar.

" Besok "

" Ohhh jadi gak sabar, biar bunda aja yang rapiin, kamu ama Qel istirahat aja di kamar " ujar Dinda 

Dengan mata berbinarnya Kia langsung saja memeluk Dinda " Makasi bun, kalo gitu aku ama Qel ke atas 

                                               ♡♡♡

Terlihat lelaki bule berasal dari italy itu tengah berjalan berjalan masuk ke sebuah bangunan mewah bahkan jika ada kata lebih dari mewah! itulah kata yang cocok untung bangunanya.

"Sayang!!" panggil pria bule tersebut dengan keras.

Wanita dengan rambut panjang berwarna hitam itu berjalan medekati suaminya lalu menatapnya tajam "udah malem! ngapain teriak teriak?!!"

"Kalau aku gak teriak, you won't heard that i'm called you " jelas pria bule tersebut.

"Yah yah yah! katanya pulangnya tengah malem? kenapa udah pulang?," tanya wanita tersebut dengan berjalan menduduki salah satu sofa yang berada di ruang keluarganya itu dengan sembari mengunyah cemilan yang berada di tangannya.

"I miss you " pria bule mendekat ke arah istrinya lalu langsung saja memeluknya.

" Kangen jugaaa " rengek wanita itu dengan membalas pelukan dari suaminya itu.

" Ravena, aku ingin mengatakan sesuatu " panggil pria bule bernama Razel itu.

" Mau ngomong apa? " tanya Ravena kepo.

" Mafia bodoh itu berada di sekitarnya " ucapan Ravel mampu membuat tatapan mata yang tadi penasaran langsung sekejap menjadi dingin.

" Dia tahu? " tanya Ravena dengan dingin.

" Tidak, tetapi entah mengapa dia tahu jika kita memiliki anak, mungkin dia sekalian mencarinya di sana " jawabnya dengan datar.

" Hmm dia punya seorang anak bukan? " tanya Ravena lagi dengan menyandarkan dirinya ke sofa.

" Tentu, dua orang anak perempuan dan salah satunya bersekolah di sekolah yang sama " 

" Sejak kapan dia berada sedekat itu? "

" belum sampai sebulan, dia seorang jalang bisa disebut " Ravena yang mendengarnya tertawa tetapi bukan tawa manis melainkan tawa mengejek.

" Jalang hmm, apa yang satunya juga? " tanya Ravena dengan tersenyum miring.

" Tentu sayang " lanjutnya " Kita akan pergi ke indonesia besok "

" Kita buat rencana! " ujar Ravena membuat Ravel mengangkat sebelah alisnya.

" Untuk apa? ini sangat mudah, tanpa rencana kita akan menang sayang "

Ravena menatap tak suka " Ini yang aku gak suka dari kamu! kamu selalu anggap remeh! mulai sekarang apapun dan sebelum kamu mau ngebantai seseorang kamu harus buat rencana dulu, itu untuk mencegah sesuatu yang tak di inginkan! paham?! "

Ravel tersenyum menanggapinya " Baiklah, maafkan aku sayang. "

Ravena memutar bola matanya malas.

" Baiklah, apa rencanamu sayang? " tanya Ravel dengan wajah seriusnya. Setelah lama membahas rencana mereka, Ravel mengangguk mengerti.

Ravena tersenyum miring, ini akan sangat menyenangkan ia jadi tak sabar bertemu mafia bodoh itu. Bagaimana tidak, istrinya saja hanya mengincar hartanya dan anak anaknya menjadi seorang jalang? dan lebih lucunya mafia bodoh itu memiliki selingkuhan.

Sungguh, ini akan sangat menarik bukan?

                                                ♡♡♡

HOLAAA😗🙌 KEMBALI LAGI NIHHH


JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YAH😎🙌💗💗💗💗




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Someone Outside At My House[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang