chapter 5- Aku mengalami masa puber pertamaku

966 19 3
                                    

Pukul 10

Stasiun Aoyama-Itchōme.

Seorang laki-laki yang tampan tengah duduk dengan memainkan hanphone di tangannya.

Tampak serius terhadap apa yang dia lakukan. Menggeser jarinya kewah atas mengusap layar handphonenya.

Wajahnya tampak serius membaca beberapa artikel didalamnya. "Cara agar kencan pertama sukses" tulah judul dari artikel yang dia baca dari kemarin.

Setelah itu matanya melihat jam yang telah menunjukkan waktu pukul 10, laki-laki itu melihat ke sekeliling mencari sesuatu.

Tampaknya laki-laki itu tengah menunggu seseorang.

"Hei lihat dia sangat keren dan tampan.

Apakah dia sedang menunggu seseorang, mungkin pacar?

Bisakah kita mengajaknya jalan keluar? " kata wanita-wanita cantik yang sedari tadi hilir mudik ditempat.

Tampaknya keberadaan laki-laki itu cukup mencuri perhatian banyak orang. Tidak hanya wajahnya yang tampan tapi juga style yang dia pakai cukup keren. Itu adalah pakaian hitam yang dipadukan dengan jaket berwarna coklat tua, di bawahnya adalah celana Jeans dan sepatu hitam yang modis.

Seperti pangeran atau bangsawan dari keluarga kaya, dia tampan dalam banyak aspek. Tak heran banyak pasangan yang cemburu dengan laki-laki itu sampai membuat pasangan mereka merasa kesal.

Rambut panjang sedahi dan mata yang agak menyipit tajam, terkesan dingin tapi banyak gadis akan memuja hal itu sebagai laki-laki sejati yang layak.

Tapi laki-laki sejati itu sama sekali tidak menunjukkan ketertarikan terhadap orang lain, gadis lain ditempat itu. Sepertinya orang yang dia tunggu benar-benar lebih cantik dan lebih menarik sehingga dia tidak perlu melirik orang lain.

"Aah... maaf. Kamu sudah menunggu lama?"

Suara dari kejauhan.

Suara yang lembut dan pelan, tapi tidak terkubur dengan banyaknya suara dan keributan. Layaknya suara yang istimewa, itu terdengar Dengan nada yang tidak akan dilupakan orang lain, untuk laki-laki itu, suara lembut itu sangat akrab hingga dia langsung mengangkat wajahnya.

Dengan seksama. Siluet tubuh gadis cantik yang membelah kerumunan.

Dia tergesa-gesa dengan rambutnya yang bertebaran sebelum berdiri dihadapan laki-laki itu yang dengan diam mematung.

Mengarahkan matanya kesetiap inci dari keindahan luar biasa.

"Ka-kau sangat cantik Arisu..."

Kata laki-laki itu dengan spontan yang langsung membuat gadis didepannya tersentak terkejut.

Sebagai balasan, matanya tampak mengembung keatas.

"Buah, ke-kenapa mendadak mengatakan hal itu...?" Tanya sang gadis dengan tidak percaya tetapi terlukis rasa senang yang sangat besar.

Gadis yang juga sangat cantik dan rupawan.

Tengah mengatur nafasnya yang sesak setelah berlari dari sebrang dan menuruni anak tangga.

"Aku baru sampai..."

Gadis itu dengan gugup menyengkaram tangannya di dadanya dan melihat dengan kilauan mata yang misterius dengan bibirnya yang tipis merah. "Apa ini terlihat aneh?"

"Ah itu tidak, kamu benar-benar sangat cocok memakai pakaian itu?"

"Te-rima kasih... ini karena Nakano-san"

Tampaknya Arisu telah mengalami banyak hal sebelum tiba disini, pikir Genji.
Menebak....

Kemudian mereka menaiki kereta yang telah mereka tunggu.

Arisu-chan no sekai toshokan -Hidoi matawa subarashī 3ttsu no ningen no tokuchō?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang