Tak terasa hubungan vara dan Ano menjadi semakin dekat. Semua orang dikantor sudah sering melihat mereka jalan berdua. Menghabiskan bekal 3 susun kotak nasi di kanton kantor, berangkat dan menunggu pulang bersama. Setiap hari terhitung saat Falano meminta nomor whatsapp vara, mereka setiap hari chatting, telepon atau video call entah menanyakan makan, tidur, kegiatan, kesibukan dan kabar. Rasanya kebahagiaan selalu mengikuti vara.
Malam ini, ia pertama kalinya diajak makan malam diluar oleh falano, sejak sore tadi ia sudah heboh mengelurkan isi lemari hanya untuk terlihat sempurna malam ini. Padahal ini bukan sifat vara, biasanya ia tak mempedulikan penampilannya tapi untuk falano ia berusaha. Memang dunianya sekarang hanya terisi oleh falano.
"Varr" falano terus meneriaki vara agar ia cepat keluar. Saat vara keluar senyuman ano terus saja mengembang. Baru pertama kali ia melihat vara secantik ini. "Cie cantik banget var, mau makan kemana emang" goda falano. Pipi vara memerah dan menggebuki bahu falano "diem, emang dari dulu vara cantik ko. Kaka nya aja yang katarak!" Suara tawa falano memenuhi isi mobil tersebut ia suka sekali menggoda fara. Bahkan sesekali ia mencubit hidung vara saat vara memanyunkan bibirnya karena kesal terus di goda.
Makan malam kali ini terasa romantis, banyak pasangan yang keluar karena ini malam minggu. Dihiasi oleh pemandangan taman bunga yang terhampar didepan, alunan musik yang terus bergelayut manja dan tentunya dihadapan Vara ada seseorang lelaki yang baru saja mengisi kekosongan hatinya. Cinta vara tidak berawal dari benci lalu cinta, mereka hanya mengikuti waktu yang telah ditentukan oleh sang pencipta agar mereka bertemu. Hanya suara sendok dan garpu yang menyapu malam mereka.
"Var, aku mau ngomong sama kamu" deg degan itulah yang vara rasakan, ia tak tahu Falano akan melakukan apa "serius amat kaa, vara deg degan nih" falano gemas dengan sikap Vara yang tak pernah jaim ia mengacak rambut vara sehingga di hadiahi tonjokan di perut nya "aku tau ini terlalu cepet var, kita baru deket. Aku cuma pengen kamu ga jauh jauh dari aku, temenin aku sampe kapanpun. Kita emang ga pacaran dan aku juga ga ingin kita pacaran. Karena aku ga mau nanti kita berantem terus kita putus. Aku mau kamu janji bakal selalu ada buat aku, begitupun aku" air mata bahagia hampir jatuh di pipi Vara. Ia mengangguk dan memeluk falano dengan erat seperti esok tak ada hari lagi untuknya bersama Falano.
Jauh di dalam lubuk hati vara ia berjanji dan mulai yakin akan membuka hati untuk pertama kalinya dan mencintai falano untuk pertama kalinya. Sebelumnya ia tak pernah menaruh hati terlalu dalam pada siapapun tapi untuk kali ini dia memberanikan diri mengambil semua resiko agar falano tetap berada di sampingnya.Semoga bahagia selalu ada untukmu var:((
KAMU SEDANG MEMBACA
INGKAR - END
Novela JuvenilLuna Kalau Senja Merah Luka -Sal Pribadi Akhir tanpa awal</3