Hari itu, hujan cukup deras. Seperti biasanya jungwoo pulang bekerja cukup malam dan sungguh melelahkan baginya Kehidupannya sebagai model dan juga aktor yang cukup terkenal namun tak ada seorang pun tau bahwa ia adalah kekasih CEO agensinya sendiri. Jung jaehyun. Hubungan mereka tertutup rapat selama 2 tahun, hanya keluarga dan juga sahabat terdekatnya yang mengetahui hubungan mereka berdua. Hal ini adalah pilihan jungwoo karna ia tak ingin di cap sebagai anak emas di perusahaannya. Sedangkan jaehyun sendiri selalu curi-curi pandang bahkan selalu menyebut jungwoo di beberapa event yang diadakan agensi dimana ia bekerja bahkan jungwoo juga sering bekerja di event yang sama dengan jaehyun. Namun hari itu, adalah mimpi buruk jung jaehyun. Semua rencana yang seharusnya pernikahan indah di antara mereka berdua dilaksanakan bulan depan nyatanya itu malah menjadi boomerang bagi mereka.
Jungwoo yang sibuk dan jaehyun yang sibuk. Keduanya sama2 sulit meluangkan waktunya, keduanya juga sulit untuk bertemu.
"Jika kau tak bisa mengantarkan aku ke butik, biar aku sendirian" ujar jungwoo pada jaehyun yang saat ini sedang berada di amerika terkait kerja sama dengan perusahaan disana.
"Jungwoo, tolong pahami kondisi ku. Aku tidak bisa mengantarmu besok ke butik, tapi aku akan mengantarmu untuk ke ballroom hotel lusa" jelas jaehyun yang menyisir surai rambutnya dengan frustasi.
"Kau sudah banyak janji padaku jaehyun. Aku muak dengan janjimu itu"
"Lalu kau mau apa?!" emosi jaehyun tak bisa lagi dikontrol, ia lelah dengan pekerjaannya disini. Jaehyun berniat menyelesaikan semua pekerjaannya secepat mungkin agar bisa mengurus semua keperluan pernikahan mereka kurang lebih bulan depan namun nyatanya pertengkaran malah terjadi diantaranya.
"Kau membentakku? Baik sekarang ku serahkan semua keperluanmu padamu. Aku tidak ingin mengurus keperluanmu, jika kau tidak ingin menemaniku kau bisa bicara baik-baik. Kita sama-sama lelah akan pekerjaan, ada baiknya kita bicara baik-baik daripada kau membentakku bukan jung jaehyun?" kalimat panjang lebar dari sebrang telpon itu membuat jaehyun semakin frustasi. Jungwoo benar, mereka sama-sama lelah. Mereka sengaja memandatkan jadwal pekerjaan supaya h-7 hari sebelum pertunangan akan mereka habiskan tanpa bekerja, namun ternyata malah ini yang terjadi.
"Aku tidak bermaksud membentakmu sayang. Mengertilah" jaehyun berucap lirih mencoba memahami kondisi satu sama lain.
"Ya. Kalau begitu beristirahatlah, aku akan mengurus semuanya sendiri disini" kalimat tersebut dilanjutkan sambungan telpo yang terputus secara sepihak sebelum jaehyun menjawabnya, jaehyun mengadahkan kepalanya menatap langit-langit dikamarnya tempat dimana ia menginap di amerika.
"Jae? Are u okay?" tanya johnny, sahabat sekaligus asisten pribadi jaehyun.
"I'm not"
"Minumlah" johnny menawarkan kopi yang kebetulan saja ia bsru membeli di cafe sebrang hotel mereka.
"Thanks"
"Jika kau butuh waktu aku bisa mengubah jadwal nya jae"
"Tidak john, aku ingin tetap memperpadat jadwal ku"
"Tapi kau terlihat lelah, dan apa kau tidak kasihan dengan jungwoo? Dia bahkan harus memasang senyumnya di depan publik disaat ia juga sedang lelah dengan pekerjaan dan persiapan pernikahan kalian"
"Aku tahu john sangat tahu. Tapi aku ingin h-7 waktu kita berdua hanya untuk kita bedua, bukan pekerjaan. Kau tahu itu kan?"
"Jae. Jangan memaksa jika tidak bisa. Beristirahatlah, nanti malam ada dinner" johnny pun pamit dan membiarkan jaehyun memikirkan hal yang sedang terjadi diantara jungwoo dan juga dirinya.
Semua kamera menatanya, semua wanita mengelukkan namanya dan menjerit histeris karenanya. Kim jungwoo. Sedang berada di event fansign drama baru yang ia bintangi.
"Oppa! Ayo menikah!" ucap salah satu fans yang sedang berada didepannya menatap jungwoo dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.
"Ayo" jawab jungwoo sembari memberikan poster yang berisikan tanda tangannya. Jawaban itu sontak membuat para wanita disana yang mendengar itu teriak histeris.
"2 lagi jungwoo" ujar sang manager yang berdiri dibelakangnya, jungwoo mengangguk paham.
Tak butuh waktu 30 menit jungwoo sudah berada di mobilnya bersama sang manajer taeyong.
"Kau mau makan apa?" tanya taeyong yang mengemudikan mobilnya keluar dari basement tempat fansign berlangsung.
"Aku tidak selera, kau saja yang makan" jungwoo memejamkan matanya mencoba untuk beristirahat sebentar. Taeyong yang melihatnya dari spion menghela nafasnya.
"Kau meminta padaku untuk memadatkan jadwalmu dan sekarang kau terlihat pucat, kim jungwoo. Makan jika kau ingin aku menuruti maumu"
"Aku sungguh tak berselera, kau saja manajernim"
"Jangan sampai aku menelpon johnny dan menyampaikan pada jaehyun untuk memintamu makan"
"Terserah" 1 kalimat itu sukses membuat taeyong bungkam. Selera makan jungwoo pasti berhubungan dengan jaehyun yang merupakan bosnya sekaligus sahabatnya itu, ia hanya menghela nafasnya berat. Hubungan yang rumit menurut taeyong.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare - (Jaewoo x Dowoo)
FanfictionPernikahan yang sudah direncanakan ternyata harus gagal, jaehyun berusaha sekuat mungkin untuk segera membawa jungwoo kembali ke pelukannya.