Seminggu setelah kejadian saling tabrak dan insiden tertinggalnya kartu nama, vara dan lelaki tersebut tak pernah bertemu lagi. Ia heran kenapa baru terpikirkan dengan nama lakilaki tersebut, dasar varaya payah!
Sudahlah ia bersiap siap pergi ke kantor. Ia tak tahu siapa lelaki tersebut, tapi bukankah jodoh ga ada yang tahu?. Canda hati kecilnya saat ia melihat cermin.
Semua pekerjaan berjalan dengan seperti biasa. Tak ada yang menarik bagi kehidupan varaya, tetap saja setiap hari ia akan di jodoh jodohkan oleh teman temannya agar ia segera punya pacar, ketika pulang ke rumahpun begitu, apasalahnya ia masih berusia 23 tahun. Ia pernah berpacaran, namun setelah ia lulus SMA ia memutuskan untuk tak punya pacar.15.00
Anjing berwarna coklat dengan bulu yang lebat menghampiri varaya, ia mengusap kepala anjing tersebut dan berpikir sepertinya anjing ini lari.
Hoosh hossh "akhirnya kamu ketemu juga spike" rambut yang berkeringat dan nafas yang ngos ngosan tersebut mengalihkan dunia varaya sejenak. Mereka seperti di tarik oleh magnet waktu agar terus saling bertemu lalu mengenal tanpa melupakan.
"Anjing nya ya pa?" Lelaki tersebut mengangguk dan tersenyum. Mereka jalan berdampingan seperti sepasang kekasih sampai di ujung pertigaan jalan."Oh iyaa, boleh minta no whatsapp kamu var?" Seperti ada kupu kupu yang baru saja mekar di hati vara, ia gugup dan tersenyum sambil mengetikan nomor telepon di hp tersebut"
Apartemen varaya
Suasana hati vara sangat baik sekali, apakah ia akan mulai jatuh cinta pada lelaki yang baru hadir di hidupnya itu. Tapi ada yang mengganjal kenapa ia lupa lagi menanyakan nama laki laki tersebut.
Tring satu notifikasi pesan masuk dari nomor yang tak ia kenal. Ia sudah girang dan sudah menyangka pasti ini lelaki tadi. Ketika membuka handphone nya vara hatus menelan ludah, bukan pesan yang ia harapkan, tapi pesan pekerjaan yang dikejar deadline harus dia selesaikan. Varaya benci lelaki itu!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
INGKAR - END
Teen FictionLuna Kalau Senja Merah Luka -Sal Pribadi Akhir tanpa awal</3