Kita ber ... berapa nih? Oh, ber-7 saat ini lagi di tangga buat ke ruang gugus 1, yang letaknya ada di lantai bawah.
Beuh, capek anjir. Semoga kelas gue nanti di lantai bawah aja.
"Jadi, mereka yang di gugus itu, gimana sifatnya?" tanya gue. Mereka diem seakan sedang mikir sesuatu.
"Kise Ryouta itu, over narsis sih anaknya. Sedangkan Kuroko, anaknya kayak setan," kata Akashi. Kuroko? Kayak setan? Serius, gak mungkin lah. Atau, beda gara-gara ini isekai, bukan anime?
"Saya gak kaya setan, Akashi-san."
"AANJENK MAMAKKK!!!" Gue kejungkel kebelakang, nabrak Kageyama yang jalan diem dibelakang gue.
"WOI LO DATANG DARI MANA ANJINK! KALO MAU NYAMPERIN ORANG ITU NGOMONG DULU, ASSALAMUALAIKUM KEK, PERMISI KEK! NGAGETIN TAU GAK!" Gue ngegas, natap cowok berambut biru yang gak punya ekspresi.
Alah, ternyata dia.
"Nah kan, gue bilang juga apa. Kayak setan."
Ajning!! Ternyata itu maksud lo kayak setan!
"Maaf. Saya gak bermaksud buat ngagetin," kata si rambut biru alias Kuroko masih tanpa ekspresi.
"E-ehh, ah, gapapa. Sori gue kaget, jadi ngegas," kata gue sambil garukin rambut belakang.
"Ih, rambut lo kutuan ya, garuk disana, jangan deket-deket gue, nanti nular!"
Gue langsung natap Tsukishima yang jalan paling belakang sambil masang headphone ke telinganya. Anjing sekali itu budak satu.
"No, tolongin gue No," Gue langsung manggil Ino yang lagi jalan disamping gue sambil nyemil gula-gula yang gue gak tau asalnya dari mana.
"Ashiyap bosque!" Kita berdua jalan ke Tsukishima, yang natap kita bingung. Ino langsung jongkok didepan Tsuki, dan gue naik kepunggungnya.
Masih dalam keadaan bingung, gue langsung narik rambut Tsukishima gak peduli apa.
"WOI JANCOK! LEPASIN GAK RAMBUT GUE! SAKIT ANJIRR! AKIRA TENAGA LO SEGEDE APASIH! SAKIT PLIS LEPASIN! SORI DEH SORI!" Tsukishima teriak, ngundang tatapan orang yang lewat disekitar kami.
Merasa puas, gue langsung lepas rambut dia, turun dari punggung Ino terus nepuk-nepuk tangan, biar rambut Tsuki yang singgah ditangan gue jatuh. Haha.
"Ra, serius. Dirumah lo makan apa anjir! Badan lo kecil gitu," Tsukishima ngedumel sambil ngusap rambutnya. Gue senyum sambil ngasih peace kedia, "Makan jantung gajah dong," canda elah.
"Hiih!" Hinata teriak dari samping, gue langsung noleh. "Kamu sekaya apa? Gajah pasti mahal, kan? Apalagi kamu makan jantungnya, harus bayar berapa itu?!" kata Hinata sambil ngeri.
Gue nge-pfftt bareng Ino. Kageyama yang diam-diam doang dari tadi langsung geplak leher Hinata. "Woy bego, itu cuma omongan goblok! Makanya sekolah!" kata dia. Hinata cuma manyun gegara digeplak.
"Kalian ribut banget deh, perasaan. Kalian gak tau kalau kalian itu diomongin kakak kelas?" Kuroko yang tadi cuma natap kita langsung ngomong begitu, buat gue sama Ino noleh.
"Hah? Diomongin kakel?" tanya Ino.
Kuroko ngangguk, "Iya. Saya tadi gak sengaja dengar, dalam perjalanan kesini. Mereka ngomong tentang dua cewek yang ribut banget. Pasti kalian."
Gue sama Ino natap-natapan, nelen ludah. Anjir! Gimana kalo nanti kita dibilang sok cantik atau sok tebar pesona, terus dilabrak dan dikunciin di wc, udah itu dijadiin bahan bullian?
Ngok! Oke, ini hanya khayalan. Tapi gue pikir Ino juga mikir gitu.
"Yang ngomong siapa emang? Cewek?" Kuroko ngegeleng, "Cowok. Kayak ayam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crossover!!
FanfictionSama seperti judulnya, ini cuma kisah tentang anime-anime sport kesukaan gue yang semuanya gue bikin jadi satu sekolahan. (•‿•) Gimana ya, jadinya kalo cogan klub volli dari Haikyuu!!, cogan klub basket dari Kuroko no Basket, cogan klub renang dari...