Kita dihukum, dan gue malu😱🙈

27 3 5
                                    

And here we are right now.

Berdiri ditengah-tengah lapangan tepat saat cuaca sedang panas-panasnya, dengan matahari berada tepat di atas kepala.

Iya, kita di jemur. Udah kayak ikan kering aja, serius.

“Paham tidak?!” Kak Rin teriak agak membentak, dengan toa yang membantu mengeraskan suaranya.

“Paham, kak.”

“WOI LEMES BANGET, GAK SARAPAN LO PADA?”

“PAHAM KAK!”

“Nah. Kan kalo gini enak, menggambarkan anak-anak bangsa yang penuh semangat,”

Kak Natsu ngomong gitu dengan santai, sambil leha-leha di bawah pohon yang agak rindang, beda jauh sama kami. Kalau hitungan gue betul, ini udah hampir 20 menit kita di jemur begini.

Apasih, masalahnya?

Ya, itu. Gara-gara Ino nanya karena gak tau 'Kita' itu maksudnya apa.

Kata mereka tadi tuh, “Wah, serius lo dek, gak kenal Kita itu siapa? Gaswat banget nih. Tujuan lo kesini buat apa sih? Biar terdaftar sebagai murid sekolahan favorit ini? Iya, gak salah kalo lo mau belajar disini, tapi masa lo gak baca struktur di halaman sekolah, sih? Lo di daftarin ya? Iya? Jelas-jelas struktur kepemimpinan sekolah dari Kepsek, wakepsek, guru, staf, anggota osis, bahkan sampe janitor dan satpam juga lengkap. Semuanya lengkap. Lo baca gak sih?!”

Waktu itu kak Natsu ngegas, bikin kita semua kicep. Tapi for your information aja nih, laman sekolah itu, panjang banget buset, serius, belum lagi itu ditata serapi mungkin. Jadinya emang rapi sih, tapi masalahnya di buka lewat hp kepotong-potong, anjirrr!

Tau kan lo pada jadi anak jaman sekarang, yang apa-apa gak bisa lepas dari hp? Kalo mesti buka komputer, ribet banget sumpah. Belum lagi kita harus scroll terus kebawah. Bosan lah jadinya.

Btw, gue tadi sempat izin ketoilet buat buka laman sekolah, secara gue tiba-tiba datang kesini, yekan? Dan betul saja. Kita yang dimaksud tadi itu Kita Shinsuke, kapten voli kesayangan kita semua—di animenya— dan dia menjabat sebagai wakil ketua osis disini.

“Jadi, tugas kalian sekarang adalah, mendapat tanda tangan dari pengurus inti osis, hari ini juga, batasnya sampe jam pulang, dan kalo gak lengkap, tunggu aja besok hukuman kalian datang.” Kak Natsu berucap final, membuat kami keseluruhan menghela napas, lega agaknya. Tinggan nyari kan, gampang itu mah.

“Yaudah, sekarang kalian di kasih jam bebas, istirahat dulu gih, makan kek apa kek terserah, bebas selama 15 menit. Dah itu langsung cus cari tanda tangannya. Jangan ada yang bolos lo pada!” Itu final kak Kuroo, setelah itu, 4 kambing kami bubar, berjalan menuju ruang osis.

INGAT!! Kambing=Kakak Pembimbing.

Gue sama Ino liat-liatan, mukanya Ino kayak bersalah banget, mungkin mikir itu salah dia makanya kita dihukum panas-panasan gini.

Gue masang senyum lebar ke Ino, “Gapapalah, gausah dipikirin. Ngantin yok, laper nih abis panas-panasan,” Gue sambil narik Ino. Temen yang lain pada liat-liatan, dan ikut bubar. Sebagian kekantin sih—gak, maksudnya semuanya, cuma gue bingung, Asawo sama Tenma kemana, karna tau-tau udah ilang aja tuh dua orang.

“Iya, gausah dipikirin, No. Mungkin itu emang akal-akalan mereka doang supaya jemur kita semua,” kata Akashi sambil liat sekeliling, “Liat aja, banyak kok gugus yang di jemur, semua malah,”

Emm, emang iya sih. Gue liat banyak banget siswa yang baru dibubarin, sama kayak kita. Mungkin ini emang agenda mereka—OSIS—buat kerjain kita.

Gue ngangguk senyum sambil tepukin bahu Ino.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crossover!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang