18

13.4K 1.3K 150
                                    

"Aduh perut gue mules. Gimana dong?"

Ada-ada saja Nara. Padahal dirinya kini sudah menggunakan kebaya putihnya. Bahkan riasan serta sanggul yang ia pakai sudah sangat rapi.

"Rasain. Dulu aja lo ledekin gue. Karma emang ada masanya." ujar Laureen yang sedang menemani adiknya di kamar pengantin. Mereka melaksanakan ijab qabul di kediaman Seodigta. Dan setelahnya akan bersama-sama pergi ke hotel untuk resepsi pernikahan.

Nara memainkan jemarinya yang kukunya sudah dihias dengan cantik. Kakinya tak bisa diam, selalu bergerak dengan gelisah.

"Lo bisa diem gak sih?"

"Enggak." jawab Nara cepat. Bagaimana Nara bisa diam kalau di ruang tengah kini Damar sedang bersiap untuk melakukan akad.

"Lo pernah ngerasain gak sih? Yang deg-degan, panik, sampe tubuh lo gemeteran gitu. Ditambah sama perut yang tiba-tiba mules? Gue lagi gitu sekarang." lanjut Nara.

"Lebay."

"Gak bego, emang beneran."

Untunglah di kamar ini mereka hanya berdua, dan Kaia tidak Laureen bawa jadi mereka bisa leluasa berkata kotor. Padahal diam-diam Laureen ikut deg-degan juga. Laureen jadi ingat pas dia akad juga. Bedanya kalo Laureen langsung duduk di sebelah Lucas dan menyaksikan secara langsung.

"Lo nyangka gak sih, Ra? Kalo bakal jadi istri supirnya papi?"

"Lo ngeledek gue?" Nara memicingkan matanya ke arah Laureen.

"Ya enggak gitu. Maksudnya bisa-bisanya lo nikah sama Damar," kata Laureen yang masih belum sepenuhnya percaya kalau Nara menikah dengan mantan supir di rumahnya. Apalagi Damar yang tiba-tiba dikabarkan merupakan cucu dari Yudananto Djatmiko...

"Emang kenapa sih? Kepo banget deh. Heran."

"Jangan-jangan... Lo belum di unboxing duluan sama dia kan?"

Nara memutar bola matanya malas, "Kalo udah kenapa? Kalo belum kenapa?"

"Kalo beneran udah gue obrak-abrik acara akad lo sekarang juga." ucap Laureen sadis. Ingat ia adalah ibu muda satu anak.

"Demi apa lo gak ada otak reen."

"Tenang gue belum di unboxing, kok. Damar bisa jaga nafsu. Gak tau kalo nanti malem dia kuat iman apa gak," lanjut Nara.

Laureen tertawa mendengar ucapan adiknya. Tidak mungkin Nara itu polos. Tinggal di luar negeri otomatis anak itu tahu pergaulan bebas disana.

"Lo mau gak gue kasih tips biar Damar puas?" bisik Laureen.

Seketika Nara tertarik dengan bisikan Laureen. Siapa tahu nanti malam bisa langsung dipraktekkan bukan?

"Apa? Apa?"

"Jepit aja terus pas dia masuk." setelahnya Laureen tertawa keras. Tapi memang benar kenyataannya tips yang Laureen katakan itu manjur. Laureen sudah mencobanya sampai Lukas selalu menggeram puas setelah permainan panas mereka.

Pipi Nara memerah malu. Otaknya berkelana tak senonoh usai mendengar ucapan Laureen. Tapi, Nara akan mencobanya.

Tak lama kemudian terdengar suara 'sah' yang menggema. Membuat Nara terdiam kaku. Namun beberapa detik kemudian langsung tersadar dan memukul lengan atas Laureen yang di sebelahnya.

"Ih gue gak dengerin ijabnya gara-gara lo Ireeeeeen!" pekik Nara.

"Kan lo tadi bilang gugup sama deg-degan. Yaudah gue bantu!" belanya untuk diri sendiri. Padahal aslinya di dalam hati Laureen ingin sekali tertawa kencang.

"Masa ijabnya di ulaaaaang?" rengekan Nara menyambut kedatangan Athena dan Jesica.

"Gue gak jadi terharu~" Nara sudah bersiap untuk menangis.

Athena kebingungan menyadari Nara yang hendak menangis. "Eh-eh ini kok kenapa nangis?"

"Mami, Nara gak denger ijab Nara~"

"Hah? Ijab apaan? Orang belum kok. Tadi itu Lukas sama temen-temennya lagi becandain Damar gara-gara calon suamimu itu gemeteran." jelas Athena membuat Nara menghela nafas lega.

"Oh yaudah gak jadi nangis."

•••

Baru kemarin rasanya Damar mengucapkan ijab qabul, tak terasa sudah sebulan lamanya Damar berstatus menjadi suami Nara. Hal yang paling tidak Damar sangka sebelumnya. Damar telah resmi menyandang status 'menantu' dari majikannya sendiri. Gadis yang Damar kagumi kini berada di pelukannya. Selalu melayaninya dengan baik.

Hingga tiba saatnya besok Nara harus ikut dengan Damar. Wanita itu terlihat sedih karena meninggalkan rumah yang telah menjadi tempat berlindung selama 28 tahun lamanya. Sebenarnya Damar pun tidak tega, namun Damar harus bagaimana lagi? Rumahnya pasti kosong karena Yudananto dan Karina sudah pulang ke Kanada.

"Beneran ini kita jadi pindah?" Damar mencolek pinggang Nara yang tengah memunggunginya.

"Ish apa sih?! Gak usah colek-colek! Bayar!"

"Ngambeknya gak mau udahan?"

"Gak."

Iya, Nara sedang merajuk. Ia sebal karena tidak mendapatkan apa yang ia mau. Padahal Damar bisa menuruti permintaan Nara. Namun pria itu lebih memilih untuk tidak mengabulkannya.

Masalahnya bukan disitu. Damar tidak menurutinya sebab ia tidak ingin mencelakakan Nara. Istrinya minta dibuatkan sup truffle. Dan Damar tidak mengerti dengan dapur dan seisinya. Ia memang seringkali berkeliaran di dapur, tetapi ia sungguh tidak bisa menyentuh peralatan memasak. Jika ia nekat, pilihannya hanya ada dua. Dapurnya kebakaran atau peralatan tersebut akan rusak.

"Kan mas udah bilang mas gak bisa masak, sayang. Mas gak mau nanti malah racunin kamu." ucap Damar lelah. Susah juga membujuk Nara.

"Padahal sup doang. Gampang."

"Tapi tetep aja susah bagi mas." Nara diam membisu tak lagi membalas atau menanggapi ucapan Damar barusan.

Damar lagi-lagi mencolek pinggang Nara yang akhirnya wanita itu membalikkan badannya. "Apa sih?!"

"Yakin kamu bisa tidur gak peluk mas?" tanya Damar jahil.

"Seratus persen." ujar Nara galak.

"Yakin?"

"Yakin." jawaban dan perilaku Nara tidak sejalan. Nara memasukkan tubuhnya yang kecil ke pelukan Damar.

Tak ingin merusak mood Nara, Damar memeluk tubuh wanita itu dan mengusap pelan kepala istrinya.

"Kalau kamu gak suka, kita gak jadi aja. Tetep tinggal disini. Biar nanti mas yang ngomong ke kakek,"

"Gak usah, mas. Lagian Nara gak mau jadi istri durhaka. Dosa hukumnya nolak permintaan suami." ucap Nara dengan nadanya yang lembut. Perubahan mood Nara membuat Damar meringis.

Apakah ini salah satu akibat dari hormon kehamilan istrinya?


















selesai.

iya, ini selesai. moira gak mau panjang-panjang. kan niatnya cuma threeshoot doang hehe

jangan minta extrachap. tetep joya kasih tapi gak tau kapan. sama katak trouve, extrachap moira bakal di privatter ;p

anw, sok kalian mau cerita kayak apa?

Moira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang