Day Night, at 1O.31 PM
Dawn Winery Lake📍Note this day
Itu bukan selaiSuara rerumputan dan permukaan bumi yang di injak terdengar cukup jelas malam itu. Tungkai kecilnya berlari menjauh dari rumah besar yang ditinggalinya menuju danau terdekat tanpa alas kaki
Setiba disana, ekspresi atunsiasnya berubah menjadi bingung. “Dimana Selai ya?” disana memang ada beberapa Slime, mungkin orang - orang tidak bisa membedakan 1 Slime, tapi bagi [Y/n] Slime temannya berbeda karena dia biasa langsung menghampirinya
Sudah 3 hari lamanya mereka berteman dan sekarang salah satunya menghilang. “YahOo! Aku datang! Dan membawa 3 apel, ehe” Venti diabaikan. “Dimana Selai?”
“[Y/n] tidak tau... Disana ada keluarga Selai tapi sepertinya Selai tidak disana” ujar [Y/n] dengan nada suara yang ingin menangis
“Hmm, ayo kita keliling disekitar, mungkin saja Selai ketiduran”
Venti menggandeng tangan mungil [Y/n] lalu keduanya berkeliling danau. Sesekali Venti meneriaki nama Selai namun Slime itu tidak menyahutnya sama sekali, justru malah memicu Slime lainnya dan menyerang mereka
Sementara Venti sibuk mengurus makhluk satu spesies dengan Selai, [Y/n] meneruskan kelilingnya hingga menemukan sisahan tubuh Slime yang tertutup pasir
“Huft, mereka menyebalkan sekali— Kau menemukan apa?” diserahkan benda itu dan Venti mulai menganalisanya. “Ini Slime Condensate, biasanya ini ditemuman kalau kita membunuh mereka”
“Apa itu artinya Selai sudah mati?”
“H - hei tunggu dulu, bisa saja ini sisahan Slime lain oke?”
[Y/n] menghela nafasnya sembari menunduk lalu melanjutkan percarian disekitar danau. Sedangkan itu Venti masih menganalisa Slime Condensate yang ditemukannya. Slime tidak sering berpindah tempat, habitat mereka memang ada dimana saja tapi sekalinya menemukan tempat yang pas mereka akan menetap
“AAAH!” Venti langsung mengalihkan perhatiannya
Cyro Slime yang besar muncul tiba - tiba mengejutkan [Y/n] hingga terjembab. Slime beku itu melompat tinggi bersiap meniban manusia didepannya
Cepat - cepat Venti mengeluarkan anginnya menahan Cyro Slime di udara lebih lama lalu membawa [Y/n] menjauh. Setelah itu ia mengeluarkan busurnya dan menembak habis Slime tersebut
“Huhh, hampir saja—”
Bibir Venti mengantup seketika mendengar isak tangis gadis kecil yang menjadi temannya. Selain suara tangisan, [Y/n] berlari meninggalkan Venti sembari menangis tersedu - sedu
Another Note
Selai sudah pergiseketika main karakter book ini berubah jadi slime
KAMU SEDANG MEMBACA
᭝°𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐕𝐎𝐈𝐂𝐄 𝐈𝐍 𝐖𝐈𝐍𝐃˚𝐕𝐄𝐍𝐓𝐈 ꩟
Fanfictionベンティ | 𝐕𝐄𝐍𝐓𝐈 𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐎𝐑𝐃 𝐎𝐅 𝐁𝐀𝐑𝐁𝐀𝐓𝐎𝐒 ━━━━━━━━━━━━━━ ░ ❝ Pejamkan matamu dan biarkan angin bertiup 𝘔𝘦𝘯𝘺𝘢𝘯𝘺𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘨𝘶 𝘚𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭. ❞ ❍ story ©E-BEBEKiMUT character...