Masa lalu falano

47 6 0
                                    

Seperti biasa Falano sudah siap dengan pakaiannya dan ia akan menjemput vara, seorang wanit cantik yang telah mengajarkan padanya arti baru pada rindu.

Tak henti hentinya ia bersenandung bahagia, tak sabar rasanya ingin menggoda Vara, hingga ia dipukul habis habisan oleh vara. Setiap hari ia selalu rindu Vara, vara yang keras kepala jika di suruh makan selalu nanti nanti, di suruh tidur nanti nanti sampi disuruh mandi pun ia bilang nanti. Memang vara perempuan yang aneh dan menarik. Tapi dari awal dekat dengan vara, ia tak pernah meminta dibelikan apapun oleh falano tak seperti perempuan yang sebelumnya menjadi teman dekat falano, vara tak pernah mengkode agar dibelikan apapun ia juga tak pernah minta di traktir.

Tapi falano selalu memberikan ia hadiah dan mengajaknya makan apalagi saat naskah vara selesai di terbitkan. Bahagia vara menjadi bahagia falano sekarang.

Tutt tuttt Anara is calling...
Hati falano merasa tercambuk, belum sempat ia melupakan seseorang yang meninggalkannya, dia kembali lagi entah untuk apa. Sebut saja memang vara adalah salah satu usaha falano agar melupakan mantan terindahnya. Sejak insiden bertahun tahun lalu ia mulai menarik diri dari dunia luar agar ia bisa melupakan anara.

Salah satu ketertarikan falano pada varaya pun memang harus ia akui, karena vara sangat mirip dengan anara.
"Anoo" suara tangisan disebrang sana membuat hati kecil falano tertusuk hancur, bagaimana pun anara adalah seseorang yang sangat ia cintai sampai saat ini, meskipun anara telah menjadi milik orang lain. Suara kerinduan falano pada anara membuatnya buta akan semua hal, termasuk seseorang yang baru saja menjadi bahagianya, varaya.

"Kenapa, nara?". "Ano tolongin aku, anak aku sakit demamnya belum turun dari malem. Suami aku lagi bisnis di luar negeri" memang harus falano akui, anara meninggalkannya dan memilih menikah dengan seorang lelaki pilihan orang tuanya. Falano tak tega dengan suara tangis anara, ia benci hati kecilnya. Ingin menolak tapi tak bisa.
"Aku kesana, diem dulu aja. Ga akan lama" falano kalang kabut, dunia nya sudah tak ingat lagi dengan vara yang menunggunya seperti biasa.

Vara duduk dikursi sambil menunggu kedatangan falano, dia tetap tersenyum dan yakin falano akan datang. Tapi lebih baik ia kirim pesan saja siapa tau falano sedang sibuk di kantor, atau dia belum bangun. Cihh cihh dasar falano kebo.

Falanoooo🖤
Ka, aku pergi duluan yaa! Nunggu kaka lama banget kek keong. Apa belum bangun? Dih kek kebo. Nanti rezeki nya di ambil varaya! Wkwk dadah 🖤

Sakit hati ga kalau kalian jadi vara? :((

INGKAR - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang