Jangan lupa vote dan komen
>.<JAM istirahat, sekaligus kesempatan Fanya bertemu seorang siswa yang belakangan ini menjadi penyemangat untuk sekolah.
Dari jauh, Rendra melihat tampang gadis yang justru menjadi alasan malas sekolah. Dari sebrang kantin Fanya sudah memberi isyarat menuju kearahnya, tubuh Rendra sudah siap siaga melarikan diri dari meja tempatnya makan.
"Eh, kemana lo? Makan baru nyampe ini sayang kalo gak dimakan!" cegah Ferdian.
Rendra tidak ingin memberitahu alasannya, anak itu morat marit untuk kabur dari kantin.
"Lo kenapa sih aneh banget, duduk makan dulu nanti lo ada latihan basket kan?" tanya Ferdian sedikit kesal.
"Hai!"
Sapa Fanya dengan ceria, aura berbeda langsung dirasakan Rendra saat gadis itu menyapa setelah berlari kecil dari sebrang sana.
"Pantesan!" ujar Ferdian.
"Lo ngapain bawa nenek lampir kesini?" tanya Rendra pada gadis yang mengikuti Fanya.
"Duduk!" titah Ferdian pada Fanya dan Anaya.
Fanya dan Anaya duduk dengan senang.
"Nay lo udah sehat?" tanya Ferdian.
Anaknya mengangguk dan melihat ke arah Rendra, "kita kan mau makan siang, masa gak makan nanti mau ada rapat OSIS, yakan Fer," ujar Anaya sembari menyenggol lengan Ferdian.
Anaknya hanya mengangguk.
"Kamu itu ngangenin!" ujar Fanya sengaja dibuat manja dan bernada. Suara cemprengnya melengking di kantin, matanya menatap Rendra yang membuat pria itu risih.
"kamu juga gemesin," balas Ferdian menggoda temannya yang sedang dimabuk Rendra sambil mencubit hidungnya. Dia tau Fanya melantunkan lirik yang pernah fyp di ponselnya.
Anaya sedikit tercekat melihat pemandangan barusan. Dan lagi-lagi Rendra merasa menjadi lalat, kali kedua dia melihat keuwu-an mereka yang sepertinya diluar kendali.
Kenapa harus di-notice sama lo sih Fer! Batin Anaya.
"Tapi suka nyebelin!" lanjut Fanya merasa tersahuti oleh Ferdian.
"Buatku jadi pusing!"
Gumam Rendra ikut-ikutan dengan malas yang tentunya menambah raut manis Fanya.
"Sering bikin ku salting," lanjut Fanya yang sudah Anaya senggol beberapa kali.
"Tapi terus nge-ghosting," sambung Anaya tiba-tiba dengan mata menyorot Ferdian.
"Lama-lama!" ujar Ferdian.
"AKU BISA SINTING!" balas Rendra mengakhiri.
"Penuh penekanan banget lo nyanyi," komentar Ferdian.
Tanpa membalas komentar temannya, Renda menghela nafas berat mengeluarkan sebagian rasa malasnya.
"kenapa sih lo harus duduk di sini? Perasaan kursi banyak," ujar Rendra yang sadar Fanya sudah pindah duduk disampingnya.
"Suka-suka Fanya dong, Anaya mau ketemu Ferdian tuh, kangen katanya," celetuk Fanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
JURUSAN SEBRANG
FanfictionJANGAN LUPA SUPPORT 😉 ___________________________ "Kenalin, Refanya Lita Ardany, orang-orang manggil gue Fanya, anak keren dan cakep se-sekolah. Dikenal sebagai siswi manis, kritis, puitis! Sini tangan lo!" "Sorry, gue gak bawa hand sanitizer! Rend...