Kita disuruh buat cari tanda tangan, dong!!

49 6 1
                                    

"Ekhem. Semua udah ngumpul?"

Ada orang yang ngomong lewat mikrofon, dari panggung aula. Semuanya nyaut, udah kak! secara serentak.

"Oke. Kalau begitu, kita mulai acara penerimaan murid barunya," kata si Kakak.

"Kenalin, saya Akaashi Keiji selaku ketua panitia pelaksanaan. Untuk mengawali acara penerimaan murid baru, saya persilahkan bapak kepala sekolah untuk menyampaikan sepatah dua patah kata,"

Kakak yang namanya Akaashi Keiji yang ganteng itu mundur, mempersilahkan orang yang tinggi dengan badan kekar maju.

Akaashi dari anime aja ganteng. Lihat langsung meninggoy gue.

"Ra, gue mau meninggoy! Kak ketua panitia itu ganteng banget!!"

Anjir. Kan, gue bilang sefrekuensi.

"Bener banget!!"

Bedewei, kepala sekolah itu bentukannya gak kayak yang gue bayangin. Yang gue bayangin itu kepala sekolah punya perut buncit, eh malah badan kekar yang ada.

Sudah 15 menit pak kepsek ngomong, dan gak ada pertanda kalo dia bakal berhenti. Gue hela napas berat.

"Pak kepsek ngomong lama banget anjir!" kata Ino tiba-tiba. Gue ngangguk tanda setuju. "Iya tuh. Orang pengen liat kak Akashi lagi," sahut gue, Ino balas ngangguk.

"Eh bedewei sekolah ini Kiseki no Sedai banget kan? Murid-muridnya ganteng-ganteng, kayak terbuat dari keajaiban," Ino tiba-tiba angkat bicara, gue noleh, ngangguk setuju.

"Eh iya anjir. Kak Akashi aja ganteng kayak gitu. Tetangga gue juga sekolah disini, ganteng walau tampilan rambutnya jamet. Muba-muba yang kita lihat juga ganteng-ganteng, kan?" Kali ini Ino yang ngangguk. Tapi beneran, sepanjang mata memandang cowok-cowok disini ganteng semua jirr!

"Huhu, gue pengen liat kak Akashi lagiii, sama kakak ganteng yang lain juga," kata gue nge-huhu.

"Namanya Akaashi, kali," Gue sama Ino noleh, di belakang kita ada cowok, tinggi bagi gue, b aja bagi Ino.

"No, tinggi lo berapa?" tanya gue bisik-bisik sambil natap cowok dibelakang.

"170, kenapa?" Njirr! Itu tinggi anak sekolah, seriusan? Mereka yang tinggi ato emang gue dari sononya pendek?

Gue ngegeleng, natap anak cowok dibelakang kita. Rambutnya warna merah magenta gitu? Eh iya! Gue inget. Muncul juga nih, cowok Kiseki no Sedai yang sesungguhnya.

"Napa liatin?" tanya dia. Gue ngegeleng, "Bedanya Akashi sama Akaashi apaan coba," sahut gue.

"Kalo kak Akaashi, a nya dua, jadi Akaashi. Nah, yang lo sebutin tadi tu cuma Akashi. Jelas lah beda. Lo udah motongin anak orang sapi, sampe lo ubah namanya seenaknya?"

Kicep gue. Gue gak ngerti sih, gimana karakter dia, karena gue gak selesai nonton season 3nya, jadi gue gak tau ya. Tapi, gayanya menurut gue mirip sama Kita Shinsuke dari Haikyuu.

"Yaudah, sori sori," kata gue sambil manyun.

"Perasaan lo tadi sori sori juga deh," kata dia. Eh? Tadi? Gue natap dia pake tatapan bingung. Tadi kapan!

"Lo lupa? Lo nyenggol gue jirr, gue belum sempat ngomong lo lari gitu aja,"

Ahh!! Gue ingat!

Anjir malu banget! Gue langsung natap Ino tajam, dia pura-pura gak liat.

"Wih, ternyata lo ya! Niatnya tadi gue pengen nyari orang gue senggol tadi buat minta maaf. Eh, lo malah datang sendiri. Sori ya, gue gak sengaja sumpah. Ini gegara anak dajjal nih yang dorong gue," kata Gue sambil dorong bahu Ino.

Crossover!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang