Kenapa cerita ini begitu singkat? Kalian sudah langsung masuk pada chapter akhir, padahal chapter awal baru saja dimulai.
Karena pada akhirnya aku tak mau lagi melanjutkan cerita ini. Cerita yang pada akhirnya jauh dari ekspetasi atau apapun.
Akhirnya Falano benar benar tak mungkin bersama dengan Anara. Namun ia juga tak bersama Varaya, seseorang yang ia buat jatuh cinta sendirian. Ia meninggalkan Vara tanpa beberapa patah kalimat.
Dengan melibatkan waktu, Falano benar benar meninggalkan Vara, sendirian. Jadi Vara hanya dijadikan alat pembalasan dendam karena ia ditinggalkan oleh cinta pertamanya.
Falano pergi, ya pergi dengan seseorang lagi, dan bukan Vara.
Sedangkan Vara, bagaimana dia?Dia tak menangis, karena selama ini air matanya sudah tak mau ia keluarkan. Sejak saat ia mengetahui bahwa dirinya tak pernah benar benar dicintai, dia membatasi hatinya dengan tembok besar. Agar dia tahu, jika ia tak harus sakit hati lagi.
Hadiah terspesial dari vara :
Luna Kala Senja Merah Luka
Sal PriadiNov 9, 2016·1
Luna : Kala, kenapa langit senja memerah?
Kala : kamu pernah terluka?
Luna : pernah
Kala : apa warna darahnya?
Luna : merah
Kala : Dulu pagi itu kekasih malam.
Luna : lalu?
Kala : malam berkhianat, jatuh cinta pada eleanor, sang bintang
Luna : lalu?
Kala : pagi balas dendam, bercinta dengan senja
Luna : Lalu apa yang hubungannya dengan langit yang memerah?
Kala : pagi tak pernah benar benar mencintai senja, malam tak pernah meninggalkan eleanor sang bintang, siapa menurutmu yang paling terluka?
Luna : Senja, jadi alat balas dendam yang percuma.
Kala : kamu tau apa warna darahnya?
Luna dan Kala : MerahDan lagu :
Happier -Olivia Rodrigo.Quotes spesial :
"Jangan menyakiti hati seorang penulis, atau kau akan abadi didalam karyanya"
(Saya lupa itu kutipan dari siapa, namun saya tidak berani mengklaim jika itu adalah quotes dari saya. Maaf tak menyertakan nama pembuat quotes nya) <3The End
21/06/21
KAMU SEDANG MEMBACA
INGKAR - END
Teen FictionLuna Kalau Senja Merah Luka -Sal Pribadi Akhir tanpa awal</3