Sejak pulang dari kantor, tak henti hentinya Vara tersenyum bahagia. Di setiap jalan ia menyapa orang yang bertemu dengannya, memberikan senyum hangat agar mereka bahagia seperti vara. Semoga bahagia Vara tak cepat usai tuhan, itu doa kecil vara di penghujung langit yang mulai menjingga.
Falano falano seseorang yang telah hadir memberikan sedikit sentuhan warna dihidup Vara. Vara merasa gila sekarang setiap otaknya hanya ada Falano. Apakah Falano lebih menarik dari naskah naskah yang selama ini vara jadikan teman curhat.
Falano is calling....
Kebahagiaan terus berdatangan pada Vara, ia segera mengangkat teleponnya dan berbaring sambil kedua kaki keatas.
"Vara belum tidur?" Vara menyembunyikan bahagianya dibawah bantal buluk kesayangannya "varaa??".
"Eh iyaa ka, belum nih lagi rebahan aja. Sambil mau ngerjain naskah buat besok. Kaka belum tidur?" Disebrang sana Falano pun seperti Vara bedanya Falano terlalu kalem untuk cengengesan dan menyembunyikan wajahnya di bantal seperti Vara. "Belum. Inget vara jadi kaka telepon" dasar buaya darat umpat vara, tapi ia bahagia mendapat gombalan sperti itu dari orang yang baru saja mengisi kekosongan hatinya. "Eh vara kerjain dulu aja naskahnya" ada rasa kecewa saat panggilan akan berakhir "ga papa ga sibuk ko ka, deadline nya masih lama" ampuni Vara tuhan, vara bohong deadlinenya pdahal besok. "Kalau gtu, vara tdur udah malem gini" vara terus mencari alasan "nanti aku tdur ka, belum ngantuk" padahal dari tadi ia menguap "tidur vara" falano geram dengan vara yang keras kepala "ngga mau, kalo mau tdur tdur aja sana" "varaa keras kepala banget sih. Tidur vara!"
"Bawel banget kek emak emak" mereka terus mempermasalahkan waktu tidur vara, vara tetap dengan pendiriannya tak ingin tidur karena ia masih rindu Falano, mana mungkin ia bilang seperti itu.Setelah beberapa jam akhirnya vara mengalah dan tidur, ia memanyunkan bibirnya tapi di sebrang sana Falano tertawa habis habisan, akhirnya ia bisa menjinakan Vara si keras kepala.
Jika vara keras kepala apa bedanya ia dengan Vara?
KAMU SEDANG MEMBACA
INGKAR - END
Teen FictionLuna Kalau Senja Merah Luka -Sal Pribadi Akhir tanpa awal</3